1. Sekotak coklat

517 22 30
                                    

––––

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

––––

Senin itu adalah hari yang paling sangat dibenci oleh semua murid SMA Gratura High School. Mengapa? Ya, karena sebagian dari mereka membenci upacara bendera serta jam pelajaran olahraga maupun matematika pada hari itu.

Zepya melintir kalung berliontinkan nama lainnya yaitu Eca. Itu sebutan khusus dari Arsen untuknya. Sedangkan Zepya sendiri hingga detik ini belum menemukan panggilan yang cocok untuk temannya itu.

"Kalung lo bagus. Dari Arsen, ya?"

Zepya melirik sosok yang menegurnya. Zelvan. Berdiri menampakkan cengiran dihadapannya.

"Ya siapa lagi? Yang manggil nama gue Eca selain dia? Ada emangnya?" Jawab Zepya ketus

Dia membenarkan dasi Zelvan yang terlihat berantakan. "Gak bisa apa? Sehari aja lo penampilannya rapi sedikit? Padahal udah kelas tiga masa kalah sama gue yang baru kelas sepuluh?"

Zelvan menyarkas, "lo kan ada baby sitter yang jagain dirumah. Semua keperluan lo udah terpenuhi. Lah, gue? Boro-boro baby sitter, baby in my heart aja kagak punya?"

Tawa Zepya meledak.

"Apa susahnya tinggal lo cari?"

"Gak gampang sayang...."

"Merinding gue dipanggil sayang ama lo."

Zelvan menjulurkan lidah.

Zepya tidak paham sama kurangnya cowok itu ada dimana hingga sekarang tidak memiliki kekasih hati. Padahal untuk sekelas Zelvan, banyak yang mengagumi dan bahkan salah satu temannya pun termasuk.

"Mangkanya jangan terlalu pemilih. Noh, temen gue, ada noh, yang mau ama elo! Lo nya aja kagak mau?"

"Gue bukan kagak mau, Zepya. Gue hanya mengikuti kata hati gue. Ya, mungkin belum saatnya aja gue berpunya?"

Zepya menganggukkan kepalanya. Dia tersenyum melihat dasi yang sudah dibenarkan dileher Zelvan.

"Beres."

"Thanks Little girl."

"Pala lo little. Gue udah gede ya!"

"Tetap aja masih dua tahun dibawah gue."

"Dih? Bacot amat lo!"

"Hahahaha."

***

"Sen. Itu bukannya Zepya, ya?"

Arsen mengikuti arahan Laksa. Dimana kala ini matanya menangkap objek diujung sana sedang berbincang-bincang sama seseorang.

Zepya. Gadis itu tampak senang menerima sekotak coklat pemberian dari lelaki dihadapannya yang sedang asik mengobrol sambil menatap netra Zepya. Sadar atau tidak, Arsen mendecak dengan tatapan dingin.

AGEIROXA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang