Chapter 6

728 118 23
                                    

Saat Jeno tengah memijit pelipisnya tiba-tiba ia merasakan sebuah tangan yang mengtoel-toel lengan kirinya.

"Kau baik-baik saja Jeno?" Sang pemuda disamping memandang dengan khawatir.

Jeno menoleh ke arah Haechan, "Aku baik-baik saja."

Yang disamping menarik bibir tak yakin, "Tapi kau terlihat sangat frustasi, kau yakin tidak ada masalah?"

Mendengar itu membuat Jeno mengangkat sedikit pandangannya dan melirik ke arah sosok Jaemin yang berdiri dengan tegap, "Aku punya masalah dan masalahku itu ada didepan mu."

Sang omega menghela nafas panjang, ia kembali menundukkan pandangannya dan menoleh ke arah Haechan, "Tidak usah khawatirkan aku, fokus saja dengarkan Presdir itu berbicara."

Lelaki disamping pun mengatup bibir, enggan membuat keributan disaat melihat ekspresi Jeno yang tak bersahabat.

"Saya harap kalian bisa belajar dan menyerap dengan baik ilmu yang akan kalian dapatkan disini!"

Pria tampan bertubuh tegap itu memberikan beberapa kata penyemangat pada mahasiswa yang akan menjalani kehidupan barunya.

Bagi sebagian besar dari mereka yang baru pertama kali melihat Jaemin, tak dapat dielak bahwa mereka tak bisa untuk mengalihkan pandang pada pesona dan kharisma pria matang tersebut, beberapa pasang mata memandang dengan puja pada sosoknya yang terlihat seperti kriteria pasangan idaman.

"Presdir Na sangat tampan." Seseorang yang berada didepan Jeno berceletuk ketika memperhatikan bagaimana sang pria berbicara.

Jeno yang mendengar itupun mendengus, "Halah lebay sekali, dilihat dari sudut mana pun aku lebih tampan dari dia."

Netra Jeno menggulir menatap pada punggung yang duduk didepan, "Apa Presdir Na sudah punya pasangan?" Sosok lain bertanya pada pemuda yang berceletuk tadi.

"Kuharap tidak, akan sayang sekali jika pria tampan seperti itu sudah memiliki kekasih." Dan dibalas dengan cengengesan oleh teman disampingnya, "Kau benar!"

Jeno hendak membalas kembali perkataan manusia didepannya tetapi saat mendengar ucapan yang disampaikan Jaemin membuat Jeno enggan bersuara.

Pria tersebut tengah memegang sebuah buku, "Aku telah menerima beberapa nama kalian yang terdaftar," Pria itu menyoret kertas tersebut menjadi beberapa bagian, "Seperti yang disampaikan Giselle tadi, kalian akan dibagi menjadi beberapa kelompok terpisah, dan dengan adanya kelompok ini diharapkan kalian bisa menghasilkan kinerja yang bagus antar tim."

Sang Presdir memberikan buku tersebut ke arah Giselle yang disambut dengan cepat, "Aku mengharapkan hasil yang baik!"

Tanpa mengucapkan kata perpisahan, Presdir muda tersebut meninggalkan ruangan itu yang disambut dengan lega oleh Jeno.

"Syukurlah dia tidak mengabsen semua nama itu, kalau tidak bisa bahaya!" Jeno mengelus dadanya dengan damai, "Kau selamat kali ini Jeno."

Hening yang berangsur sesaat tergantikan dengan riuh beberapa tapakan kaki hingga yang berada diruangan itu sontak menolehkan atensi.

"Mereka adalah kepala divisi dimasing-masing bidang." Giselle menjelaskan perihal dengan singkat, ia lalu menyerahkan kertas tersebut pada beberapa orang yang baru masuk.

"Nama yang dipanggil harap maju sesuai dengan kelompok yang ditentukan!"

Riuh bergemuruh tak membuat atensi Jeno terusik tenang, ia dengan santai memainkan ponselnya sembari menunggu namanya disebutkan.

Namun baru saja hendak membuka aplikasi game online, namanya sudah lebih dahulu disebut pertama kali.

"Lee Jeno, Lee Haechan—"








Sugaring Candy || JAEMJENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang