Sekali aja, Ga. Ya?

1.9K 19 0
                                    

Tok tok tok

Pada pukul 8 malam terdengar suara ketukan pintu. Arga dan teman-temannya yang gelisah karena Nudin tak kunjung balik baru saja hendak pergi keliling desa. Imron membukakan pintu. Terlihat pak Eka, wakil kepala desa sedang merangkul Nudin yang tidak sadarkan diri dengan pakaian yang kotor karena tanah.

"NUDINN!!" Teriak Imron.

Sontak teman-temannya langsung berlari ke arah pintu. Imron dan Ikhsan menggotong Nudin ke kamar yang terdapat kasur. Bukan lagi ke gudang seperti semalam.

Arga mendekati pak Eka dan bersalaman sejenak dengan wajah yang sangat lega karena temannya bisa ditemukan.

"Makasih banyakk paakk. Makasihh banyak udah menemukan teman kami."

"Iya nak Arga. Sama-sama. Tadi saya lagi ngopi di warung deket sungai, pas pulang lihat dia udah pingsan di jalan. Ya saya bawa ke sini langsung," jelas pak Eka.

"Pingsan dari kapan, pak?" tanya Arga panik.

"Bapak juga gak tahu, kan bapak bukan dokter. Saya kira dia sedang bermasalah sama kalian sampai niat tidur di jalan."

"Nggak pak, katanya dia mau beli kuota tapi gak balik-balik."

Pak Eka terdiam sejenak. Kemudian merogoh kantung bajunya dan memberikan secarik kertas yang ternyata adalah voucher kuota. Bukan hanya satu, tapi 5 langsung.

"Ini buat kalian saja. Bapak selalu beli banyak buat stok. Soalnya anak syaa yang cepet ngabisin kuota buat nonton youtube."

Arga menerimanya. "Makasih pak, maaf udah ngerepotin."

"Iya, gak apa-apa. Kalau ada masalah ngomong aja ya sama saya. Gak usah sungkan. Saya selalu di kantor desa kok, kalau gak ada ya di rumah atau gak lagi ngopi sama bapak-bapak yang lain." Ujar pak Eka yang kemudian pergi meninggalkan pekarangan rumah. Arga pun menutup pintu dan menguncinya lalu menuju kamar tempat Nudin ditempatkan.

"Nudin pingsan??" tanya Arga yang belum tahu kondisi temannya.

"Nggak. Dia tidur tapi pules banget. Cuma matanya sembab lihat sini," jawab Rian.

Napas Nudin memang teratur karena bukti dia tertidur. Tetapi yang membuat Arga terkejut adalah pergelangan tangan yang memerah, wajahnya yang pucat, dan matanya yang tentu terlihat sembab. Kaosnya pun sangat kotor tapi bukan kotor karena terjatuh dan terkena debu, tetapi karena basah keringat yang kemudian ada debu-debu yang menempel.

"Pertama gue bakal gantiin dulu bajunya Nudin. Udah kotor banget. Sama Rian tolong siapin air hangat biar gue yang seka dulu badannya si Nudin." ujar Arga memerintah lalu menyuruh teman-temannya keluar.

Dia membuka pakaian Nudin satu persatu. Bukan tanpa maksud ia melakukan ini semua walaupun dirinya sendiri masih demam. Dia hanya tidak ingin Nudin mengalami hal yang sama sepertinya. Baru saja ketika ia membuka bajunya, terlihat beberapa bercak merah di leher Nudin. Itu adalah cupang. Arga bergetar takut. Namun ada satu hal lagi yang harus ia pastikan lagi. Ia melihat tonjolan celana pendek Nudin. Arga menekan kontol itu perlahan. Raut wajah Nudin langsung berubah seakan menahan ngilu.

Apa yang ditakutkan Arga pun terjadi. Arga menitikkan air matanya. Lagi-lagi kegagalan melindungi teman-temannya terbayang di benaknya.

"Ga? Lo nangis?"

Pertanyaan itu terdengar di telinga Arga. Rian menaruh baskom dan handuk kecil di lantai. Menutup pintu kamar lalu duduk di samping Arga. Sesekali menatap Nudin yang shirtless.

"Lo kenapa lagi, Ga?" tanya Rian.

"Gue gagal, Yan. Gue gagal." Arga mulai menangis. Rian langsung memeluknya erat dan membiarkannya menangis di pundaknya. Mengelus belakang kepala Arga supaya tenang.

"Gue gak paham maksud lo apa. Tapi Nudin baik-baik aja kok. Jadi jangan nyalahin diri sendiri lagi oke." Rian berusaha menenangkannya.

Arga pun merasa pusing setelah selesai menangis. Ia ingin memaksa membantu Rian tapi dilarang dan disuruh istirahat dan minum obat. Rian pun menyeka badan shirtless Nudin. Ia tidak ingin membuka celana Nudin karena itu privasi temannya.

Temen-temen gue pada napa dah? Batin Rian.

***

Halo gess...


Rian kebingungan dengan apa yang terjadi dengan Arga maupun Nudin, apakah yang lainnya juga bakal bernasib sama?

Buat yg penasaran kelanjutannya kalian bisa baca di "Pemerahan Mahasiswa KKN" Full Version yaaa...

Yang mau PMK Full Version bisa kontak ke telegram akuu t.me/nasah_aja, atau klik link aja yg di bio biar gampang...

untuk 10 orang yang membeli full cerita PMK bakalan dapet harga khusus cuma 35k ajaa... setelah itu bakal balik ke harga normal, jadi ayo beliii keburu promonya habis...

See u....

Pemerahan Mahasiswa KKN (END) ReuploadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang