Ikut Acara Kampus

59 6 0
                                    

Selepas nongkrong bersama teman-teman barunya, Keenan izin pulang duluan. Karena dia sudah mengantuk dan kecapean.

Sesampainya di rumah dia disambut oleh pelukan sang bunda. "Bunda kok belum tidur? Ini udah jam 11 loh." Tanya Keenan.

"Bunda tadi kebangun. Terus ngecek kamar kamu, ternyata kamu belum Pulang." Jawab Bunda.

"Tadi aku mampir ketemu temen dulu, bun. Keasikan ngobrol sampek lupa waktu."

"Yaudah kamu bersih-bersih abis itu istirahat."

"Iya bunda." Setelahnya Keenan pergi ke kamarnya untuk bersih-bersih lalu mengistirahatkan badannya.

Keesokan paginya, Keenan berangkat bersama dengan Axel. Keduanya berjalan beriringan ke kelas. "Emm, El lo emang kenal deket sama Kayleen?." Tanya Keenan random.

"Gak kenal deket sih Nan, cuman gue kenal sama dia tuh udah dari SMP. Kita sempet satu SMP tapi engga sma nya." Jawab Axel.

"Kenapa nanya dah lo?." Tanya Axel balik.

"Engga, gue cuma penasaran aja. Dia emang pakai baju ke buka ya? Jujur gue agak risih."

Axel terkekeh "Nan-nan lo dari dulu gak pernah berubah ya, selalu peduli sama pakaian cewek. Kalo menurut gue sih engga ya, cuman kadang-kadang aja." Jawab Axel.

"Oh syukur deh soalnya kan gue liat-liat dia keluarnya malam doang. Takut di apa-apain kalo pakai baju terbuka"

"Nguntit ya lo?." Tanya Axel penuh selidik.

"Engga bego, dia kan sering beli kopi di kafe tempat gue kerja. Dia selalu ke sana tuh tiap malam, mana tadi malam dia pakai baju kebuka. Makanya gue takut dia kenapa-kenapa pulangnya." Jawab Keenan.

"Iya deh iya, btw dia jomblo. Pacarin gih."

"Gue ama dia? Engga dulu deh."

"Iya sekarang lo bilang gini. Nanti pasti mau juga." Keenan menghiraukan ocehan Axel, dia mulai membuka buku dan menulis-nulis lirik yang akan dia jual ke beberapa label musik.

Asal kalian tau selain menjadi barista, Keenan merupakan pencipta lagu. Dia bekerja di perusahaan lebel biasa. Tidak besar namun cukup membuat dirinya, bunda dan adiknya hidup nyaman.

"Nan, gue lupa ngasih tau lo. Minggu ini kita ditawari manggung di kafe Almondt. Mau ambil engga? Lumayan untuk kita bertiga." Ucap Axel.

"Duh gimana ya gue kan kerja jam-jam segitu. Lo aja deh sama Marven." Tolak Keenan.

"Yaelah, kalo cuman berdua gak enak anjir. Ayolah bro, gue maksa nih. Nanti gue deh yang bakalan bilang ke bang Jarrel."

Keenan diam sebentar, memikirkan usulan sahabat sepermainan nya. "Emm gini aja, gue bisanya cuman bentar ajah. Selesai 2 lagu, gue langsung cabut, gimana?."

"Yah masa gitu. Udah lah libur satu hari aja. Gak akan marah juga bang Jarrel, kan lo jarang ambil libur. Ambil lah sekali-sekali men." Bujuk Axel.

Keenan terdiam sebentar, apa yang katakan temannya ini benar juga. Dirinya begitu jarang mengambil libur, bahkan nyaris tidak pernah. "Oke deh, gue ikut." Ucap Keenan.

"Gitu dong." Sahut Axel sambil memukul pelan lengan Keenan.

Pelajaran satu jam telah selesai, Keenan dan Axel pergi ke kantin fakultas ekonomi untuk mengisi perut mereka. Sesampainya disana ternyata sudah ada teman-teman Calista pacar Axel.

Keenan menatap Kayleen lalu duduk disebelahnya begitu juga Axel yang mengambil tempat duduk disebelah Calista. Tak lama Xavier datang bersama dengan Marven.

Closer Than This Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang