Bukan Kuota tapi...

1.8K 20 0
                                    

Sore saat itu.

Nudin keluar rumah dengan mengenakan celana pendek dan kaos hitam miliknya. Berniat mencari warung yang menjual pulsa ataupun kuota. Walaupun di desa ini terbilang sinyal sedikit sulit karena hanya bisa 2 atau 3 bar saja, namun cukup jika hanya menggunakan WA, Youtube, dan media sosial lainnya. Untuk game? Nudin tidak bisa bermain dengan ping rendah, alhasil dia sudah menyiapkan game-game offline di laptopnya seperti seri Call of Duty, dsb.

Di jalan Nudin sempat berpapasan dengan para warga. Dia pun menyunggingkan senyumnya agar ramah. Warga-warga yang disapa pun ikut tersenyum dan menanyakan ingin kemana. Nudin menjawab ingin membeli kuota. Warga itu pun mengarahkan Nudin ke warung yang menjualnya, tetapi agak jauh dari tempatnya saat ini. Nudin tidak ingin merepotkan mereka sehingga hanya menanyakan posisinya saja.

"Agak jauh sih, mas. Yang jual cuma satu warung. Masnya tinggal ikutin jalan ini aja.

Nudin pun mengikuti jalan desa. Sambil menikmati suasana sore yang damai dan jarang ia dapatkan di kota. Orang sepertinya yang memang tidak terlalu suka keramaian mungkin akan betah jika tinggal di desa. Hanya saja ia tidak suka jika sinyal internetnya lemah, ia tidak akan bisa hidup tanpa bermain game.

Ia berjalan melewati lapangan. Melirik sejenak ketika melihat 4 temannya sedang asik bermain bola. Nudin bisa bermain bola hanya saja tidak semahir mereka. Hanya sebagai hobi. Dia lebih menyukai olahraga parkour sampai ikut di komunitasnya dan tampil di berbagai acara.

"Eh, mas ganteng mo kemana?~"

Nudin yang mendengar suara itu sontak menoleh ke sisi kanannya. Terlihat 3 waria dengan gaun merah, kuning, dan hijau juga dandanan menor di wajah mereka sedang memanggilnya. Nudin bergidik ngeri melihatnya. Ia pun hanya tersenyum kecil lalu mempercepat jalannya lalu belok ke kiri di perempatan setelah lapangan.

Sepanjang jalan hanya ada pesawahan luas serta beberapa rumah dan gubuk di tengah sawah. Adapun sungai agak jauh dari tempatnya saat ini namun bisa terlihat karena jalannya menurun. Para petani pun sudah pulang menurut Nudin karena ia tidak melihat mereka satu pun.

Tanpa disadarinya, 3 waria tadi sudah mengejarnya lalu menahan kedua tangannya. Membuat Nudin kaget.

"Mas gak boleh pergi gitu aja. Ayo main dulu sama kita-kita."

"LEPASIN GU- HMMPPHHH!!!" Mulut dan hidung Nudin dibekap dengan kain yang sudah ditambah cairan bau menyengat. Membuat Nudin merasa melayang dan kehilangan kesadaran dengan cepat. Nudin pun pingsan dan tidak sempat memberontak.

***

Halo gess...


Nudin ditangkep sama 3 waria TT__TT... Mau diapain dah ituu?? Apa dia bakal selamat nantinya?

Buat yg penasaran kelanjutannya kalian bisa baca di "Pemerahan Mahasiswa KKN" Full Version yaaa...

Yang mau PMK Full Version bisa kontak ke telegram akuu t.me/nasah_aja, atau klik link aja yg di bio biar gampang...

untuk 10 orang yang membeli full cerita PMK bakalan dapet harga khusus cuma 35k ajaa... setelah itu bakal balik ke harga normal, jadi ayo beliii keburu promonya habis...

See u....

Pemerahan Mahasiswa KKN (END) ReuploadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang