Pertandingan 1
Round: Semifinal
Writer: cindi_cr vs Cacinggrama
Battle prompt:
"Supranatural" "Peperangan antardimensi"
Kamu memiliki kondisi yang kaunamai Ethephoria; saat kamu terbangun di dimensi yang berbeda. Kali ini, terbangunnya kamu membuka lubang besar yang menyebabkan pertikaian antara makhluk Dimensi Imaji dan Dimensi Mimpi.●●●
Cermin:
(1) Sera menahan rasa sakit di kepalanya. Efek dari kekuatan Ethephoria mulai muncul dan kali ini membawa bahaya yang besar. Dia mengutuk dirinya sendiri karena tak pernah bisa mengendalikannya.
"Aku mohon, hentikan semua peperangan ini!"
Salah satu dari mereka yang berasal dari Dimensi Mimpi yang berwujud seorang pangeran menghantam kepala Sera dengan pedang. Perempuan itu kembali kesakitan.
"SERA!!" teriak seorang makhluk dari Dimensi Imaji.
Makhluk itu bergegas lari ke arah Sera yang terluka parah. Dia mengucapkan sebuah mantra yang membuat luka di kepala Sera tertutup.
"Kenapa kau menyerang Sera? Dia tak ada hubungannya dengan semua ini!"
"Jika dia tiada, kita bisa keluar dari dunia ini dan pergi ke dunia realitas, di mana para manusia tinggal."
Makhluk Imaji menggelengkan kepalanya. "Aku tidak ingin pergi ke sana. Begitu juga makhluk dari Dimensi Imaji yang lain."
"Masa bodoh dengan keinginanmu! Kami dari Dimensi Mimpi akan memenangkan perang ini dan pergi ke dunia manusia. Serang mereka pasukan mimpi!" teriak sang pangeran.
"Pasukan imaji, ayo balas serang!"
Peperangan tak terelakkan, banyak dari mereka yang gugur sia-sia. Sera hanya bisa menangis melihat semua ini. Dia jadi sangat membenci pasukan mimpi yang egois.
"Kalian berasal dari mimpi yang aku ciptakan. Maka dari itu kalian akan kembali padaku!" teriak Sera. Sebuah portal terbuka di samping para pasukan mimpi dan menyedot mereka masuk ke dalamnya.
"Sera, terima kasih!" Makhluk Dimensi Imaji memeluk Sera.
Sera ter--
"Maafkan aku, tapi hanya ada satu makhluk yang bisa keluar. Dan itu adalah kami. Makhluk dari Dimensi Imaji."
Jantung Sera tertusuk.
●●●
(2) Aku mematikan lampu. Berbaring di tempat tidur, dihangatkan oleh selimut. Mataku pejamkan, saatnya tidur.
***
Aku berjalan di tanah biasa. Namun tetiba saja trex mengejarku. “Hey, Elia, bayar hutangmu!” teriak dinosaurus itu.
“Maafkan aku, gak ada uang. Tetapi aku punya daun.”
“Aku karnivora, bodoh!”
“Tolong, jangan maka—tunggu, dino kan sudah punah. Aku juga minjem uang ke buaya, eh, aldo, bukan ke trex.” kataku sambil berpikir.
“Oh, ini pasti mimpi.” Lampu bohlam menyala di atas kepalaku.“Tunggu, kamu lucid dream?” Trex heran.
Tiba-tiba sebuah retakan muncul di langit. Melebar dan semakin lebar sampai akhirnya—
Boom!
Langit dan bumi dalam mimpinya meledak. Aku terlempar dan mendarat di atas tanah selembut sutra.
Saat membuka mata, semuanya tidak masuk akal. Naga terbang di langit melawan awan petir dan rintik hujan. Seekor kelinci dengan kostum badut memegang tanganku dan menariknya.
“Kamu harus lari dari dimensi mimpi, ikut aku ke dimensi imaji!” teriaknya.
Namun sebuah parfum terbang menyemprot tepat di matanya. Membuat si kelinci terhempas tanpa aku. “Elia itu sedang bermimpi, jadi memang kami yang seharusnya bertugas.”
Ini membuatku bingung. Ada apa ini? Sepertinya aku sedang ethephoria.
Tas raksasa datang dengan marah lalu memakan si parfum. “Tapi Elia itu sadar, artinya dia sedang berimajinasi. Bukan bermimpi.”
“Tapi … mimpi berasal dari imajinasi, kan? Aku juga kadang berimajinasi tentang mimpiku,” kataku tanpa sadar masuk pembicaraan.
Seketika semua yang bertarung di sana berhenti dan serentak berkata, “ha?”
Bunyi dering alarm pagi terdengar. Membuatku bangun dan pergi dari dimensi aneh itu. Tapi itu bagus, setelahnya mimpiku jauh lebih indah.
●●●
Cermin mana yang lebih menarik? Vote dengan cara komen di salah satu angka di bawah ini:
(1)
(2)
Start: 24 Juli 10.00
Vote ditutup: 25 Juli 10.00
KAMU SEDANG MEMBACA
FLC Cermin Tournament
عشوائيSepuluh tim akan beradu cermin untuk memperebutkan posisi juara.