part 8

1 0 0
                                    

Dika mengantar Kana mengganti bajunya ke ruang ganti.

"Nah sekarang kamu ganti disini"

"Oke"

Kana mengganti bajunya, ia mengenakan gamis dan hijab yang dibelikan Abrar tadi. Setelah itu Kana keluar memperlihatkannya ke Dika

"Dik, gimana?" Tanya Kana

Dika terpesona dengan kecantikan Kana, ia nampak anggun mengenaka hijab dan gamisnya.

"Kamu cantik sekali"

"Ah masa"

"Aku serius"

"Makasih, balik yuk"

Mereka berdua balik ke mobil, Abrar sudah menanti mereka sejak dari tadi.

"Abrar" panggil Dika

Abrar menoleh kearah mereka, ia terpukau melihat Kana yang bergitu anggun.

"Kalian kemana aja?" Tanya Abrar

"Temanin Kana ganti baju" jawab Dika

"Oh Kana.."

Abrar ingin meminta maaf ke Kana, namun Kana mengalihkan pembicaraannya ke Dika.

"Oh, Dika.. makasih bajunya" ucap Kana

"Oh iya sama-sama" Dika merasa canggung menjawabnya

Abrar membukakan pintu mobil untuk mereka masuk.

"Yuk masuk!" Ucap Abrar

"Iya" Dika menjawabnya

"Bar, teman saya boleh ikut nggak?" Dika bertanya

"Boleh, masuk"

Akhirnya mereka bertiga pulang bersama, selama perjalanan Abrar hanya memdengarkan pembicaraan mereka berdua yang bergitu asik.

"Dik, aku kemarin nelpon teman aku" ujar Kana

"Benarkah"

"Benar, aku bilang mau berhenti jadi model"

"Napa Kan"

"Malas bersaing"

"Oh itu, lagian untuk cewek jadi model itu nggak baik"

"Kenapa?"

"Jadi tontonan banyak orang"

"Aku paham itu, tapi aku terpaksa"

"Terpaksa kenapa?"

"Ceritanya panjang nanti aku ceritain ketika kita punya waktu berdua"

Selain itu mereka juga membahas hal-hal random sampai nostalgia kemasa kecil, tertawa bersama di mobil sedangkan Abrar tidak diajak. Tentu ini membuat Abrar kesal, ia menggas mobilnya dengan kencang.

"Bar, pelan-pelan bawa mobilnya!" Ucap Dika

"Kalo kamu nggak suka, bawa mobil sini"

"Kamu lihat nggak, aku lagi sama teman ku"

Abrar dengan penuh kekesalannya membawa mobil dengan bergitu kencang sampe kerumahnya.

"Bar kalo kita mati gimana?" Tanya Dika

"Mati bersama"

"Bar, kamu kenapa sih"

"Udah nyampe gerbang, sekarang buka gerbangnya Dika"

"Iya iya"

"Dika aku ikut" ujar Kana

Abrar tambah kesal karna dijauhin bergitu aja.

Jadikan Aku Bidadarimu AbrarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang