1

451 21 0
                                    

"Ayo buruuu"

"Iya can iyaa" Jawab temannya turun dari mobil setelah mereka parkir

Tingg.......
Suara lonceng kafe ketika ada yang masuk

"Tu kan rame"ucap hecan menatap sekeliling

" Itu masi ada yang kosong astaga"heran injun teman hecan

"Ya masa dipojok" Cemberutnya

"Cann saran gw jangan tantrum disini deh" Senyum injun

"Apasih"ucap hecan memincingkan matanya

" Udahh, itu di depannya masi kosong juga"lerai naje

"Dahh yok na, tinggalin aja tu beruang" Ucap injun berjalan kearah meja yang naka bilang, hecan berdecak kesal tapi tetap mengikuti para sahabatnya

"Akhirnya datang kesini juga" Ucap hecan duduk dikursi depan kedua sahabatnya

"Emang bagus sih kafenya"puji injun

" Ha'ah dekornya juga anak muda banget "saut naje

Hecan mengangguk ribut " Iya dong, siapa dulu yang request "bangganya

" Iya deh iya sipaling update"ujar naje dan injun serentak

"Btw mesen apa? " Hecan

"Gw ga laper jadi mesen minum aja"jawab naje

" Gw juga"injun

"Okee samain aja"

"Kak" Angkat hecan tangannya pada seorang karyawan kafe ini

"Ah iya kak mesen apa" Sopan karyawan itu

"Kita mesen Latte 3"

Karyawan itu mengangguk lalu pamit ingin membuat pesanan mereka

"Kalian mau lanjut s2?" Tanya naje

"Humm gatau gw mah,sekarang aja udah umur 21,kalo lanjut otomatis sarjananya umur 25"hecan

"Nah iya bener, gw juga nimbang² kesitu" Saut injun

"Kalo gw sih keknya ngga" Ucap naje

Hecan dan injun langsung menatapnya bingung
"Lo mau cari kerja?" Hecan

"Eumm ya gitu lah"

"Lo mah lanjut ga lanjut gakan berpengaruh kemasa depan lo, secara ayah dan bunda punya saham dimana²"lanjut hecan

" Ha'ah lo kan holang kaya"injun

"Trus kalian apa?, milyarder" Heran naje

"Yaa bisa dibilang begitu" Setuju hecan

"Ga perlu maksa ngejar gelar, kalo lo udah usaha, pasti lo bisa" Motivasi neja

"Nah ini nih" Tunjuk² injun pada neja

"Kok gw ngerasa terpengaruh ya" Hecan

"Terpengaruh gausah lanjut kuliah?" Tanya injun

Hecan mengangguk "iya,pengen ngerasain bebas dlu anjir dari tugas²"

Neja tertawa "lo ga bohong, soalnya dari wajah lo aja keliatan kalo selama ini hidupnya belajar mulu"

"Gapapa deh gapapa,galanjut dikit gabikin kita miskin" Senyum injun

"Setuju" Heboh hecan mengancungkan tangannya

"Udah² nih minum biar pulang kita" Ucap neja memberikan latte yang sudah datang dari tadi

••

"Gw turun disupermarket depan ya"pintar neja

" Ngapain"tanya hecan

"Mau berak, kebelet gw" Jawab neja

"Masa ke supermarket sih"

"Yakkk, lo pikir ke supermarket ngapain sat" Sarkas injun

"Ya belanja lah"

"Yaudah, ngapain nanya lagi lo" Saut neja dan injun bersamaan

"Aish iya njir iya, nohh turun dah sampe" Usir hecan

"Dih cukup tau" Sinis neja turun dari mobil hecan

"Dahh byee see you lain hari" Lambai injun

"Dadahhhh" Balas neja,
Hecan pun kembali menjalankan mobilnya meninggalkan neja didepan supermarket

"Saatnya belanja jajan" Gumamnya masuk kedalam

"Ini enak nggak ya" Melihat snack yang baru ia liat disini pertama kali, "ambil aja deh" Lanjutnya memasukkan snack itu kedalam trolinya

Sibuk memilih, ah bukan memilih lebih tepatnya asal masukin snack yang ia lewati kedalam trolinya

"Dek disini dimana ya tempatnya sayur sayuran" Tanya seorang ibu² padanya

"Ohh iya buk itu abis paling ujung disana" Tunjuk neja pada arah belakangnya

"Oh makasih ya, masih smp ya dek" Tanya ibu itu

"Enak aja buk, saya udah s1" Jawabnya tak terima dibilang bocah

"Ohh yaampun maaf ya soalnya badan kamu kecil sama lucu" Tak enak ibuknya

Neja tersenyum paksa
"Kalau gitu saya permisi ya" Pamit ibuknya

"Iyaa" Jawabnya masih dengan senyum yang sama

"Itu dia muji sekaligus ngejelekin gw ga sih" Gumamnya setelah kepergian ibu itu

Brukkkk

"Aishh bang-"

"E-ehh sorry dek, gw ga sengaja" Ucap seorang yang menabraknya

Neja yang menunduk langsung Mendongak menatap orang yang Memanggilnya 'dek'

"Lo manggil gw dek" Tanya neja pada orang itu

Orang itu mengangguk, neja memejamkan matanya menahan kekesalannya, apa apaan dia dipanggil dek sama orang yang masih memakai baju sma, ingat baju sma

"Gw bukan adek² dan gw udah sarjana" Ucap neja menekan setiap perkataannya

Orang itu menggaruk tengkuknya "ohh iyaa maaf kak"

"Mari" Pamit orang itu meninggalkan neja yang berdiri dengan troli berisi jajanan di depannya

"Shh, segitu kecilnya emang" Herannya dengan orang² ini yang mengatakan nya kecil,

Berondong ||nomin||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang