lost

247 24 7
                                    

Nathan tengah memainkan ponselnya di tengah-tengah acara makan malam antara keluarga timnas Indonesia. Di meja miliknya ada papa Romejo dan Melinda ibunya yang tengah menikmati makan malam mereka.

"Kamu tidak ada niat memperkenalkan kekasih barumu Nathan?" Itu suara Melinda yang menghentikan aktifitas Nathan dan kini menatap ibunya yang terlihat tersenyum menggodanya

"Kekasih yang mana mom. Nathan tidak punya kekasih,". Sangkal Nathan  menarik napas panjang sedangkan papa Romejo terkekeh dan matanya menangkap sosok gadis yang duduk tak jauh darinya

"Gadis yang kamu temani tadi siapa?" Itu yang duduk sama Justin," tunjuk Romejo pada salah satu sahabatnya itu dimana gadis yang tengah papa Romejo ceritakan tersenyum mengangguk.

"Dia bukan pacar Nathan mom, dad, dia cuman teman Nathan," sangkal Nathan tidak ingin kedua orang di depannya salah paham

"Tetapi kalian terlihat serasi mommy akan mendukungmu kalau kamu menyukainya. Dia cantik dan keliatannya gadis yang baik," seru Melinda namun Nathan merasa tidak tertarik

"Nathan lagi tidak ingin menjalin hubungan saat ini mom. Mau fokus ke karir sepak bola Nathan," nathan menjawabnya acuh kembali memainkan ponselnya yang kini berdering menghentikan obrolan mereka

Nathan mengangkat panggilannya dengan nomor tidak dikenalnya

"Tuan muda," sapa seseorang disana " ini saya Rania," ternyata sekertaris Savannah. Ada apa gadis itu menelponnya  batin Nathan mulai memikirkan gadis yang membuatnya resah semenjak ia menginjakkan kaki di Vietnam

"Ada apa Rania?" Tanya Nathan pikirannya mulai tidak tenang ketika mendengar suara gelisah diseberang

"Tuan muda. Rania mau nanya, apa ms Savannah bersama tuan muda di Vietnam?" Entah kenapa mendengar pertanyaan Rania hati Nathan mulai tidak tenang. "Tidak,kenapa?" Savannah baik-baik,baik saja kan?" Perhatian Romejo dan Melinda kini menatap Nathan yang terlihat khawatir

"Mis Savannah menghilang dan tidak bisa dihubungi semenjak kemarin tuan, aku khawatir soalnya ia tidak pernah meninggalkan rapat sepenting ini kalau dia tidak punya masalah,"

Jantung Nathan seakan berhenti saat itu juga, namun ia mencoba tetap tenang ketika tatapan mommynya menatapnya saat ini

"Bukankah Savannah ke Bali ?" Helaan napas kasar terdengar jelas diseberang "ia. Tetapi ms Savannah belum juga kembali dari Bali. Padahal ia janji akan pulang kemarin karena hari ini ada meeting dengan investor jepang," Nathan memijit pelipisnya,

"Kirimkan aku nomor Alexander," seru Nathan kemudian mematikan sambungan teleponnya.

"Daddy apa Savannah tidak menghubungi Daddy?" Romejo menggeleng "gadis itu menghilang semenjak kemarin. Dia berjanji akan membawa Alexander bertemu denganku tetapi gadis itu tidak datang.," jelas Romejo santai jauh berbeda dengan wajah Nathan yang sangat khawatir dan Melinda dapat melihat itu. Jenis rasa khawatir yang tak seharusnya Nathan tunjukkan 

"Daddy tidak khawatir dengan Savannah?" Dia anak gadis Daddy  Masa putri anda menghilang anda terlihat tidak mengkhawatirkannya," heran Nathan menahan marah atas sikap Romejo saat ini.

"Tenanglah Nathan, dia pasti bertengkar dengan kekasihnya kalau lagi menghilang seperti itu. Dia hanya butuh sendiri jika ia ada masalah. Waktu ibunya meninggal ia juga seperti itu menghilang dan pasti akan kembali kalau ia sudah merasa lebih baik" jawab Romejo santai seakan itu hal biasa baginya tetapi tidak untuk Nathan. Pria itu sangat mengkhawatirkan Savannah

"Tetap saja dia itu seorang gadis bagaimana kalau ada orang yang menyakitinya diluar sana. Apa anda benar-benar ayahnya? Bagaiam-"

"Nathan stop," teriak Melinda marah melihat sikap Nathan yang meneriaki Romejo sekarang mereka menjadi pusat perhatian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Forbidden love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang