Mau bagaimanapun penilaian orang lain tentangmu. Percayalah, kamu akan tetap menjadi wanita paling sempurna di mata laki laki yang tepat.
-Bilal Abidzar Ar Rasyid°°°
Hari ini, Lea benar benar bekerja keras untuk menyenangkan hati suaminya. Di bantu Bi Sumi, Lea sengaja bangun lebih awal karena ingin menyiapkan bekal untuk suaminya makan siang.
"Mas pergi dulu ya, sayang!"
"Ini, Mas! Buat Mas nanti makan siang."
"Kamu masak?"
"Iya!"
"Sayang. Mas kan udah bilang, kamu nggak usah masak. Mas takut kamu kenapa napa."
"Mas tenang aja! Aku dibantu sama Bi Sumi kok!"
"Bener?"
"Iya, Mas!"
"Tapi, tetap aja harus hati hati. Mas nggak mau kejadian kemaren ke ulang lagi."
"Iya Mas Bilal! Udah ini, cepetan ambil."
Bilal langsung mengambil rantang pink di tangan istrinya. "Mas pergi dulu, Assalamualaikum!"
"Wa'alaikumussalam warahmatullah. Jangan lupa dimakan ya, Mas!
"Iya, sayang!" Ucap Bilal sambil tersenyum dan langsung bergegas pergi.
"Mas?" Panggil Lea menghentikan langkah Bilal.
Bilal langsung menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah istrinya. "Iya, sayang?"
Lea bergegas berlari kecil menghampiri Bilal. "Ada yang lupa."
"Lupa?"
"Iya!"
Bilal langsung mengecek kembali isi tas yang ia pegang. "Nggak ada, sayang."
"Ih, bukan itu."
Bilal mengernyitkan keningnya seakan bingung. "Terus?"
"Beneran nggak tahu?"
"Nggak. Emang apa, sayang?"
"Udahlah," ucap Lea sambil memanyunkan bibir mungilnya dan bergegas masuk kedalam rumah.
Bilal dengan cepat menarik tangan Lea. Ia mengecup pelan kening Lea sambil tersenyum manis. "Mas cuma bercanda kok, sayang!"
Bibir mungil Lea langsung tersenyum sambil menatap suaminya.
"Assalamualaikum!" Lanjut Bilal sambil tersenyum manis.
"Wa'alaikumussalam warahmatullah! Hati hati, Mas."
Setelah Bilal masuk kedalam mobil. Tatapan Lea masih tetap terfokus menatap mobil Bilal sampai hilang dari pandangan matanya.
Dengan senyum manisnya, Lea langsung memegang kening karena bahagia. Ia juga menari nari kesana kemari sambil berjalan masuk kedalam rumahnya.
"Alhamdulillah Ya Allah. Akhirnya engkau memberikan kebahagiaan di pernikahan mereka." Ucap Bi Sumi yang menatap mereka dari kejauhan.
Di pesantren!
Setelah waktunya makan siang. Bilal sengaja memilih makan siang di halaman pesantren agar bisa lebih menikmati masakan istrinya.
Setelah duduk di kursi kecil. Bilal membuka satu persatu rantang miliknya. Ia tersenyum sumringah ketika membuka isi rantangnya. Nasi yang berbentuk love dan dihiasi dengan toping yang sangat lucu. "I love you to, Zaujaty!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentara Untuk Zaujaty [On Going]
Novela Juvenil"Ini kisah tentang seorang anak perempuan yang di paksa menikah di usia yang masih sangat muda." Kita tidak pernah tau kehidupan kedepannya seperti apa. Bahkan satu detik kedepannya pun kita tidak akan pernah bisa menebak. Tugas kita sebagai seorang...