Can we?

170 3 0
                                    

Kak Sean?? Ngapain disini? Habis ribut sama papah??. "Gracia melihat Sean yang terduduk di depan rumah"

I'm oke ge,jangan khawatir. "Ucap Sean yang lemas"

Kita masuk yuk. "Gracia mencoba membantu Sean tapi ditolak"

Maaf ge. Aku ga bisa nepatin janji aku buat kamu. "Ucap Sean"

Aku gak maksa kamu buat janji itu. Ayo kita selesaikan pake kepala dingin. "Ucap Gracia yang berjongkok"

Noo. Kamu aja yang masuk,aku mau disini dulu. "Ucap Sean"

Flashback 3 hari ke belakang.

Aku ga bisa pah. Aku udah cinta mati mati sama Gracia. "Ucap Sean yang emosi"

Kamu emang harus dikasih pelajaran biar ngerti. Kalian itu saudara. "Ucap Fino yang menarik kerah Sean"

Pukul aja,ga usah ragu. "Ucap Sean yang menantang"

Oke. "Fino pun melepas cengkraman kerah Sean"

Setelah melepas kerah Sean,Fino langsung menghajar Sean sampai babak belur. Gaby yang melihat anak tirinya hanya pasrah.

Fino cukup. "Ucap Gaby lirih"

Biarin mah,biar papah puas. "Ucap Sean yang dihajar Fino"

Fino stop. "Gaby mengambil pisau dan mengarahkan ke Fino"

Sayang? Dia anak tiri kamu,kenapa kamu belain dia?. "Ucap Fino yang menatap Gaby"

Walau dia bukan anak kandung aku,kita sekarang keluarga. Ga boleh terpecah belah mas. "Ucap Gaby yang masih mengarahkan pisau ke Fino"

Oke,aku lepasin dia dengan syarat. "Ucap Fino menghampiri Gaby"

Apa?. "Gaby masih memegang pisau"

Dia harus pergi dari rumah ini. Aku akan beri dia tanggung jawab ngurus perusahaan di Amsterdam dan berangkat malam ini. "Fino langsung merebut pisau dari Gaby dan mengarahkan ke Sean"

Sean Angkasa Wijaya. Apa kamu bersedia?. "Fino mengarahkan pisau itu ke Sean"

Kasih aku waktu untuk mutusin pah. "Ucap Sean yang terduduk"

3 hari. Lebih dari itu papah anggap setuju. "Fino membuang pisau itu dari hadapan mereka berdua"

Kalo aku ga setuju?. "Sean mencoba berdiri"

Papah kirim kamu ke Jogjakarta. Papah kasih kamu modal,hiduplah yang tenang disana. "Fino menghampiri Gaby"

Mas,jangan terlalu keras sama anak kamu. "Gaby memohon ke Fino"

Kamu tenang aja sayang. Sean anak yang kuat. "Fino memegang tangan Gaby"

Sean,nurut sama kata papah ya. "Gaby melepas tangan Fino dan menghampiri Sean"

Aku ga bisa janji mah. Aku akan buat keputusan paling tepat,mamah jangan khawatir ya. "Sean tersenyum ke Gaby"

Yaudah,mamah bantu ke kamar yuk. "Gaby membantu Sean berdiri"

Sean,waktu kamu 3 hari. Ini keputusan papah yang terakhir. "Fino meninggalkan Anak dan Istri nya"

Sean Angkasa Wijaya. Anak tunggal dari Fino Angkasa Wijaya,Pengusaha sukses di bidang kuliner. Tahun 2022 istrinya meninggal karena penyakit kanker. Setahun berlalu ia mengenal sesosok perempuan dengan status cerai mati. Istilahnya,Gaby ditinggal suaminya meninggal.

6 bulan saling mengenal,Fino dan Gaby melangsungkan pernikahan secara sederhana dengan mengundang beberapa teman keduanya dan keluarga terdekat. Sean merestui pernikahan papahnya karena ia tau,sang papah tidak bisa hidup sendirian. Maka dari itu,ia merestu pernikahan keduanya.

OneShoot StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang