"Pagi pun tiba. Namun si bungsu itu belum juga pulang ke rumah. Ntah kemana dia pergi. Sang kakak dari tadi malam terus gelisah. Bagaimana pun chloe tetap lah adik kesayangan mereka"
"Bagaimana jika chloe tidak pulang? Bagaimana jika dia terluka di jalan?" Ucap Kiara dengan khawatirnya
"Dia pasti akan pulang. Jangan berpikiran seperti itu Kiara. Tidak baik. Cobalah untuk positif thinking" Ucap sang kakak tertua
"Maaf kak. Aku hanya sedang khawatir" Ucap Kiara
"Ada apa denganmu bethani? Kenapa dari tadi muka mu itu kusut seperti kain yang belum di setrika" Tanya sang kakak sembari mengusap lembut surai adiknya itu
"Semua salah ku kak. Andai saja jika aku mengalah semalam. Mungkin chloe masih ada disini sarapan bareng kita" Sesal bethani
"Seperti yang kamu bilang. Apa yang terjadi hari ini pasti akan ada penyesalan di hari esok. Tapi ini bukan salah mu. Sepenuhnya bukan salah mu. Semuanya hanya lah salah faham. Nanti kakak akan coba cari chloe. Kalian tidak usah khawatir" Ucap sang kakak dan memeluk bethani. Dia tau bahwa bethani sangatlah sensitif. Dia akan terus merasa bersalah selagi chloe belum pulang
"Baik kak" Ucap kedua adiknya
"Selagi chloe dan bethani sedang sekolah. Senja terus berusaha mencari adik bungsu nya itu"
"Chloe kamu dimana? Tidakkah kau lapar? Ayo pulang dek. Kakak cape. Udah berjam jam cariin kamu. Kamu dimana? Balik sayang. Kakak janji. Kalau kamu balik. Kakak ngga akan marahin kamu lagi. Tuhan dimana adikku berada" Ucap senja sembari mengusap air mata yang jatuh membasahi pipinya
"Walaupun sudah berjam jam mencari. Tapi hasilnya tetap nihil. Ntah dimana si bungsu itu berada"
"Malam pun tiba. Dimana ketiga anak prempuan itu sedang membicarakan bagaimana keadaan adik nya sekarang. Tapi ketika sedang asik berbicara. Ada seseorang yang mengetuk pintu"
"Tok! Tok! Tok!"
"Suara ketukan yang begitu jelas. Setelah mendengar nya. Senja membuka pintu"
"Kak. Maaf" Kata kata yang keluar dari mulut Chloe. Akhirnya si bungsu pulang juga. Namun dia lemas tidak seperti biasanya
"Adek! Kamu kenapa? Hey jawab kakak" Ucap senja dan memeluk Chloe lalu membawa nya masuk dan langsung mengunci pintu
"S-sakithh kak. A-aku kesakitan akhh" Ucap Chloe dan sembari memegang perutnya
"Karena penasaran. Kiara langsung check ada apa dengan perut Chloe"
"Kenapa perut mu tersayat begini?!! Katakan! Siapa yang membuatnya?!! Katakan Chloe!" Ucap Kiara dengan emosi yang sudah menggebu gebu
"A-aku ngga tau kak. S-sakit" Ucap Chloe dengan gemetar
"Mereka pun mengobati perut sang adik. Meski dalam keadaan yang kacau. Tapi mereka tetap menyayangi"
"Sudah. Sekarang pergi tidur. Jangan coba coba untuk pergi pergi lagi. Kamu buat kakak khawatir" Ucap sang kakak tertua
"Iya kak. Maaf" Ucap Chloe
"Mereka pun ke kamar masing masing dan segera tidur"
"Pagi pun tiba. Dimana semua saudara itu sudah duduk di meja makan untuk sarapan bersama"
"Ada apa sebenarnya dengan kalian berdua? Tidak kab bisa berdamai? Tidak kah bisa saling percaya satu sama lain?" Ucap Kiara dan meletakkan sendok yang dia pegang
"Tidak! Tidak akan pernah bisa! Dia tukang fitnah! Dia itu tukang fitnah kak! Menjijikan melihatnya" Ucap Chloe dengan emosinya
"Cukup. Ini masih pagi. Jaga ucapan mu Chloe. Atau tidak kau akan menyesal nantinya" Ucap sang kakak tertua
"Tidak akan pernah menyesal jika membenci seseorang seperti nya! Dia itu bukan kakak ku! Menjijikan rasanya menyebutnya sebagai kakak ku!" Ucap Chloe
"Karena lelah dengan perdebatan adiknya. Senja dan Kiara hanya melanjutkan makan nya. Setelah makan mereka pun berangkat"
"Disaat sang kakak tertua sedang sibuk bekerja. Dia mendapat kabar dari handphone nya. Kabar yang sangat menyesakkan dada bagi senJa
" Kira kira kabar apa itu? Mari ikuti terus kisah nya ya"