Rumah Sakit

39 6 0
                                    

Setelah jam menunjukkan pukul 10 malam, mereka semua pulang. Karena Kayleen tadi diantar sopir dia harus menunggu jemputan dulu. Tidak mungkin perempuan itu bersama Callista dan Zanneta, dua temannya itu bersama pacar mereka.

"Lebih baik kamu pulangnya sama aku aja, Kay. Kalo nunggu, kelamaan udah malam juga ini." Ucap Keenan menawarkan diri.

"Gausah deh, Nan. Rumah aku jauh, entar kamu muter lagi." Sahut Kayleen.

"Emang kamu tau rumah aku?." Kayleen cengengesan sambil menggeleng.

"Makanya, ayo aku antar. Rumah aku gak terlalu jauh dari kafe itu. Kalo naik motor paling, 20 menit nyampek." Ucap Keenan menawarkan diri lagi.

"Oh yaudah ayo."

Keenan mengambil helm cadangan miliknya, dan memberikan nya pada Kayleen "gapapa naik motor kan?."

"Gapapa lah. Ini pertama kalinya aku naik motor." Keenan mengangguk lalu dia naik ke motor dan memakai helmnya.

Kayleen naik ke motor dengan memegang tangan Keenan. Setelahnya Keenan menyalakan motor dan menjalankan motor itu.

Sejak motor itu berjalan, Kayleen memegang bagian belakang motor itu. Keenan melihatnya, dia menggeleng sambil tersenyum kecil.

"Pegangan Kay." Teriak Keenan karena Kayleen agak mencondongkan badannya ke belakang

"Ini sudah pegangan, Keenan." Jawab Kayleen

"Kalo pegangan tuh disini." Keenan mengambil tangan kanan Kayleen dan menaruhnya di pinggang nya. "Entar jatuh kalo kamu pegangan ke itu."

Memeluk Keenan dari belakang membuat Kayleen tersipu. Bagaimana tidak, Laki-laki itu memilih harum yang soft sekaligus cool.

"Modus!." Ucap Kayleen.

Keenan hanya terkekeh saja lalu menutup kaca helm nya dan kembali fokus ke depan. Sedangkan Kayleen memeluk Keenan dan menyenderkan kepalanya di punggung tegap laki-laki itu.

Keenan tersenyum kecil melihat pantulan wajah Kayleen yang terhalang bahu tegapnya. Dengan menempuh perjalanan kurang lebih 25 menit akhirnya mereka sampai di rumah mewah Kayleen.

Melihat rumah itu seketika nyali Keenan ciut. Dia masih trauma akan perkataan keluarga Lianara beberapa bulan yang lalu.


Flashback

"Jauhi laki-laki miskin ini, dia gak pantes sama kamu, lia!." Ucao pria paruh baya dengan gurat di lehernya.

"Tapi aku mencintainya, Pa."

"Cinta?." Pria itu terkekeh "mau makan apa kamu sama dia? Pekerjaannya saja hanya barista di kafe kecil. Jika kamu hidup sama dia, kamu akan sengsara, camkan itu!!."

Flashback off



Keenan menghela napas panjang "Kay, udah sampek nih." Ucap Keenan.

Kayleen mendongak "oh iya. Maaf ya aku ketiduran."

"Gapapa, tapi kamu jangan tidur. Bahaya tau." Ucap Keenan.

"Iya, mau mampir dulu engga?." Ajak Kayleen.

Keenan menggeleng "Lain kali aja. Udah malam juga." Ucap Keenan.

"Yaudah, hati-hati dijalan." Keenan mengangguk, lalu Kayleen masuk ke dalam pagar dan menutupnya.

"Masuk gih, baru aku jalan."

"Mana ada, kamu yang harusnya duluan. Kamu tamu, Keenan." Ucap Kayleen.

"Tau, cuman kamu cewek takutnya kalo aku yang pulang duluan kamu di apa-apain lagi kan udah malam ini." Ucap Keenan.

Closer Than This Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang