The first time we meet

197 15 10
                                    

"Mmmm mmmm" ia bersenandung dalam sendu, berjalan di kota yang sepi ditemani angin yang menerpa wajahnya.

Suasananya semakin gelap seiring matahari yang tenggelam, lampu jalan dan rumah mulai menyala yang menjadikan suasana senja nampak sangat eksotis. Perempuan itu langsung meraba kantung dibalik jaket jeans-nya dan mengambil ponselnya, kepalanya langsung mendongak menatap langit yang diikuti lensa kamera ponselnya. Ia terus merekam sambil berjalan perlahan, sisi bibirnya terus terangkat merasa terhibur dengan indahnya langit sore ini.

Matanya yang terus menatap layar ponsel membuat ia kehilangan fokus pada jalanan sekitar, ia terus berjalan hingga tanpa sengaja kakinya tersandung dan membuat ia terjatuh.

"Arghh!".

Matanya terpejam saat terkejut, ia terdiam kaku setelah merasakan seseorang sedang memangku memegang erat dirinya saat ini. Dengan perlahan ia membuka matanya dan benar nasib baik sedang menghampirinya, ia terjatuh dalam pangkuan seseorang yang sedang duduk dikursi taman. Mata mereka langsung beradu pandang cukup lama.

"Kamu baik-baik saja?".

Dengan cepat perempuan itu langsung menutup mulutnya dan bangkit dari pangkuannya, ia terus menunduk berulang kali untuk meminta maaf.

"Maafkan aku, maaf!".

"Tidak apa-apa, jangan khawatir" ucap Danel datar.

Perempuan itu terus meminta maaf, ia berulang kali menunduk dihadapan Danel tanpa henti.

"Sudahlah tidak apa-apa".

"Ba..baiklah, ka.. kalau begitu aku pergi" ucap perempuan itu yang langsung berlari meninggalkan Danel sendirian dengan langkah yang besar.

Mata Danel masih tertuju dengan perempuan yang terlihat sebaya dengannya itu "sepertinya aku tidak pernah melihat dia disini".

Danel terus terdiam, kepalanya dipenuhi oleh banyak pertanyaan "kenapa dia sangat malu-malu dengan penampilan yang seperti itu?".

Ujung bibirnya terangkat "menarik".

.....

"Nel liat!!".

"Apa.." responnya dengan malas.

"Ishh cepet" ucap Kelly sambil menepuk pundak Danel berulang kali dengan terburu-buru.

"Aduh apa si" Danel langsung melepaskan pandangannya dari buku yang saat ini ia genggam dan mengikuti kode mata yang diberikan Kelly. Dirinya langsung mematung setelah melihat perempuan yang sangat tidak asing dimatanya, kepalanya terus bergerak mengikuti arah perempuan itu bergerak.

"Cantik kan? Mahasiswi baru dia, namanya Jennie".

Jennie.

Danel hanya terdiam dengan tatapan yang masih mengarah pada gadis itu, gadis yang saat ini sedang membawa nampan dan duduk sendirian disalah satu meja kantin. Kelly yang menyadari pandangan sahabatnya yang sama sekali tidak bisa lepas dari Jennie langsung tertawa.

"Gw tau dia tipe lu banget, suka kan?".

Danel tersentak dan langsung menggeleng. Kelly langsung merangkul sahabatnya itu "gausah malu-malu gitu dong".

"Apa sih lu".

Pandangan mereka masih terpusat pada Jennie yang sedang makan sambil merespon Aldi seadanya. Ya, Aldi adalah salah satu mahasiswa populer dikampus ini, pemain basket profesional yang penuh pesona, tidak ada yang memperlakukan Aldi seperti apa yang dilakukan Jennie sebelumnya. Menyaksikan kejadian yang langka itu membuat Danel kegirangan didalam, ia menggelengkan kepalanya dan langsung kembali membaca bukunya yang saat ini ada dalam genggamannya.

Break The Silence Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang