Karin yang melihat selir shion di depan Sasuke ia memutar matanya tak suka.
Shion memeluk Sasuke "aku sangat merindukanmu Yang mulia.."
"Hn.. aku juga.." balas Sasuke.
Melihat semua sudah kumpul disini Sasuke pun segera memanggil kakaknya.
"Ini adalah kakak ku, Uchiha Itachi.."
"Selamat datang Tuan Itachi.." mereka semua membungkuk hormat seperti menghormati Sasuke.
Sasuke tersenyum ia puas dengan orang-orangnya yang sangat menghormati kakaknya.
Itachi tersenyum "sudahlah jangan terlalu lama membungkuknya".
Sasuke melirik ke arah kereta kuda "Keluarlah!!"
Semua orang saling tatap, siapa lagi yang di bawa Raja mereka. Bukannya hanya Uchiha Itachi, mengapa masih ada orang lagi yang di dalam sana.
Semua orang penasaran mereka menatap serius ke arah kereta.
Sakura menghela nafasnya pelan ia pun turun.
Semua mata terbelalak, mengapa ada seorang gadis? Ini sangat cantik bahkan semua orang juga bisa melihat dari kedua wanita cantik raja, ini lebih jauh tercantik.
Karin dan shion mengerutkan dahinya.
Sakura berjalan perlahan ia berhenti tepat di sebelah Itachi.
"Ini.. mulai sekarang adalah rumahmu sakura.." ucap Itachi ramah.
Sakura melihat sekeliling, Kerajaan yang sangat besar dan megah di bandingkan dengan kerajaannya, ini lebih-lebih besar dan indah.
Mata sakura keliling tetapi setelah jatuh ke tatapan mata wanita-wanita Sasuke ia menunduk takut. 'Kedua wanita ini pasti istrinya..'
"Siapa gadis ini Rajaku?" Tanya Karin melihat dari atas ke bawah memperhatikan sakura.
"Dia...? Terserah kalian mau menganggap dia siapa.." ucap Sasuke melihat sakura dengan menyeringai kearahnya.
Itachi melihat sikap Sasuke terhadap sakura ia menggelengkan kepalanya, "sakura ayo masuk, kamu pasti lelah"
"Selirku, tunjukan kamar yang cocok untuknya.." ucap Sasuke.
Shion tersenyum tipis "baik Yang mulia"
"Ikut denganku!" Ajak shion pada sakura dengan nada penekanan.
Sakura melihat Itachi, Itachi mengangguk "Pergilah.."
Sakura mengikuti shion dari belakang. Sampailah mereka di rumah yang sederhana, sakura yakin ini pasti bukan rumah untuk selir tapi pelayan, karena jarak yang cukup jauh dari rumah yang cantik disana, sakura malah merasa senang walaupun rumah ini sederhana tetapi jauh dari Sasuke membuatnya sangat bahagia jauh dari pria kejam itu.
"Hei.. kamu kemari!" shion memanggil pelayan yang baru keluar dari kamarnya.
Pelayan itu datang dan membungkuk hormat pada shion.
"Kamu mulai sekarang adalah pelayan dia, mengerti!" Ucap shion lalu pergi meninggalkan sakura.
Sakura tersenyum "hmm.. jika kamu tidak bersedia tidak masalah, aku bisa melakukannya sendiri" sakura tidak ingin merepotkan orang lain.
"Namaku Xiao Tenten, Nona bisa panggil aku Tenten" sapa pelayan itu dengan ramah.
"Aku bersedia menjadi pelayan mu Nona, siapa nama nona?"
"Haru- Sakura, namaku sakura.."
"Baik lah nona, aku akan membantumu menyusun barang-barang mu" Tenten membantu sakura.
Tenten menghela nafasnya pelan.
"Ada apa Ten?" Sakura penasaran apa yang membuat Tenten menghela nafasnya.
"Ini rumah pelayan nona, bukan kamar selir"
"Aku tau Ten, tapi tidak masalah. Aku menyukai kamar dan rumah ini. Ini lebih membuat nyaman dari rumah-rumah besar yang disana.." sahut sakura menyusun bajunya ke lemari.
"Pasti ini ulah selir shion, dia sengaja memilihkan kamar ini untuk nona"
Sakura tersenyum ia merasa Tenten sudah akrab dengannya walaupun baru berjumpa beberapa menit yang lalu.
Selesai beres-beres sakura mengajak Tenten untuk minum di taman belakang, awalnya Tenten sangat sopan duduk pun tidak mau berhadapan dengan sakura ia tau batasan seorang pelayan tetapi sakura malah menyuruhnya duduk dengannya.
"Kamu aku anggap sebagai temanku, bukan pelayan ku Ten. Jadi jangan terlalu sopan jika kita hanya berdua, hmm.."
"Ba-baik nona.." Tenten pun duduk di hadapan sakura mereka ngeteh bersama.
"Bolehkah aku bertanya ten?"
Tenten mengangguk "tanyakan saja nona, jangan sungkan-sungkan apapun yang mengganjal dihati mu tanyakan saja, aku bisa menjawabnya"
Sakura tersenyum "selain Ratu dan selir shion apakah ada selir lainnya?"
"Sebelumnya ada banyak nona, tetapi karena mereka membuat kesalahan, Raja membunuh mereka nona, jadi hanya tinggal Ratu Karin dan selir shion juga nona sakura.."
Ekspresi wajah sakura menjadi suram mendengar banyak selir Sasuke, sebenarnya pria ini hobi koleksi perempuan atau maniak seks, pikiran sakura.
Tenten tertawa pelan, "jangan salah paham nona.., semua selir itu tidak disentuh oleh Raja, dia bukan maniak seks.." Tenten tau apa yang ada di pikiran sakura.
Sakura sedikit malu, "jadi..?"
"Hmm.. hanya Ratu Karin dan Selir shion favorit Raja nona, yang lain tidak, maka dari itu mereka tewas"
"Jika Raja tidak suka mengapa dia menjadikannya selir?" Guman sakura.
Tenten mulai serius, tetapi sebelum memulai cerita ia liat kanan kiri memastikan tidak ada orang lain yang mendengar.
"Sebenarnya semua itu bukan mau Raja nona, gadis-gadis itu sangat tergila-gila dengan ketampanan Raja, jadi mereka meminta kepada orang tua mereka agar Raja mau menerima mereka menjadi selir"Sakura mendengarkan dengan seksama. "Raja sangat murah hati.."
"Imbalan yang di minta Raja adalah Kerajaan mereka nona, para orang tua itu setuju menyerahkan apa saja demi putrinya menjadi selir Raja.."
"Ratu dan selir shion, bagaimana dengan mereka?" Tanya sakura penasaran.
"Di mulai dari Ratu, Ratu Karin itu adalah keponakan dari Ketua Klan Uzumaki nona, karena Ratu Karin menjadi wanita Raja Klan Uzumaki mutlak ada di pihak Raja, itu juga karena Ratu Karin sangat menggilai Raja nona. Selir shion juga sama, Kerajaan Senju berada di tangan Raja sekarang. Itu semua orang-orang tua mereka lakukan demi permintaan putrinya.." Jelas Tenten.
Sakura berpikir pantas saja Kerajaan ini sangat mewah dan megah.
"Dan.. bagaimana dengan no-nona..?" Tenten sedikit takut.
Sakura menghela nafasnya pelan, ia mulai menceritakan semuanya pada Tenten. Sakura sangat percaya pada Tenten maka dari itu tidak ada hal yang ditutupi sakura.
Tenten tangannya sampai gemetaran, bahkan jejak-jejak air mata tertinggal di pipi Tenten mendengar cerita sakura.
"Jadi bagaimana dengan kedua orang tua nona sekarang?"
"Entahlah,, tetapi aku yakin mereka baik-baik saja" sakura menghela nafasnya pelan.
"Jadi nona sangat membenci Raja?"
Sakura mengangguk "hmm.. tetapi sebaliknya Ten, Kerajaan ku sudah menewaskan kedua orang tua Raja itu sangat jahat, jadi bisa dikatakan ini adalah karma untukku"
"Tetapi nona tidak bersalah, nona juga tidak tau menau konflik itu"
Sakura tersenyum ia melihat langit "Mungkin ini sudah takdirku Ten.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewa Kematian ✔️✔️ END
Romance"HANCUR!!!" Ucap Sasuke dingin. Darah segar berserakan, bahkan kulit kedua orang itu hancur berkeping-keping di depan mata Hashirama dan semua orang di Kerajaan ini. Kizashi jatuh terduduk lemas, darah yang berserakan mengenai wajah Kizashi, Hashira...