"Broo gmna?"
"Gw ga ikut"tolaknya
"Yaellah sesekali juga"
"Terakhir ketauan gw dikurung bangsat"
"Yeee anak mama" Ejek temannya
Ia hanya berdecak kesal mendengar ejekan temannya
"Tuhh semalem gw beli" Lemparnya sebungkus rokok pada temannya"Berarti udah lo buka? "
"Ngga,masi segel itu"
Temannya hanya Mengagguk menerima rokok itu dan menghisapnya
"Kemaren gw ketemu cowo cantik" Ucapnya memecahkan keheningan diantara mereka
"Di?" Tanya temannya tadi,Eric
"Supermarket"
"Trus lo apain" Heji temannya yang lain
"Gasengaja ketabrak"
"Lo minta maaf"
"Iya, bahkan gw manggil dia pake embel² dek"
Eric dan heji saling tatap "adkel kita? " Eric
Ia menggeleng "udah sarjana" Jawabnya,
Eric dan heji melototkan matanya
"Jirr tante²" Ngeri hejiPlakkkk
"Yaakk" Peliknya karna tabokan itu
"Lo gaakan percaya setelah liat postur badan sama wajah dia" Jelasnya lagi
"Kok gw perasaan ya" Ucap heji
"Penasaran bangsat" Timpal eric
"Nahh iya² itu"
"Lo suka jen? " Tanya Eric
Jeno yang sedang berbaring disofa dengan memejamkan matanya langsung duduk menatap kedua temannya
"Masa iya gw suka sama yang lebih tua" Bingung Jeno
"Cinta ga mandang umur bro" Ucap heji menepuk bahu Jeno
"Emang lo gapunya potonya?" Eric
Jeno menggeleng,
"yee si goblok,kemaren mereka baru ketemu masa iya saling tukar pap" Saut heji menatap eric dengan melototJeno menghembuskan nafasnya lelah, kedua temannya ini memang rada²
"Gimana tawaran elzra"tanya jeno
Eric dan heji yang saling melempar tatapan tajam menoleh kearah Jeno
" Masih berlaku sih"timpal eric diangguki heji
"Kenapa?, mau diterima nih" Eric
"Lagi males gw, keknya gw mau berenti balapan" Jawab Jeno
Eric dan heji saling pandang "sekarang berenti, besok berulah" Sinis heji
"Gw serius ya njing" Ucap Jeno menatap kedua temannya
"Ya, ya, ya cowok labil kayak lo apa² harus diiyain" Males eric
"Dah lah cabut gw" Pamit jeno keluar dari tempat tongkrongan mereka
Tempat tongkrongan mereka
🐶🐰
"Ndaaa"
"Iyaa, bunda didapur"
Naje yang berada dipangkal tangga atas langsung turun mengampiri bundanya
"Ajee pergi lari pagi ya nda" Pamitnya didepan pintu dapur
"Iyaa,hati hati" Ingatkan bundanya,wiwin (emng wiwin ya bkn win-win)
"Syap laksanakan nyonya" Hormatnya langsung pergi,wiwin hanya menggeleng melihat tingkah anak satu satunya
•
"Huh huh huh" Nafasnya ngos ngosan baru beberapa meter lari santai
"Efek jarang lari pagi ya gini" Monolognya duduk dibawah pohon rindang tepi jalan ditaman kota dan meluruskan kakinya kedepan
"Mana gabawa minum lagi"hausnya melirik kiri kanannya
"Nihh"sodorkan seseorang air mineral padanya
Naje langsung mendongak, orang itu menggerakkan tangannya
" Makasihh"ucap naje menerima air itu dan Meminumnya, urusan diracuni belakangan aja sekarang dia lagi haus
"Baru liat kalo lo lari pagi"ucap orang itu ikut duduk di samping naje
"Jarang, soalnya males" Jawab naje
Orang itu terkekeh "gw Jeno" Sodorkannya tangan kedepan naje, naje menoleh menatap wajah orang itu,tidak asing
"Najemin" Balasnya jabatan tangan Jeno
"2 hari lalu kita pernah ketemu klo ga salah" Ucap jeno
"Hem?, dimana? " Bingung naje
"Supermarket"
Naje menyipitkan matanya menatap jeno
"Ohhh lo bocah sma yang manggil gw dek" Ingat naje, jeno tersenyum canggung"Ga sopan lo-gw an sama yang lebih tua" Ingatkan naje
"Eee tapi semisal kalo gw bilang lo adek, pasti orang² bakal percaya" Senyum Jeno
Naje melototkan matanya menatap Jeno
"Ngga ngga becanda kak"Naje menatap jeno malas lalu menghadap kedepan
"Meski banget pake kak"Jeno mengangguk "lo itu cowok kak, tapi cantik plus-"pujinya
Naje langsung menoleh " Jangan bilang lo mau ngatain gw kecil juga"tuduh naje
Jeno tertawa kecil"baru mau bilang"
"Emang gw sekecil itu" Heran naje melihat lihat badannya
"Tinggi lo berapa kak"
"Gw, tinggi gw 170" Jawab naje
Jeno mengangguk "ya itu tinggi"
"Ya kann, masi pada bilang kalo gw kecil"
"Coba berdiri kak" Pinta jeno setelah ia berdiri
Naje menurutSetelah naje berdiri, jeno mendekat kedepan naje
"E-ehh paan" Kaget naje reflek mundur"Sttt, diem dulu" Perintah jeno menahan pinggang naje, naje langsung diam menurut
"Sekarang tau kan kenapa kakak di bilang kecil" Ucap jeno berdiri masih dengan posisi yang sama
Naje mendongak menatap jeno,
Tak lama ia langsung mundur melepas tangan jeno dari pinggangnya, ia mengalihkan pandangannya kesembarang arah"Salting kakak lucu" Ucap jeno dengan senyum tanpa dosanya
"Apasih" Ketus naje langsung berjalan meninggalkan jeno
Jeno tertawa kecil lalu menyusul naje "minta nomor lo dong kak" Ucap jeno yang ikut berjalan di samping naje
"Gaterima nomor bocah" ketus naje tanpa menatap jeno
"Umur gw udh legal kak" Bela jeno
"Iya baru legal kemarin kan"tatapnya jeno
"Ya gapapa lah, intinya udah dewasa"
"Emng buat apa sih"
"Ya biar di simpan kak, sapa tau nanti jadi pacar kan"
Senyum jeno menaik turunkan alisnyaNaje menggeleng gelengkan kepalanya
"Nihh" Sodorkan naje hp menampilkan nomornya"Okee, thanks kakak cantik" Senang jeno
"Sama sama, dah gw mau pulang dlu byee" Ucapnya langsung pergi meninggalkan jeno
"Gw an-, lahh buru² amat"herannya baru ingin menanyakan dimana rumahnya