19

800 97 2
                                    

"lihat nona malam ini indah sekali" kepala tenten keluar dari jendela melihat langit malam yang bertabur bintang.

"Nona bagaimana jika kita berjalan-jalan keluar" ajak tenten.

"Hmm..baiklah baik, ayoo.." sakura setuju.

Sakura mendongak menatap langit ia menghirup udara malam ini, "benar-benar indah ya Ten.."

Tenten mengangguk puas karena sakura akhirnya percaya apa yang dia katakan. "Ayo kita berjalan kesana nona.."

Selama sakura tinggal di Kerajaan baru ini dia berjalan-jalan malam hari, ternyata sangat indah.. sakura beberapa bulan yang dia lalui baru kali ini merasa jalan begitu tenang tanpa rasa takut atau pikiran yang menganggu lagi.

"Nona.. sebaiknya kita kembali"

Sakura mengerutkan dahinya "ada apa Ten, bukannya kita baru aja berjalan?"

Raut wajah tenten gusar, ia mengigit bibirnya melihat sakura.

Sakura melihat kedepan ia melebarkan matanya.

Tenten memegang tangan sakura "hmmmm.. ayo kita kembali nona.." ucap tenten yang takut melukai hati sakura melihat Shion dan Sasuke yang sedang berjalan-jalan juga.

Tenten menarik tangan sakura "Ayo cepat nona, sebelum mereka melihat kita"

Sakura mengangguk ia pun pergi.

"Selirr Sakura.."

Sakura dan tenten berhenti, sakura menghela nafasnya pelan ia pun memasang wajah senyum berbalik badan dan membungkuk hormat.

"Kenapa buru-buru kembali?" Ucap shion ia memegang lengan Sasuke dengan erat dan tersenyum tipis.

"Tidak buru-buru Yang mulia, hanya saja cuaca semakin dingin jadi aku ingin kembali" sahut sakura tenang.

Shion melingkarkan sebelah tangannya ke pinggang Sasuke " tidak dingin.. ini hangat"

Sakura tersenyum ia mengangguk.

Sasuke melepaskan tangan shion, "aku ingin kembali" Sasuke pergi.

"Tunggu Rajaku.." shion berlari melihat Sasuke berhenti dan berbalik.

Greppp...

Cupp!!

"Selamat malam sayang.." shion mengecup bibir Sasuke singkat tepat di depan sakura.

Sasuke terkejut ia segera melihat sakura.

Sakura tersenyum tipis ia membungkuk hormat pada Sasuke.

Sasuke segera pergi meninggalkan dua wanitanya ini.

Shion tertawa pelan ia pun juga pergi.

"Dasarr wanita penggoda!!" Umpat tenten kesal.

"Husss.. Ten tidak boleh gitu, nanti ada yang dengar"

"Tapi nona lihat dia sengaja seperti itu di depan nona" tenten tambah kesal.

"Biarkan saja, lagian mereka juga suami dan istri kan.. ayo katanya mau kembali" ajak sakura.

.

.

.

'kemana dia?' Sasuke melihat sakura tidak hadir ke pertemuan di Aula.

Pertemuan segera diselesaikan Sasuke  ingin mencari sakura tetapi Karin menariknya katanya ada yang ingin dibicarakan.

Esoknya juga sama Sasuke tidak bisa berjumpa dengan sakura, lagi-lagi shion atau Karin selalu ada saja yang ingin mereka katanya. Jika bukan mereka urusan Kerajaan yang harus di urus Sasuke.

Sakura juga tidak mau mendatangi Sasuke, Sasuke jadi sangat kesal.

***

"Nona.." panggil tenten pelan.

"Hmm..ada apa Ten?" Sahut sakura yang masih menanam bunga mentata ulang taman di belakang kediamannya, karena taman yang lama sudah ditinggalkan jadi sakura sibuk membuat taman barunya.

"Ini sudah sebulan..."

"Aku sudah selesai, aku ingin mandi" sela sakura tau tenten ingin membahas apa.

Tenten menyiapkan baju sakura sudah di sediakan di atas tempat tidurnya.

Sakura masuk ia memakai dalaman baju tanpa lengannya itu.

"Nona.." guman tenten agak sedih.

Sakura kesal ia berbalik badan tidak mau melihat tenten. "Sudahlah Ten, jangan membahas itu" sela sakura membuka gulungan rambutnya.

"T-tapi.. apa nona tidak kesal, kenapa nona tampak tenang" guman tenten pelan.

Sakura menghela nafasnya pelan "Apa aku harus memikirkan dan mengingat kesenangan mereka? Lagian mereka Raja dan Ratu lalu nona Karin juga teman sekaligus mungkin kekasihnya dari kecil. Sedangkan aku? Jika Raja melupakan ku itu mungkin, kami juga baru kenal! Jadi untuk apa aku kesal." Ucap sakura mengepalkan tangannya mencoba untuk tetap tenang.

Sakura menundukkan kepalanya "hmm.. ya sebenarnya aku kesal, aku marah, aku cemburu.. a-aku.." sakura tak bisa menahannya lagi.

"Sudahlah lupakan.. hmm.. bajuku Ten" minta sakura ia menyisir rambut nya di sampirkan kedepan.

Cupppp...

Sakura cepat melihat kesamping siapa yang mencium bahunya.

"Ya-yang muliaa.." sakura sangat terkejut.

Sasuke memakaikan baju sakura yang dimintanya.

"Di-dimana tenten.." ucap sakura tak melihat tenten di kamar.

"Aku sudah menyuruhnya pergi"

"Sejak k-kapan?" Tanya sakura takut-takut.

"Jika Raja melupakan ku itu mungkin, karena kami juga baru kenal.." guman sasuke.

Sakura mendorong dada Sasuke agar jauh "Seorang Raja juga harus mengetuk pintu atau memberitahu jika masuk ke kamar wanita"

Sasuke tersenyum tipis ia maju dua langkah ke hadapan sakura. "Ada pengecualian untuk kamar ini"

Sakura mundur beberapa langkah lagi sampai kaki sakura menyentuh dinding ia berhenti. "Kenapa begitu?"

Sasuke melihat sakura tidak bisa mundur lagi ia maju lebih dekat dengan sakura. Sakura terkunci ia tidak bisa kemana-mana lagi. "Karena di dalam kamar ini ada wanita yang sangat cantik"

"Dua kamar di sana juga waniittanya lebih cantik.."

Sasuke semakin gemas melihat ekspresi cemburu sakura. "Jika aku tidak bisa kesini, kenapa kamu tidak ke kamar ku.." bisik Sasuke pelan di kuping sakura.

"Sejujurnya aku tidak pernah pergi ke kamar siapa pun, mereka selalu datang sendiri karena butuh" ucap sasuke

Sakura mencoba berani melihat Sasuke dan mencerna ucapannya.

"Tapi untuk kamar ini.. Aku yang datang sendiri kesini untuk menemui pemilik kamarnya" Sasuke menatap mata sakura.

Sakura menahan senyum, ia masih mempertahankan wajah tenangnya.

"Apakah pemilik kamar ini akan mengusirku?" Sasuke lebih mendekatkan wajahnya ke depan wajah sakura.

Sakura merasa jantungnya berdetak kencang ia ingin menjerit tidak tahan godaan Sasuke.

"Aku hanya akan bertanya sekali, apa Yang mulia butuhkan dikamar ini.." balas sakura.

"Aku sangat merindukan pemiliknya.."
Sasuke melingkarkan tangannya ke pinggang sakura dan menghirup wangi tubuh sakura dalam-dalam.

Sakura merasa geli saat Sasuke mengendus leher jenjangnya, lagian pakaian sakura belum terpakai sempurna baju dalam sepotongnya sangat jelas membuat Sasuke menghirup sampai dadanya.
"Hentikan.." ucapnya pelan.

Sasuke menggelengkan kepalanya "tidak bisa.. " ucapnya serak, Sasuke mencium bibir sakura dengan lembut.

Sakura juga sangat merindukan Sasuke ia pun menuangkan semua rasa rindunya pada pria ini.

Dewa Kematian  ✔️✔️ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang