"kalo kamu ngga bahagia, berarti tuhan maunya kamu bahagiain orang lain"
Nathan POV
Aku hanya bisa menatapnya dari kejauhan ketika gadis itu berlari keluar dari restoran dan memilih sebuah klub malam dengan alunan musik jass yang tidak memekikkan telinga. Club' malam ini hanya di khususkan buat para kalangan atas yang ingin bersantai sendiri menikmati minuman mereka tanpa ada lantai dansa di ruangan ini. Kulihat ia beberapa meneguk minuman sembari menutup matanya. Ada asistennya di sampingnya yang setia menemaninya namun terlihat takut untuk menegurnya. Aku tahu gadis itu tengah terluka dan aku merasakan hal yang sama ketika mommy mengumumkan tentang pernikahannya waktu itu di Belanda. Aku sungguh tidak setuju namun mengikuti mommy dengan ayah Savannah membuatku dapat melihat cinta yang tulus dari keduanya. Ternyata mommy adalah cinta pertama ayah Savannah ketika mereka kuliah di Amsterdam, dan mereka kembali bertemu ketika ayah Savannah melakukan perjalanan bisnis ke Belanda.
"Tuan muda. Apa aku bisa titip Ms Savannah? Aku harus kembali mengawal Tuan Romejo?" Pria yang sedari tadi mengikuti aku dengan jas formal yang merupakan sekertaris ayah Romejo mengikutiku karena suruhan ayah Savannah karena pria tua itu mengkhawatirkan putrinya
Aku mengangguk tersenyum sembari menggoyangkan minuman vodka yang aku pesan di meja yang tak jauh dari Savannah sekarang
"Kembalilah. Aku akan mengurusnya," pria itu mengangguk kemudian pamit untuk pergi. Aku meneguk minumanku dalam satu tegukan ketika melihat Savannah kini mulai berdiri dan terhuyung kebelakang hampir jatuh andai sekretarisnya tidak dengan cepat menahan tubuhnya. Sepertinya gadis itu sudah mabuk karena ia terlihat tertawa merancau. Dengan cepat aku bangkit dari dudukku menghampiri mereka ketika dapat kulihat gadis yang bersamanya kesusahan menopang tubuh Savannah yang lumayan tinggi.
"Biar aku yang mengantarnya pulang," seruku pada sekertaris Savannah yang mengangguk "kamu boleh pulang, nomor kamarnya di hotel ini berapa?" Ia menyebutnya kemudian pamit. Kebetulan club' ini berada di hotelnya sendiri. Gadis itu pasti mengenalku karena semua staf hotel dan jajarannya sudah mengenalku karena pagi tadi papa Romejo memperkenalkan aku pada karyawan di hotel ini.
"Siapa kamu?" Savannah menepuk-nepuk wajahku sambil terkikik geli
Aku memegang pinggangnnya erat agar gadis ini tidak jatuh tetapi gadis ini malah mendekatkan wajahnya hingga dapat kurasakan hembusan napasnya yang berbau wiskey
Ia memegang wajahku membelainya dengan jarinya yang di cat berwarna merah marun sukses membuat jantungku berdetak tidak normal. Aku menelan ludah dengan susah payah
"Kau lebih cocok jadi kekasihku dari pada kakak tiriku,hahahha, dunia kadang bercandanya terlalu lucu tiba-tiba dalam sehari aku mendapatkan ibu tiri lengkap dengan kakak tiri untukku,"rancaunya Menepuk-nepuk wajahku menatapnya dalam ke mata abunya yang terlihat sangat cantik. Kulihat gadis itu mulai memegang mulutnya terlihat ingin muntah dan terlambat
"Ak hwek," dan gadis itu akhirnya memuntahi kemeja hitamku dan langsung tidak sadarkan diri di dadaku.
Aku menghembuskan napas kasar kemudian menggendong Savannah ala bridal style untuk membawanya kembali ke apartemennya."Maaf tuan muda, pagi ini. Ms Anna ada meeting jam 10 pagi dengan clien asal Singapura. Sebaiknya kita bangunkan saja," Nathan disana duduk tepat di depan ranjang Savannah Clark menatap gadis itu yang masih tertidur pulas diatas ranjang nya sendiri. Secangkir kopi pria itu nikmati
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden love
RomanceNathan Tjoe A On pesepak bola timnas Indonesia yang memilih menjadi warga Indonesia tidak menyangka jika ia akan bertemu dengan seorang gadis yang tak seharusnya ia hadirkan dalam hatinya. Hubungan yang rumit itu dimulai ketika ia mengenal sosok Sav...