Akhirnya mereka masuk Ke Kerajaan, sakura rasanya ingin menangis bahagia akhirnya dia bisa bebas dan keinginan berjumpa dengan orang tuanya terwujud setelah beberapa bulan terpisah.
"Letakan disana, kalian tunggu disini aku akan melapor pada atasan" ucap pedagang itu meninggalkan sakura dan yang lain.
Sakura permisi ingin mencari kamar mandi ia berjalan perlahan takut ada tentara yang melihatnya. Sakura tidak asing dengan tempat ini dulu dia sering kesini bersama Gaara jadi sakura tidak pusing harus kemana, tujuannya adalah rumah para tamu dan ruangan Raja Rasa, sakura ingin berjumpa dengan mereka.
Sakura menunggu tentara yang lengah ia pun berjalan mengendap-endap tanpa terlihat mereka.
"Kenapa banyak sekali tentara disini, apa karena kejadian itu mereka jadi antisipasi.." sakura melihat banyak tentara di depannya ia milih putar balik jalan ke arah rumah pelayan.
Sakura fokus berjalan tetapi ia seperti melihat orang yang sangat dikenalnya keluar dari tempat penyimpanan air. Sakura menyipitkan matanya ia membelalakkan matanya melihat ayahnya membawa air di timba kayu besar. Disana juga banyak para tentara yang mengawasinya.
Sakura bersembunyi. Ia tak percaya dengan apa yang dilihatnya ini. Sakura mencoba melihatnya lagi ternyata benar itu ayahnya yang di jadikan budak mengangkat air.
"Hei kamu!"
Sakura melihat ia ketahuan bersembunyi ia berdiri membungkuk hormat pada tentara di depannya.
"Siapa kamu?"
"Ma-maaf tuan, aku adalah budak air yang baru" ucap sakura masih menunduk.
"Budak air yang baru? Aku tidak pernah dengar"
"Tuan Kankuro yang memerintahkan ku tuan" ucap asal sakura, menyebut nama Kankuro adalah hal yang benar karena mereka sangat tidak ingin berurusan dengan kakak Gaara yang kejam dan aneh itu.
Tentara itu tersentak mereka juga langsung menyuruh sakura untuk pergi ke gudang air.
Sakura melihat ayahnya yang disana sudah sangat kelelahan ia ingin berjalan kesana tetapi tentara menyetopnya memberikan timba air kepadanya.
Ini adalah kesempatannya untuk dekat dengan ayahnya. Sakura segera berjalan cepat ia ingin membantu ayahnya tetapi tentara datang pada Kizashi dan melibasnya dengan pecut agar Kizashi cepat berjalan.
"Apa yang kamu lakukan, dia sudah tua kenapa memperlakukannya seperti itu!" Ucap sakura kesal.
Tentara itu terkejut "berani-beraninya budak bicara disini! Dasar tidak sopan"
Plakkk!!!
Sakura memegang pipinya, ia kembali melihat tentara itu.
"Tuan.. maafkan dia, aku akan berjalan dengan cepat" ucap Kizashi takut tentara semakin marah dan menghajar pria muda ini.
"Apa yang kamu lihat! Cepat angkat airnya!" Teriak tentara pada sakura.
Sakura mengepalkan tangannya, Kizashi menarik tangan sakura segera.
"Jangan melawan mereka, ayo kita angkat airnya" ucap Kizashi yang sudah susah berjalan.
"Ayah ini aku.." ucap pelan sakura.
Kizashi melebarkan matanya ia melihat sakura lalu berusaha tidak mendengar apa-apa dia berjalan terus mengabaikan sakura .
Sakura melihat sikap ayahnya yang dingin, bukannya senang ia merasa sedih, sakura segera menimba air mengisi timbanya dan mengejar ayahnya.
Kizashi melirik sakura dekat ia menjauh.
Tidak ada kesempatan untuk dekat sakura menunggu waktu istirahat agar bisa bertemu dengan Kizashi
Sore hari sakura mempunyai kesempatan dekat ayahnya ia membawa sebotol minum berjalan ke arah Kizashi, Kizashi pindah tempat sakura yang tau ia melihat tentara disana yang sedang makan ia mencari kesempatan.
"Ayah..." Sakura memeluk Kizashi.
Kizashi segera melepaskan tangan sakura " apa yang kamu lakukan disini! Cepat pergi dari sini!"
"A-ayah.. apa yang ayah bicarakan kenapa mengusir ku.."
"Tidak ada waktu sakura, cepat pergi aku akan mengalihkan perhatian mereka kamu pergilah" ucap Kizashi melihat sekeliling.
"Apa yang sebenarnya terjadi pada kalian, ibu dimana dia ayah?"
Kizashi mendengar sakura menyebutkan ibunya tangannya mengepal, ia mengingat kematian istrinya dibunuh tepat di depan matanya oleh ayah Gaara yang balas dendam karena kematian putranya "Ibumu berada dikamarnya, sudah cepat sakura pergi! Dimana tuan Sasuke? Kamu harus kembali padanya!"
"Aku sudah berhasil kabur darinya, aku kesini ingin bersama kalia-
"Hei kalian berdua!!!"
Sakura dan Kizashi melihat.
"Tuan itu budak baru pembawa air" ucap tentara yang tadi melihat sakura di awal.
Sakura melihat itu Kankuro, "siall!" Sakura dan Kizashi membungkuk.
"Aku tidak mengenal mu, siapa kamu kenapa bilang aku yang menyuruhmu" ucap Kankuro mendekat matanya mengintimidasi sakura.
Sakura tetap membungkuk tidak mau menunjukkan mukanya.
"Tuan.. maafkan dia, dia ada kekurangannya jadi dia asal mengenalin seseorang" ucap Kizashi berlutut di hadapan Kankuro.
Kankuro tetap berjalan ia menyipitkan matanya melihat sakura.
Kankuro melihat sakura tetap membungkuk ingin melihat wajahnya ia menjambak rambut sakura agar wajahnya terlihat.
Sakura meringis kesakitan, ia melihat Kankuro yang masih serius melihatnya.
"Wajahmu seperti tidak asing" Kankuro melihat sakura begitu dekat.
Sakura mengalihkan pandangannya.
Kankuro melihat Kizashi yang berwajah cemas, Kankuro tersenyum ia menarik rambut sakura sampai tergerai.
Kizashi mengeluarkan kekuatan dan segera mendorong Kankuro. "Lari sakura!"
Sakura kabur.
Kankuro marah ia mengepalkan tangannya dan berhadapan dengan Kizashi.
"Baiklah, kita selesaikan urusan kita. Kalian cepat tangkap gadis itu!"
Sakura berlari tanpa arah, tentara sudah banyak mengejarnya. "Ayah.." gumannya yang terus berlari. Nafas sakura juga tidak beraturan dia sudah sangat lelah, sakura melihat gudang makanan ia berlari kesitu dan mencoba bersembunyi.
Sakura melihat kebelakang tentara yang mengeluarkan pedangnya, mereka menebas-tebaskan pedang ke sembarang arah.
Keringat berjatuhan sakura sangat takut, ia melihat tidak ada jalan keluar jika ingin lari lagi.
"Disana dia!" Tentara berlari ke arahnya.
Sakura memejamkan matanya 'ayah..ibu..'
Sretttt..
Mulut sakura dibekap dengan tangan besar. Sakura membuka matanya melihat siapa orang yang menarik dan menutup mulutnya ini.
Sakura menatap mata Sasuke meskipun Sasuke mengenakan topeng, sakura dapat dengan jelas mengatakan bahwa orang ini adalah Sasuke, ya Uchiha Sasuke.
Mata sakura mengungkapkan kebahagiaan yang belum pernah dilihat saat sakura menatap mata Sasuke di balik topeng ini."Kamu datang.." bisik sakura dibalik tangan Sasuke.
Sasuke mengangkat jari telunjuknya di arahkan ke mulutnya.
"Suutt"Sasuke melepas tangannya di mulut sakura ia mulai bereaksi membunuh tentara ini diam tanpa suara.
Sakura yang melihat darah mengalir itu membuatnya gemetaran.
Sasuke memegang tangan sakura dan dibawa ke tempat yang bersih tidak ada darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewa Kematian ✔️✔️ END
Romansa"HANCUR!!!" Ucap Sasuke dingin. Darah segar berserakan, bahkan kulit kedua orang itu hancur berkeping-keping di depan mata Hashirama dan semua orang di Kerajaan ini. Kizashi jatuh terduduk lemas, darah yang berserakan mengenai wajah Kizashi, Hashira...