Abang dan Adek

2K 13 0
                                    

Imron terbangun terlebih dulu. Ia menyadari kalau dirinya terbaring di meja. Kedua tangan dan kakinya terikat ke kaki-kaki meja sehingga dirinya membentuk huruf X. Pakaiannya masih lengkap tapi seperti ada yang janggal di bagian selangkangannya. Ia mencoba bergerak tapi ikatan itu sangat kuat. Disamping itu ia merasakan kontolnya ikut bergerak ke kanan dan ke kiri dengan bebas. Imron tidak memakai celana dalam.

Ce-celana dalam gue manaa??

Udara dingin dengan mudahnya menyusup ke dalam sarungnya hingga kontolnya merasakan dingin. Membuatnya setengah tegang karena ereksi.

Imron melihat ke kanan dan ke kiri. Suasana ruangan ini seperti di gubuk tengah kebun jagung. Dindingnya terbuat dari kayu dengan alas yang masih berupa tanah. Dan di sisi kanannya ia melihat Ikhsan yang belum sadarkan diri dengan kondisi terikat seperti dirinya. Pakaiannya pun masih lengkap dengan baju koko dan sarung. Tapi entah untuk dalamannya sendiri.

"San! Bangun! Sann!!" Bisik Imron. Ikhsan yang mendengarkan panggilannya pun mulai membuka matanya. Seketika terkejut ketika mengetahui dirinya diikat.

"Gu-gue kenapa diikat?! Ronn?! Lo jugaa?!" ucap Ikhsan panik.

"Gara-gara pak Doni itu ngejebak kita kesini," ujar Imron. Ikhsan berusaha mengingat kembali apa yang terjadi sebelumnya.

"Siall!! Ah, tunggu, daleman gue mana anjing?!" Ikhsan baru menyadari kalau dirinya juga tidak memakai celana dalam.

"Kalian nyari ini?"

Pintu ruangan itu sudah terbuka sejak tadi, disana ada pak Doni sedang mengangkat dua celana dalam. Berbentuk celana dengan warna putih milik Imron dan warna biru muda milik Ikhsan.

"Anjing lo, pak! Balikin cd gue!" pinta Ikhsan. Dia berusaha memberontak tapi tidak bisa.

"Bapak bakal balikin tapi izinin kita main dulu," ucap pak Doni.

"Kita?" Imron agak bingung dengan kata itu. Apakah pak Doni tidak sendirian?

Benar saja. 4 orang langsung memasuki ruangan. Pak Rohim, Maria, Dini, dan Ceuceu. Total ada 5 orang yang berada disana.

"Mau ngapain lo semua hah?!" Bentak Imron.

"Mau mainin kontol kakak dong. Kita mau perah pejuh kalian." Maria mengibaskan rambut panjangnya.

"Aneh-aneh aja lo, gila! Homo!" Bentak Ikhsan.

"Aduhh... eike jadi takut, tapi kok eike tambah sange yah..." Ceuceu mendekat ke Ikhsan. Remaja itu berusaha memberikan perlawanan namun sia-sia.

"Pergi lo banci! Najis gue!"

"Mas muda jangan galak gitu dong. Kita bakal bikin mas keenakan kok. Nikmatin aja."

Ceuceu berdiri tepat dibawah kedua kaki Ikhsan. Ia mengangkat sarung Ikhsan dan kegirangan melihat benda lemas dengan ukuran 13 cm. Bola zakar yang bulat dan berwarna sedikit lebih gelap dari kulitnya. Jembutnya pun yang tipis karena memang Ikhsan tidak mewarisi gen jembut lebat membuatnya seakan bersih.

"Gemes banget kontinya... Ceuceu mainin ya..."

"Jangan berani-berani lo!!" bentak Ikhsan. Tapi apa daya kontolnya itu sudah digenggam Ceuceu dan diremas-remas agar bangun.

Imron yang melihat itu merasa kesal. Beraninya mereka melakukan hal itu pada adiknya sendiri.

"Woi jangan apa-apain dia, anjing!!"

"Setelan baju koko sama sarungan gini mulutnya gak boleh kotor dong." Pak Rohim yang sudah berada di bawahnya kini mengangkat sarung Imron. Dan kontolnya yang setengah ngaceng berukuran 16 cm. Diameternya 4 cm. Jembutnya sangat lebat, berbeda dengan Ikhsan. "Kontol ustadz muda ini gede juga ya."

"Apa sih anjing?!"

Pak Rohim kini menyusup ke dalam sarung Imron. Kepala pak Rohim yang tertutup sarung bisa Imron lihat jelas sedang mendekati kontolnya. Tiba-tiba-

***

Halo gess...

Imron sama Ikhsan ketangkep TT__TT... bakal diapain lagi sama orang-orang yang doyan batang itu??

Buat yg penasaran kelanjutannya kalian bisa baca di "Pemerahan Mahasiswa KKN" Full Version yaaa...

Yang mau PMK Full Version bisa kontak ke telegram akuu t.me/nasah_aja, atau klik link aja yg di bio biar gampang...

untuk 10 orang yang membeli full cerita PMK bakalan dapet harga khusus cuma 35k ajaa... setelah itu bakal balik ke harga normal, jadi ayo beliii keburu promonya habis...

See u....

Pemerahan Mahasiswa KKN (END) ReuploadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang