Kingdom || 7

19 10 1
                                    


__________

Prakk ...

"Pengeran mahkota Eden, Kau sudah berjanji akan melindungi Elle. Tapi, lihatlah apa yang KAU LAKUKAN!" ucap raja Edward murka.

Di aula kerajaan Theodore, sudah berkumpul semua anggota kerajaan. Mereka benar-benar panik ketika mendapati kabar, bahwa putri Elle menghilang.

Eden duduk berlutut di hadapan sang raja. Ia menundukkan kepalanya. "Ini salah hamba, Raja. Hamba sudah mengerahkan banyak prajurit untuk mencari Tuan Putri. Jika nanti hamba tidak bisa menemukannya, maka hamba pantas untuk dihukum mati," tegas Eden.

Dari arah pintu, masuklah seorang prajurit. Prajurit itu menunduk sopan dan kemudian menyampaikan sesuatu. "Maafkan hamba Pangeran. Hamba tidak bisa menemukan Tuan Putri."

Kemudian Ibu Suri yang menangis di pelukan Luciana pun mulai menyahut, "tidak! Kau harus menemukan putriku! Aku tidak ingin kehilangan untuk kedua kalinya!"

"Ibu, tenanglah. Adik pasti akan ditemukan," ucap Luciana.

Eden memukul lantai dengan keras. "JANGAN DATANG KEPADAKU, KALAU KAU BELUM MENEMUKAN TUAN PUTRI! KALAU TIDAK, AKU AKAN MEMBERIKAN HUKUMAN MATI UNTUKMU!" bentak Eden kepada sang prajurit.

Prajurit itu gemetar setengah mati. Baru kali ini prajurit itu melihat amarah yang sangat besar dari Pangeran Mahkota. Prajurit itu menunduk memberikan hormat, kemudian pergi dari tempat itu untuk melanjutkan pencarian.

Gerald berjalan tegas ke arah Eden yang masih duduk di lantai. Gerald kemudian mengulurkan tangannya ke arah Eden. "Bangun. Tidak ada gunanya Kau menyalahkan dirimu sendiri."

Dengan perlahan Eden meraih tangan itu, dan kemudian berdiri. "Maafkan aku, aku berjanji akan menemukannya dan membawanya kembali dengan keadaan selamat," ucap Eden.

Gerald menaikkan alisnya dan menatap Eden dengan intens. "Bagaimana Kau akan menemukannya, jika Kau hanya berdiri di sini?"

"Baiklah. Hamba pamit undur diri. Hamba berjanji akan menemukan Tuan Putri Elle dengan keadaan selamat. Percayalah, hamba tidak akan melanggar janji itu," tagas Eden kepada semua orang yang ada di aula itu.

Raja pun kemudian tertawa sumbang. "Aku tidak percaya kepadamu saat Kau sudah menghilangkan berlian permataku. Sekarang, pergilah!"

Dengan rasa sedih, Eden pun mulai berjalan mundur dan kemudian pergi dari sana.

'Putri Elle, Kau ada dimana? Aku tidak ingin kehilangan dirimu, sekalipun aku harus kehilangan nyawaku.'

***

Sudah dua hari semenjak Elle menghilang. Berita itu sudah menyebar luas di masyarakat. Masyarakat benar-benar terpukul atas hal itu, karena mereka kehilangan Tuan Putri untuk kedua kalinya.

Saat ini para prajurit masih tetap melakukan pencarian. Entah sampai kapan, mereka tidak tahu. Sedangkan di sisi lain, anggota kerajaan sedang perkumpul di ruang rapat.

Di sana terdapat raja Edward, raja William, tuan putri Luciana, pangeran Gerald, dan juga permaisuri Ardelle. Raja William lah yang mengadakan rapat ini. Ia mengumpulakan keluarga kerajaan untuk menyampaikan suatu hal.

Raja William menyatukan tangannya di atas meja. "Aku turut bersedih saat mendapati kabar bahwa putriku menghilang. Aku tahu ini adalah kesalahan dari pihak kami. Maafkan penjagaan kami yang kurang ketat, alhasil putri Elle yang mendapat akibatnya," ucap raja William.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CASTLE : Unwanted Dreams [Revisi Part]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang