8.Mencoba

126 20 4
                                    

"Sepertinya kau pembuat masalahnya disini, jangan harap kau dapat lepas." Ucap pria berambut merah sambil menatap si dukun tajam namun dengan senyumannya.

Akhh gua pake nama aja ya walaupun si jaegyun belum ngasih tau namanya, lagian bukan pov nya sih nem ehehe.

Seongji terkejut karna teman teman nya datang, sedangkan (Name) pergi menghampiri jaegyun.

"Sepertinya kita berada di pihak yg sama, jadi kuha-" sebelum (Name) melanjutkan perkataannya, suara telepon dari kantong celananya memotong perkataannya.

"Cihh apaan" (Name) mengangkat telepon tersebut lalu mendekatkan teleponnya dengan telinganya.

Betapa terkejutnya dia ketika mendengar perkataan dari bahawannya di seberang telepon, membuatnya harus kembali ke jepang.

"Sialan..."

(Name) Mematikan teleponnya lalu menghampiri seongji.

"Lain kali aku akan bertemu denganmu lagi, dan aku pastikan kita akan berteman. Jadi, tolong tetaplah hidup" ucap (Name) pada seongji yg masih terkejut di depannya.

"Siapa kau sebenarnya, kenapa kau membantu kami" tanya seongji pada (Name)

(Name) Tersenyum dibalik topengnya.

"Aku hao, orang yg akan menjadi sahabatmu suatu saat nanti" ucap (Name) sambil berbalik.

Sebelum (Name) keluar dari gerbang, (Name) menghampiri lee jihoon dan berbisik di telinganya.

"Kalau aku datang lagi, kuharap kau menjadi lebih kuat dan tidak sombong seperti sekarang." Bisik (Name) di telinga lee jihoon.

Para raja generasi satu hanya diam karna mengira (Name) adalah orang yg membantu seongji.

Setelah berbisik ke telinga lee jihoon, (Name) langsung meledat pergi dari situ karna ada hal yg lebih penting.

Kojima bersaudara sekarang sudah tau siapa identitas dari 'hao' ini setelah melihat semua aksinya.

Para raja generasi satu terkejut karna kecepatan (Name) yg bahkan melebihi ji gongseob.

Lee jihoon hanya diam menatap kepergian (Name) dengan senyuman nya.

Seongji menatap (Name) yg pergi dengan tatapan yg berterima kasih.

'kuharap kita bisa bertemu lagi' batin seongji dan lee jihoon.

-----------------------------------------------------------

'Sial sial sial sial sial sial sial sial.... Sialan kau, orabe'

(Name) Menunduk menggigit bibir bawahnya sambil menahan air matanya, dia sekarang sedang berada di pemakaman sahabat nya, shiku.

Shiku adalah sahabat (Name) sedari kecil yg dulu sering bersama dengan (Name) yg sekarang malah terbunuh oleh musuh terbesar nya, orabe.

Orabe adalah musuh ayah (Name) sekaligus musuh (Name) juga, apalagi dialah yg menyebabkan (Name) trauma sampai ingin menyamar menjadi laki laki meskipun sekarang trauma nya sudah tidak separah dulu.

'seharusnya saat itu aku tidak membiarkannya hidup, sialan. Kenapa harus shiku? Bukankah dia hanya mengincarku? Dan juga mana si Yuzu itu, dia sama sekali tidak kembali ke jepang ya?' batin (Name) yg penuh dengan kebingungan.

-----------------------------------------------------------

Setelah pemakaman selesai (Name) langsung pergi ke kamar nya dan mengunci pintu nya, berharap tidak akan ada yg menghampiri nya.

"Ahh... Liburanku hancur dehh..." Gumam (Name) dengan tatapan kosongnya.

"Okaa san, Hakuto, Yuzuru, shiku, nanti siapa lagi yaa" ucap (Name) sambil menahan tangisannya.

"Kalau aku tidak pergi ke korea, apa aku bisa menyelamatkan mu?" Ucap (Name) masih dengan tatapan kosong.

"Kalau iya, berarti ini salahku, kalau saja aku tidak liburan hanya karna bosan... Dia mungkin bisa selamat"

(Name) Lalu mengusap air mata nya dan berdiri sambil mengepalkan tangan.

"Hiks... Aku tidak boleh begini, aku akan mengikhlaskan kalian semua, karna menangis bukanlah tugasku" ucap (Name) dengan senyuman dan kepercayaan diri nya.

"Kecuali Yuzu..." Lanjut (Name) kembali murung.

"Akhh sial! Seharus nya aku menghalangi nya habis habisan tadi, dia juga pasti bimbang walaupun dia mengatakan hal seperti itu pada ku" teriak (Name) mengacak acak rambutnya.

"Akhh sudah lah aku harus mencoba hidup membosankan lagi, tanpa Yuzu atau pun shika." Ucap (Name) dengan murung.

"Sialan padahal hanya segini tapi kenapa aku malah bertingkah seperti orang paling menderita di dunia, padahal hidup ku juga tidak buruk kan? Masih ada yg menyayangi ku bahkan mempedulikan ku, iya kan" teriak (Name) lagi yg mencoba untuk bersyukur dengan hidupnya sekarang.

-----------------------------------------------------------

-602 kata

Kok makin lama makin dikit ya😭

btw gua udh mulai kehabisan ide makanya gua bikin sahabat nem mati, padahal dia bakal ada perannya nanti tapi gua baru inget kalo gua gk bikin si shika mati otomatis nem bakal menyelamatkan ysj dari kematiannya dan kematian ysj berpengaruh banget sama alur cerita lookism, sedangkan gua gk bisa mikir sejauh itu makanya gua bikin shika mati aja ehek😁

Btw jangan jadi silent reader pliss, walaupun gua gk tau ada yg bertahan sampe sini atau enggak tapi plis walaupun kalian gk vote, setidaknya komentar lah, maaf kalo kesannya maksa tapi jujur kalo dapet komentar tuh rasanya lebih puas.

-bersambung?

LIKE A BOY? LOOKISM X READER?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang