Mimpi

98 6 4
                                    

"Ily!"

Langit gelap tersinari oleh cahaya rembulan di atas sana. Di tengah lebat pepohonan dan semak-semak. Cukup terang dengan serangga-serangga bercahaya berterbangan berbentuk seperti kupu-kupu.

Seli berlari cepat menghampiri kekasihnya yang ada di depannya.

Terus berlari. Lari. Tanpa sadar ada semak dengan rumput berbentuk seperti ranting pohon tetapi sekuat besi membuat Seli tersandung----

BRAKK!

Seli terbangun dari tidurnya sambil berteriak mengaduh kesakitan.

"Seli!" Raib segera memeluk sahabatnya.

Apa yang terjadi?

Seli pingsan kemarin malam karena kelelahan mencari Ily yang----tanpa terasa----hilang selama satu minggu. Seli tidak tidur dan istirahat selama 30 jam lebih.

Seli berusaha mengatur napasnya yang tersengal. Ia merasa fisiknya sedikit lelah, "I-Ily...."

Silau sinar matahari menembus kaca transparan. Seli melirik jam digital di tangannya. Sudah siang hari.

"Apa kamu mendapatkan 'bantuan' melalui mimpi lagi? Maksudku, apakah kamu bermimpi sesuatu, Sel?" Raib menatap cemas sahabatnya.

Seli mengangguk, "Aku bermimpi bertemu Ily, Ra. Dia di tengah hutan kota Tishri di malam hari."

"Hutan?" Raib mengerutkan dahinya.

Seli mengangguk lagi. Matanya berkaca-kaca menahan tangis. Menahan rindunya.

"Eh. Aku beritahu Vey dulu kalau kamu sudah bangun. Kamu jangan-jangan kemana-mana, Sel. Tunggu aku sebentar," Raib berdiri dari duduknya.

"Iya, Ra."

***

"Selamat siang, Av, Panglima Tog."

Di bagian terlarang perpustakaan----lebih tepatnya ruang Av----terlihat ada tiga pasukan bayangan bersama Panglima Tog dan Av.

Pria tua itu menoleh ke sampingnya, "Selamat siang, Ali," Av menjawab tidak semangat karena lelah dan masih sangat cemas dengan cucu dari cucunya yang sangat ia sayangi.

"Selamat siang, Ali. Sejauh ini kami belum menemukan informasi apapun tentang keberadaan Ily. Ada hal yang kamu temukan, Ali?" Panglima Tog juga terlihat sedih.

Banyak tabung kecil di meja. Ruangan itu terlihat sedikit berantakan.

"Bolehkah saya tau daerah mana saja yang sudah dan sedang di telusuri oleh pasukan bayangan?"

Panglima Tog dan Av saling pandang.

"Boleh saja, Ali. Tapi untuk apa? Karena jika ciri-ciri keberadaan Ily ditemukan, kami akan informasikan langsung kepada kamu dan dua temanmu," Panglima Tog menoleh ke arah meja, tempat tabung-tabung berteknologi canggih berserakan.

"Berikan saja dulu, mungkin saya bisa memberikan petunjuk."

Panglima Tog mengambil salah satu tabung kecil di meja lalu menyerahkan ke Ali, "Ini berisi tempat-tempat yang sudah di telusuri, sedang di telusuri, dan  tempat yang akan ditelusuri lagi jika tanda-tanda keberadaan Ily belum ditemukan."

"Terimakasih, Panglima Tog," Ali memperhatikan tabung kecil yang diberikan Panglima Tog.

"Saya harap kamu beristirahat lebih, Ali. Kau terlihat sangat lelah. Serahkan tugas ini kepada kami saja," Av tersenyum tipis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bumi Series FanFic : SeLy love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang