Pertandingan 3
Round: Semifinal
Writer: lemonychee vs luffytaro_
Battle prompt: Prompt 3
"Climate Fiction" "Kultivasi"
Pemanasan global akhirnya menenggelamkan Jakarta. Saat ekspedisi penyelamatan, kamu menemui warga penyintas bertingkah aneh, mereka mengendalikan air, bernapas di laut. Kamu tertarik ikut semadi dengan larangan kembali ke tanah air.
●●●Cermin:
(1) Selamat ataupun tidak terasa tidak ada bedanya ketika seseorang yang sangat aku khawatirkan tidak ada di sisiku. Bumi terlihat sudah tidak bisa terselamatkan ketika satu-satunya yang bisa aku lihat hanyalah hamparan air yang menenggelamkan tempat seluas Jakarta.
Setelah terlantar lima hari lamanya, akhirnya aku berhasil masuk ke kapal evakuasi. Namun, penampilan warga penyintas juga terlihat aneh. Aku hanya diam membeku ketika hal tidak masuk akal terjadi begitu saja. Bagaimana bisa mereka membuat air melayang?
Seseorang kemudian menghampiriku. "Mereka dipersiapkan untuk menghadapi dunia baru."
Dunia baru?
"Bergabunglah jika kau ingin menyelamatkan orang-orang. Namun, bukan perkara mudah untuk mempelajarinya."
Sungguh? Jika aku bergabung dengan mereka maka aku punya kesempatan untuk menyelamatkan anakku? Tentu saja aku tidak ingin membuang kesempatan berharga ini.
"Namun, begitu bergabung, kau tidak boleh lagi kembali ke tanah kelahiranmu. Kau harus mengabdi selamanya dengan Dewa kami. Ada pantangan jika sampai melanggar."
Tanpa pikir panjang aku meng-iyakan. Persetan dengan pantangan. Namun, benar butuh usaha keras. Berkali-kali aku berlatih dan melewati berbagai fase sulit. Terus bersemedi di dalam air yang dingin, menahan napas selama mungkin agar bisa menyatukan jiwaku dengan alam untuk mendapatkan kekuatan.
Namun, ketika kekuatan itu berhasil kuraih, aku seperti manusia menyedihkan yang tidak lagi memiliki harapan. Mereka menipuku. Ketika aku nekat melanggar pantangan dan kembali ke tanah air, tempat itu sudah tidak ada. Yang tersisa hanyalah hamparan air luas. Tidak ada lagi manusia.
Inikah dunia baru yang mereka maksud?
Penyelamatan itu omong kosong. Mereka hanya ingin menyelamatkan diri sendiri dan menciptakan dunia mereka sendiri.
●●●
(2) Jakarta tenggelam total. Aku kemudian diselamatkan oleh orang yang katanya anggota ekspedisi penyelamatan. Namun, anehnya, mereka tidak mengajakku ke kantor pusat, satu-satunya puncak gedung terakhir yang berusaha mereka bangun lebih tinggi tiap tahun.
“Karena dengan melakukan semadi, kita mungkin bisa menyelamatkan Jakarta.” Bisikan itu dilontarkan tatkala oleh wanita berambut hitam panjang saat aku menggelengkan kepala saat diajak oleh oknum itu. Kukira kami akan diselamatkan dan kemudian dikumpulkan untuk menyelesaikan masalah tenggelamnya Jakarta secara sains.
Kultivasi sebutannya, dengan hidup dan bersemadi di dalam air, kita dapat berkumpul untuk menciptakan naga air yang mampu menelan seluruh air dan mengubah dirinya menjadi uap.
"Sebelum itu, kamu tidak boleh kembali ke tanah airmu." Setelah kalimat itu dilontarkan, ia mematuk beberapa area tubuhku, membuatku bisa bernapas dalam air.
Sejujurnya, aku tidak paham apakah tanah air yang mereka maksud adalah lautan dengan Jakarta tenggelam atau malah puncak gedung terakhir. Yang jelas, ini adalah tahun keduaku berada di sini, di dalam air, merasakan aliran air dalam atma. Tiap embusan napas menciptakan gelombang air yang perlahan bisa kami bentuk.
Gedung terakhir itu semakin membesar, air semakin menyurut dengan bantuan benak ilmuwan. Rasanya pembentukan naga air untuk penyelamatan Jakarta tidak diperlukan.
Pada kenyataannya, Jakarta bukan ingin diselamatkan. Ketika fajar menghampiri, naga air sontak menelan gedung terakhir, meremukkannya, menyisakan puing bangunan dan mayat yang mengapung.
“Terima kasih sudah membantu kami!” Mereka tersenyum gembira.
Ternyata aku satu-satunya yang bisa melakukan kultivasi dan membentuk naga air tersebut, Naiad seperti mereka tidak bisa mencapai pencerahan.
Jakarta hancur di tanganku.
●●●
Cermin mana yang lebih menarik? Vote dengan cara komen di salah satu angka di bawah ini:
(1)
(2)
Start: 29 Juli 11.30
Vote ditutup: 30 Juli 11.30
KAMU SEDANG MEMBACA
FLC Cermin Tournament
Ngẫu nhiênSepuluh tim akan beradu cermin untuk memperebutkan posisi juara.