Happy reading!
Jangan lupa vote dan komen 😙***
Baru saja Vyora melangkah ke dalam kantin, dia sudah mendapati Satria yang melambai heboh ke arahnya. Sungguh, Vyora merasa malu melihat tingkah Satria. Gara-gara itu Vyora menjadi pusat perhatian orang-orang di kantin. Melihat itu Vyora baru benar-benar sadar ternyata Satria memang populer. Tidak menyangka cowok yang kelakuannya mirip bebek jungkir balik itu banyak disukai cewek-cewek.
"Vi, sini!" panggil Satria yang otomatis semua mata melihat Vyora yang masih mematung di pintu kantin.
Vyora menghela napas. "Cari tempat lain aja, yuk!"
Meski disayangkan tidak bisa duduk dengan anggota olpres, Sanya mengikut Vyora yang menarik Vino menuju meja kantin di pojok. Queen dan Abel di sampingnya hanya ikut saja tanpa protes.
Satria segera bangkit dan berlari mengejar Vyora. "Mau kemana lo? Sini!"
Vyora tetap melangkah sambil berpura-pura tidak mendengar Satria. Namun, langkahnya berhenti ketika sepupunya itu berhasil menangkap tangannya.
Aduh, Sial! batin Vyora.
"Makan bareng sama gue. Lo suka nggak ngotak makan sambel."
Dengan wajah kusut, Vyora mengikuti Satria yang menariknya dengan masih menggenggam lengan Vino. Perkataan Satria ada benarnya, tapi makan tanpa sambal itu mana enak. Daripada dilaporkan ke Raka dan jadi tidak boleh makan sambal sama sekali, lebih baik Vyora mengikuti Satria meski makan sambalnya tidak bisa sepuas hati.
"Vyora, sini! Ada member baru. Lo kudu kenal." Aldi yang sudah duduk di bangku panjang kantin melambaikan tangannya. "Bukan member baru, sih. Baru keliatan aja."
Gavin dan Arga memilih pindah duduk sejajar dengan Anan, supaya bangku panjang yang mereka duduki bisa untuk Vyora dan teman-temannya. Jadi mereka yang cowok duduk berhadapan dengan yang cewek.
"Siapa, Di?" tanya Sanya langsung duduk tanpa merasa canggung.
"Plis jangan panggil gue pake sebutan Di, kampungan banget. Panggil Al aja biar kerenan dikit," ujar Adil sambil tersenyum malu-malu. "Dan jangan panggil gue kakak."
Meski Satria dan teman-temannya sudah kelas sebelas, mereka tidak mau dipanggil kakak atau abang oleh Vyora dan teman-temannya. Kecuali Satria yang memang ngotot ingin dipanggil abang oleh Vyora. Vyora dan teman-temannya pun mengikuti apa yang mereka minta, kecuali untuk Anan dan Arga. Untuk kedua cowok itu, Vyora dan teman-temannya segan jika tidak memanggil dengan sebutan kakak.
"Orang kayak lo, Gavin, sama Satria nggak cocok di panggil Kak. Liat noh kayak Kak Anan sama Kak Arga, ada wibawanya dikit jadi kakel," ujar Abel dengan nada sedikit sopan saat menyebut nama Anan dan Arga. Ingat berhadapan dengan kedua cowok itu tanpa sadar jadi tidak berani bersikap macam-macam.
Jika dengan Satria, Abel berani karena satu dojo karate dan sering latihan bersama dengan Vyora juga. Kalau Gavin buayanya SMA Kartanama Bangsa, jadi jangan baper dengan sikap manisnya.
Mendengar ucapan Abel, Gavin dan Aldi langsung bertingkah seolah sakit hati sambil memegang dada dengan wajah dramatis. Satria muak melihat tingkah teman-temannya, sedangkan Arga hanya terkekeh geli.
"Queen cantik banget," puji Gavin sambil tersenyum menatap Queen. Lihat sikap buayanya mulai keluar.
Queen yang sudah duduk dengan elegan hanya membalas dengan senyum kecil. Vyora kagum melihat Queen tidak terpengaruh dengan pujian Gavin. Biasanya cewek-cewek akan langsung malu-malu dan salah tingkah jika dipuji cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awas Jatuh Cinta
Teen Fiction"Lo lupa, Vyora? Dulu pas kecil lo main nikah-nikahan sama gue. Inget kita belum cerei." "Hah?! YANG BENER AJA, ZAVIO?!" *** Menurut Vyora jatuh cinta itu berbahaya, makanya dia enggan untuk jatuh cinta lagi. Namun, bersekolah di SMA Kartanama Bangs...