Lampu Kuning

176 17 3
                                    

" kakak pulang aja, kasihan Bang Roni di rumah nungguin" ucap Mamah salsa

" nggak papa mah, salsa di sini aja nungguin Papa bareng mama sama adik" jawab Salsa

" jangan gitu, kasihan suamimu nunggu di rumah" lanjut Mamah Arum kembali

" enggak mah enggak apa-apa. Mas Roni udah ijinin Salsa kok" jawab Salsa

" Ya udah kalau kakak tetap mau di sini. Kalau mau tidur tidur aja Kak nggak Papa Mama juga mau tidur kok Tuh adek udah tidur" ucap Mama Arum

" Iya Mah nanti Kakak tidur, sekarang mama dulu yang tidur kakak mau di sini dulu Lihat ayah" ucap Salsa

" Ya udah kalau gitu Mama tinggal dulu ya Kak. Kalau ada apa-apa bangunin aja " ucap mamah arum

Ya betul, pasalnya setelah Salsa menerima telepon tersebut yang berasal dari Nabila adiknya, mengabari bahwa sang ayah akan dibawa ke rumah sakit terdekat. Karena mengalami kenaikan tekanan darah yang di mana Ayah Salsa harus secepatnya di bawa ke rumah sakit.  setelah menerima pesan dari Nabila tadi Salsa buru-buru menuju rumah sakit yang didatangi oleh keluarganya. Sampai dia lupa untuk pamit kepada suaminya, Bohong tadi salah Sabar ucap bahwa Roni telah mengizinkannya tapi itu demi kebaikan semua pikir, karena dia tidak mau membebani pikiran sang mama

" gimana ya Mas Roni, nggak papa deh nanti aku dari rumah sakit subuh biar pas bangun Mas Roni lihat aku  jadi gak ketahuan" monolog Salsa

Salsa pun beralih ke kursi yang berada di pinggir belangkar pasien, Salsa menatap lekat Papanya tanpa terasa air mata Salsa turun dengan sendirinya. Dia merasa sedih dengan nasib yang dia alami sekarang, entah dia merasa dosa harus membohongi kedua orang tuanya dengan berpura-pura menjalani pernikahan yang bahagia tapi nyatanya pernikahan tersebut seperti di neraka

" papa kenapa bisa kayak gini? Papa pasti gak dengerin omongan salsa harusnya Papa bisa jaga makanan Papa, Papa jangan Segala makan biar tekanannya normal kembali. Papa harus sehat-sehat ya...pa Kalau boleh jujur Salsa capek dengan keadaan ini, Salsa capek disiksa terus-terusan oleh suami Salsa sendiri, tapi Salsa gak mau mengecewakan orang tua Salsa termasuk orang tua Mas Roni. Tapi Salsa rasanya sudah sangat capek, apa boleh Salsa menyerah dan memilih kembali tinggal bersama papa mama Salsa Capek Pah capek hiks hiks hiks Salsa capek, nggak tau lagi Salsa harus mengadu kepada siapa." Batin Salsa, yang tanpa terasa air mata Salsa ikut terjatuh deras karena melihat keadaan Papahnya yang tangannya ditusuk oleh jarum infusan meskipun Salsa tahu tidak seberapa sakit tapi Salsa tidak tinggal melihat papanya sendiri harus berbaring di belakang rumah sakit" batin Salsa dengan tangan yang setia mengelus tangan yang ditusuk oleh infusan tidak terasa Salsa pun tertidur sambil memeluk tangan ayahnya

--------------------------------------------------------------

" tumben banget nih si Salsa Belum masak, padahal biasanya dia rajin" monolog Roni yang baru keluar dari kamarnya

Roni bergegas keluar apartemen, karena dia akan kembali ke kantornya entah kantor untuk bekerja atau kantor untuk bersenang-senang dengan pacarnya. tapi ada sesuatu yang janggal Kenapa pintu apartemen mereka tidak terkunci, biasanya kan selalu dikunci oleh Salsa.

" tumben banget nih anak, atau dia marah gara-gara semalam. Ah bodo amat anjir ngapain gue pikirin" Roni

Roni pun bergegas seperti biasanya untuk ke kantor tetapi untuk kali ini dia tidak membawa bekal seperti biasanya yang sudah selesai siapkan

--------------------------------------------------------------

Salsa pun masih setia di kamar rumah sakit yang cukup luas itu dia masih Keke untuk tidak pulang dan ingin menjaga Papanya sampai dinyatakan bisa pulang kembali ke rumah. Sejujurnya Salsa ingin sekali jujur terhadap keadaan dia selama berumah tangga dengan Roni, Karena setelah Dia bercerita semalam dengan ayahnya dalam batinnya Salsa bermimpi bahwa Roni membunuh ayahnya dengan cara yang sangat keji maka dari itu sama-sama memutuskan untuk menyerah dengan Roni. Karena dia lebih ikhlas menjadi janda daripada harus kehilangan orang tua seperti yang ada dalam mimpinya. Piye tosal mimpi itu kembang tidur wae kenapa kau harus percaya hehehe

" Kak mau pulang jam berapa, Kakak udah izin sama" sekarang giliran papa Irwan

" Kakak udah izin kok Pah, katanya Mas Roni belum bisa ke sini soalnya dia masih sibuk dengan kantornya" bohong Salsa

" Ya udah, makan gih ke kantin Kakak dari semalam" suruh mama Arum

" nggak papa mah Salsa mau pulang dulu sebentar, mau mandi nanti ke sini lagi Mah" jawab salsa

" Ya udah kalau gitu hati-hati Kak, jangan lupa makan ya. kamu tuh suka gak inget makan kalau lagi kayak gini" lanjut Mamah Arum

" Iya Mah Salsa pulang dulu ya..... papa sehat-sehat ya semoga segera pulang" pamit Salsa

" Assalamualaikum" Salsa

Ketika dia sudah sampai di pintu apartemen, dia dikagetkan dengan suara desahan-desahan yang berada di dalamnya. Sakit sekali rasanya harus menyaksikan hal menjijikan yang dibuat suaminya dengan pacarnya.

"Ahhh trus ron trtus ahhh"

" siahhaphh bahhbhyyyh"

Dengan hati yang tegarsa berusaha membuka pintu itu

" bagus ya kalian kalian boleh kok lakukan hal itu di manapun asal jangan di tempat tinggal ku. Mas aku izin bawa barang-barangku untuk Pergi Kembali ke rumah orang tuaku nanti aku tunggu kamu buat nyerahin aku ke kedua orang tuaku"/ ucap Salsa dengan buru-buru karena tidak ingin berlama-lama menyaksikan hal keji seperti itu

Tapi sebelum Salsa menuju ke kamarnya ditarik tangan Salsa oleh Roni

" makin pintar ya kamu.... semalam Dari mana saja puas kau melonte. Kau pikir gue nggak tahu kalau lo itu lajang yang suka dipakai di beberapa klub, lebih murah lu daripada pacar gue si Bilqis. Sebelum berpisah gue mau ngerasain dong bibir lu..." dengan cepat Roni menyeret Salsa ke dinding yang berada di dekat kamar Salsa diarahkannya Bibir dia ke bibir Salsa salsa hanya bisa memejamkan mata sambil berzikir dalam hati

" hiks hiks jangan mph ja-nmph" di lahapnya bibir Salsa dengan kasar dan tanpa Roni sadari bibir Salsa sudah mengeluarkan darah

Sekuat tenaga Salsa mendorong Roni hingga akhirnya dia terlepas dari pelaut bibit tersebut.Salsa buru-buru menuju kamarnya untuk membereskan bajunya dengan tangis yang memang benar-benar menyedihkan


--------------------------------------------------------------

Hai hai... jangan lupa vote dan komen ya guys... semoga kalian sehat selalu dan lancar rezekinya...

Kasih saran dong karma apa yang cocok buat rony

Lampu kuningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang