"Salam nona sakura"
Sakura mengangguk melihat pelayan Raja yang datang ke kediaman nya.
"Perintah Yang Mulia.. nona harus menghadiri pesta perayaan nanti malam" pelayan menyerahkan satu kotak besar kepada sakura.
"Raja memberikan ini kepada nona"
Sakura menerimanya ia mengangguk.
Sakura dan tenten segara membawa kotak ke dalam kamar dan membukanya.
"Pakaian?" Guman sakura mengakat gaun sutra berwarna putih yang indah.
Tenten tersenyum, kekhawatirannya ternyata salah ia turut bahagia untuk sakura.
Sakura menghela nafasnya pelan "apa lagi rencana mereka.."
"Bukan rencana nona, tapi ini adalah hadiah dari Raja untuk nona, sepertinya Raja sudah mulai memperhatikan nona" tenten menyenggol lengan sakura tersenyum jail.
Walau ragu sakura tetap memakainya sebenernya dia malas untuk datang tetapi dia tidak mau menambah masalah baru lagi.
"Nona cantik sekali.." tenten matanya sampai berbinar-binar melihat nonanya.
Brukkk!!!
Tenten segera membantu sakura berdiri.
"Hati-hati dong.." tenten kesal melihat pelayan ini yang tidak lihat jalan menabrak sakura.
"Maafkan saya nona, maaf" pelayan itu langsung pergi.
"Sudah lah Ten tidak apa-apa, ayo nanti kita terlambat"
"Kertas apa ini?" Tenten mengambilnya.
"Bukti pembelian minyak? Ini pasti milik pelayan itu nona" tenten menyerahkan pada sakura.
Sakura mengambilnya "mungkin dia pelayan dari dapur kerajaan, kita simpan saja nanti siap acara kita kembalikan padanya" ucap sakura menyimpan struk pembelian itu.
Sakura memasuki Aula, disana sangat ramai. Ia tidak ambil pusing langsung berdiri dibarisan pelayan, sakura melihat Sasuke malam ini penuh dengan senyuman, 'Dia sangat bahagia?'
"Kamu tidak memberikan selamat?" Sindir Karin yang baru datang melihat tampilan sakura dari atas kebawah.
"Selamat untuk apa Ratu?" Tanya sakura yang masih belum tau.
"Selir Shion mengandung.."
Sakura melihat Sasuke 'jadi karena itu dia tersenyum?' batinnya.
Sakura mengangguk dan mengikuti Karin dari belakang ke tempat shion.
Shion melihat sakura datang wajahnya tak suka, "Disana saja. jangan dekat-dekat"
Sakura merasa bingung "ada apa nona?"
Shion memegang perut ratanya, "aku tidak mau anakku sial sepertimu"
Karin dan wanita-wanita disana tertawa.
"Hmm.. maaf nona" sakura melangkah mundur.
Shion, Karin dan yang lain pergi dari sana meninggalkan sakura.
Tenten yang melihat itu dari jauh ia langsung menarik sakura "kita pergi saja dari sini nona"
"Acara belum mulai Ten, sebentar lagi ya"
"Kedatangan kita tidak diinginkan di sini nona, sudah ayo kita kembali saja. Entah kenapa perasaanku tidak enak nona" tenten cemas akan sesuatu tapi dia tidak tau apa yang salah.
Sakura melihat sekeliling ia pun mengangguk "baiklah ayo kita kembali"
"Mau kemana? Acara juga belum dimulai" Karin datang bersama pelayannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewa Kematian ✔️✔️ END
Romance"HANCUR!!!" Ucap Sasuke dingin. Darah segar berserakan, bahkan kulit kedua orang itu hancur berkeping-keping di depan mata Hashirama dan semua orang di Kerajaan ini. Kizashi jatuh terduduk lemas, darah yang berserakan mengenai wajah Kizashi, Hashira...