part 5

2 1 0
                                    

Sampai di Mall mereka berjalan-jalan sambil melihat berbagai jenis pakaian

"Kami sering cuci mata kesini" ujar Dika

"Cuci mata? Lihat apaan. Cewek?" Tanya Kana

"Ya nggak kali, orang cuci mata lihat pakaian"

"Saya kira cuman cewek yang cuci mata lihat pakaian"

Kana memilih pakaian-pakaian yang ia suka, lalu mencobakannya. Semua pakaian yang dipilih Kana tidak di sukai oleh Abrar.

"Ini gimana Bar?" tanya kana keluar dari ruang ganti

"Nggak bagus"

"Kalo yang ini?"

"Sama nggak bagus"

"Hadeh, mau kamu apa sih? Aku harus pakai baju yang mana lagi?"

"Pilih yang bagus"

"Kamu aja lah yang pilih, capek saya"

Abrar memilihkan baju untuk Kana.
Abrar sangat suka melihat cewek yang tertutup, ia memilihkan baju gamis yang cantik untuk Kana.

"Coba yang ini" ujar Abrar

"Baju gamis"

"Wah selera mu bagus juga Bar, tahu pakaian terbaik untuk cewek" ucap Dika

"Saya nggak biasa gamisan" jawab Kana

"Coba pakai"

Kana mengambilnya lalu mengenakannya di ruang ganti.

"Apaan ini, masa orang disuruh gamisan, orang aja nggak biasa" ocehan Kana di ruang ganti.

Selagi Kana mengenakan pakaiannya, Abrar memilihkan hijab untuknya.

"Bar, kamu suruh dia berhijab?" Tanya Dika

"Iya, saya nggak suka dia seperti tadi di rumah saya"

"Oh gitu"

"Ini bagus nggak Dik"

"Bagus, selera fashion mu boleh juga" jawab Dika

"Saya mah udah biasa temanin Nisa beli pakaian"

"Benarkan dugaan saya, kalian pacaran?"

"Mana ada pacaran, orang aja cuma temanan"

"Kamu suka kan sama dia Bar?"

"Bergitulah"

"Kamu kan nggak pernah lihat wajahnya"

" saya tertarik dengan hatinya bukan wajahnya"

"Udah ada kamu sampaikan perasaanmu ke dia?"

"Belum sih, kok saya malah curhat ke kamu. Cewek tadi mana?"

"Di ruang ganti lah"

"Udah kesana yuk"

Mereka berdua pergi menghampiri Kana.

"Kalian kemana? Kok lama amat" tanya Kana

"Cariin ini buat kamu" jawab Dika

"Apa ini?"

"Hijab"

"Kalian suruh aku berhijab, nggak mau ah"

"Yaudah"

"Kamu cantik kok pakai hijab" Abrar meyakinkan Kana

Ia memakaikan hijab di kepala Kana.

"Cantik kan"

"Makasih" Kana pun tersipuh malu di buatnya, ia senyum pipinya memerah

"Ehem, gimana kamu suka nggak" tanya Dika

"Iya aku suka"

"Aku gimana Abrar, nggak kamu cariin juga" tanya Dika

"Nggak ada, cari sendiri beli sendiri"

"Dasar, bilangnya nggak suka merayu cewek. Tadi tu apaan" pikir Dika

Selesai memilih pakaian mereka singgah di toko boneka.

"Kamu juga mau beliin aku boneka Abrar?" tanya Kana

"Nggak ada, ini untuk hadiah ultah temanku"

"Teman cewek?"

"Iya"

"Cewek apa cewek"

Abrar pergi meninggalkan mereka berdua bergitu saja, ia melakukan transaksi di kasir.

"Totalnya berapa mbak?"

"Boneka lima ratus mas, ditambah pakaian totalnya jadi dua juta lima ratus. Ini slipnya"

"Makasih"

"Sama-sama, semoga berlanggan ya mas"

"Waduh pakaian saya cuma itu, totalnya dua juta" ujar Kana ke Dika

"Tau ajalah, kamu berlanja sama siapa. Dia itu anak sultan" jawab Dika

"Papanya CEO ya?" Tanya Kana

"Iyah"

"Buset, jadi iri saya. Saya harus kerja penuh dapat uang"

"Kamu pikir dia tidak bekerja"

"Kan dia anak CEO"

"Papanya sama papa yang lain berbeda, dia nggak biasa manjain anaknya"

"Keren"

Jadikan Aku Bidadarimu AbrarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang