"Jen..".
Jennie langsung menoleh kearah suara itu berasal, terlihat Danel sedang berjalan menghampirinya dengan kedua tongkatnya.
Danel..
Sebenarnya senang melihatnya lagi setelah cukup lama, namun ia juga tidak lupa dengan perlakuannya yang kasar, meninggalkannya tanpa berkata apa-apa dan menghilang secara tiba-tiba.
Dengan perlahan Danel duduk disamping Jennie namun dengan cepat Jennie langsung berdiri dan meninggalkannya duduk sendirian. Danel cukup terkejut namun ia memilih untuk tetap diam dan tidak menahannya untuk tidak pergi, ia cukup menyadari kesalahan yang telah ia perbuat pada Jennie.
Ini salahku, dia pasti sangat kesal.
Jennie pun terus berjalan tanpa menoleh sekalipun, ia terus berjalan hingga bayangan dirinya tidak terlihat lagi oleh Danel.
Aku memang cukup merindukannya, namun bohong jika aku bilang aku tidak kecewa dengan perbuatannya.
Jennie berjalan sendiri menuju kelasnya dengan jengkel, lalu tiba-tiba seseorang berhasil menggenggam tangannya.
"Aldi?".
"Temenin kantin" ajak Aldi.
"Ish kenapa ga ajak Ricky aja sih".
"Maunya sama kamu, masa minta temenin ke kantin aja gamau" ucap Aldi merajuk.
"Yauda..yaudah".
"Yes!" Teriak Aldi yang langsung merangkul Jennie dengan bersemangat.
"Ih kamu mau kampus makin salah paham soal hubungan kita?" Tanya Jennie sambil berusaha melepaskan tangan Aldi.
"Aku sih engga masalah, emang buat kamu itu masalah?" Tanya Aldi penuh harap.
"Masalah lah" jawab Jennie tegas.
"Ish jahat, bodo amat pokonya aku mau rangkul kamu" ucap Aldi sambil menjulurkan lidahnya.
"Terserah".
Saat menuju kantin rupanya Danel dan Kelly sedang berada didepan kelasnya. Jennie yang melihat itu langsung berusaha untuk melepaskan diri dari rangkulan Aldi yang entah kenapa dia seperti harus melakukannya, namun aksinya gagal karena lagi-lagi Aldi menahannya.
"Jangan harap aku lepas ya!" Ucap Aldi sambil tertawa.
"Ish Aldi" keluh Jennie masih terjebak dalam rangkulan tangan kekar Aldi. Namun meski begitu ia tetap berusaha untuk mencuri - curi pandang ke arah Danel, ia cukup terkejut karena mata mereka yang langsung beradu pandang.
Sial tatapan dingin itu lagi, kenapa dia selalu menatapku seperti itu.
Semakin lama Jennie menatapnya semakin juga Jennie merasa kesal. Jennie pun langsung menarik lengan Aldi dan mempercepat langkahnya menuju kantin.
"Ayo Aldi".
Aldi tersenyum lebar dan mengikuti Jennie yang saat ini berada di depannya. Merasa ada yang janggal dengan tingkahnya, Aldi pun menyempatkan diri untuk menoleh dan ia langsung tersadar atas keberadaan Danel disana. Sisi bibir Aldi terangkat, ia langsung menarik Jennie kembali hingga jatuh dalam pelukannya lalu merangkulnya dengan erat.
"Kenapa buru-buru? Emang Kamu udah laper?" Tanya Aldi sambil berbisik.
"Apa perlu sedekat ini?" Tegur Jennie menyadari Aldi yang semakin menempel dengannya.
"Ayolah.. cuma rangkul doang" ucap Aldi sambil menoleh kembali kearah Danel dengan senyuman kemenangan.
"Sial, lu liat cara dia senyum?" Tanya Kelly sedikit kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Break The Silence
RomanceSeorang gadis bernama Jennie baru saja datang menggeparkan seisi kampus dengan kecantikannya. Gadis yang harusnya menjadi mahasiswa sangat populer malah memilih untuk menyendiri dengan kepribadiannya yang sangat pemalu. Namun, sosok bernama Danel ya...