"Waw, jadi ini rumah Abrar" ujar Kana
"Iya" jawab Dika
"Kamu anak orang kaya yah"
"Silahkam masuk"
"Boleh pinjam casan nggak"
"Boleh, nih"
"Kamar madi boleh, udah gerah soalnya"
"Boleh"
"Baju boleh, bajuku udah kotor nih"
"Pinjam baju Dika" jawab Abrar
"Boleh Dik" tanya Kana
"Boleh"
Dika mengambilkan bajunya untuk Kana di lemarinya"
"Baju apa ya? Gua kan cowok. Ini aja deh"
Dika keluar dan memberikan bajunya ke Kana.
"Nih"
"Ini mah baju koko, sweter ada nggak"
"Oh ada"
Kana meminjam Sweter Dika, ia pergi ke kamar mandi untuk mandi.
Setelah itu, ia keluar dari kamar mandi menggunakan sweternya
"Dik, ini gimana" tanya Kana
"Astagfirullah"
"Kenapa gua jelek ya"
"Nggak, kamu boleh pinjam kamar saya. Disana ada sisir"
"Oke, nakasih"
Setelah membersihkan dirinya, Kana keluar dan meminjam dapur ke Abrar.
"Bar, pinjam dapur boleh"
"Ngapain"
"Masak, lapar nih"
"Kamu bisa masak?"
"Bisa"
"Boleh, tapi jangan sampai meledak"
"Aman tuh"
Sampai di dapur Kana ingin masak untuk mereka berdua. Tapi ia bingung harus masak apa"
"Bahannya lengkap sih, tapi..."
"Masak apa ya?"
"Ntar, mie instan"
"Waduh ada banyak mie, jangan-jangan mereka tiap hari makan mie"
Kana memasak mie instan untuk mereka, selain itu ia juga membuatkan susu dan memberi roti tawar di samping gelasnya.
"Kasih nutella rotinya"
"Nah jadi. Antar mie dulu baru susu"
Kana mengantarkan makanan dan minuman untuk dimakan bertiga.
"Nah ini aku buatian, silahkan makan" ujar Kana
"Kamu nggak bisa masak yang lain?" Tanya Dika
"Udah, makan aja jangan banyak ngomel. Lagian kalian tiap hari makan mie kan"
"Gila, mana ada. Usus buntu saya tiap hari makan mie"
"Tapi kok ada banyak mie di sana"
"Persiapan aja"
"Yaudah deh, maaf saya salah tangkap"
"Nggak apa, saya cuma nanya kamu bisa masak yang lain atau nggak"
"Mana ada, orang aja di masakin"
"Di masakin siapa"
"Ya art saya lah. Terkadang makan di cafe aja gitu"
"Orang tuamu kerjanya apa?"
"Pake uang saya lah, saya nggak manja"
"Kamu kerja apa?"
"Open Bo"
"Uhukk" Dika batuk mendengarnya
"Ya nggak lah, saya mah model"
"Barang kali kerja sambilan" jawab Dika
"Ya nggak lah, kamu pikir saya cewek apaan"
"Maaf"
Mereka makan bertiga
"Gimana enak nggak" tanya Kana
"Enak" jawab Dika
"Abrar masakan ku enak nggak"
"Lumayan"
"Oh makasih"
"Kana mau iku aku" tanya Abrar
"Kemana?"
"Ke mall, beli baju"
"Wah mau, tapi kamu yang traktir"
"Iya"
"Asikk"
"Aku juga mau dong Abrar" ujar Dika
"Boleh, tapi bayar sendiri"
"Tega"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadikan Aku Bidadarimu Abrar
Teen FictionWanita adalah hiasan dunia, dan sebaik-baik hiasan adalah wanita sholehah. Wanita sholehah itu bidadari dunia yang sangat beharga dan dimuliakan. Bergitulah dengan Kana, yang ingin menjadi hiasan dunia berbalut takwa seperti Annisa. Kana menjadi ist...