prolog

744 25 58
                                    

semoga suka semoga mau baca dan semoga terhibur yaaaa.

cover by: ketikanAl

cover by: ketikanAl

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—————

"Arsen itu, menurut lo gimana?"

Pertanyaan Mouren yang salah satunya adalah sahabat gadis bernama lengkap Zeannesa Putri Kamya itu sontak membuat yang lain menengadah ke sosok yang sekarang berhenti mengunyah makanannya.

"Tiba-tiba banget, lo nanya begitu?" Sarkas Nina, dengan nada khasnya.

Rambut lurus yang jarang terikat, wajah cantik dengan lekukan tubuh idealis, berseragam putih abu-abu dengan dasi bergaris-garis hitam putih. Dia dikenal dengan nama kecilnya Zepya.

"Ya, gue harap sih, lo jujur?"

Lagi, Mouren melontarkan pertanyaan yang membuat Zepya susah bernapas lega.

"Karena terakhir gue lihat, Arsen bareng salah seorang cewek keluar dari mall banyak banget tas belanjaan ditangan mereka. Dan ya, maybe itu mantannya, kan? Yang pernah Zepya bilang bahwa Arsen gagal move-on itu?"

Perkataan Mouren membuat tangan Senja menjadi gatal dengan sekali gerakan memukul lengannya. "Syytt."

Mouren meringis mengusap lengannya. "Sakit senja."

"Lo sih!" Kesal Senja

Baru satu huruf keluar dari bibir Zepya seseorang datang membungkam kembali mulutnya. Cewek itu terlihat kesal membasuhi bibir bawahnya. Melihat Arsen bersama teman-temannya datang dengan senyuman lebar.

Laksa baru hendak menyapanya namun kemudian Zepya langsung berdiri melangkah pergi tanpa mengucapkan apapun. Dan itu tentu membuat Arsen bingung. Selain dari karena ada masalah, Zepya hanya bersikap begitu sewaktu dia datang bulan.

"Dia kenapa?" Tanya Laksa melirik ketiga teman Zepya. Diantaranya, Nina mengedikkan bahunya, Senja berdiri mengejar Zepya, dan Mouren hanya bisa memasang wajah cemberut. "Berantem sama kalian?"

Nina menggeleng. "Salahpaham dikit,"jawabnya. "Lo pada juga, habis dari mana? Kayaknya happy banget, tuh!"

Zelvan menunjukkan jam ditangannya, "habis pergi kemarin beli ini."

Nina ber'oh ria.

"Keknya asik banget, ya, shoppingnya? Sampai-sampai kemarin itu Zepya pulang dari rumah gue kehujanan, lho. Gegara yang janji mau jemput malah pergi sama cewek lain sampai lupa waktu."Setiap kata yang dilontarkan oleh Nina itu terkesan penuh dengan intimidasi kuat. Matanya sinis melirik Arsen. "Ya, gak heran sih, yang ngejanjiin aja keasikan jalan? Ya gak, Mou?"

AGEIROXA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang