Chapter 3

77.8K 213 0
                                    

V4gina Sakura sangat gatal, dia memasukkan dua jarinya sekaligus ke lubangnya yang sudah sangat basah, menyodoknya secara acak. Tangan satunya meremas p4yudaranya sendiri, sambil melihat lidah ayah mertuanya menyervis lubang ibu mertuanya. Membuatnya sangat iri kepada ibu mertuanya, dia juga menginginkan di sentuh, kepingin di sodok dengan lidah kasar ayah mertuanya.

"Ahhhh..." Tanpa sadar Sakura mengeluarkan suara desahan hingga terdengar oleh ayah mertuanya. Ibu mertuanya tidak mendengar desahan Sakura karena dia sedang meracau kenikmatan. Sedangkan Agawa san yang mempunyai pendengaran masih tajam bisa mendengar suara sekecil apapun, terutama pada saat itu, ketika mendengar sedikit suara dari luar ruangan, dia langsung melirik sekilas ke pintu luar, dan melihat menantu perempuanya sedang duduk bersimpuh sambil memegang p4yudara dan v4ginannya. Menantunya terlihat seperti pel4cur. Agawa san mendadak mendapat ide dan bersemangat, dia semakin gencar menyerang istrinya.

"Aki, lihat dirimu, v4ginamu sangat basah, apakah lidahku sangat enak, huh?" Agawa san kembali mengeluarkan kata-kata cabulnya agak keras, agar terdengar menantu perempuannya.

"Ohhh...suami, lidahmu sangat panjang dan kasar, v4ginaku mau hancur, woohoo...saya mau keluar lagi" Istrinya yang tidak tahu tentang ide gila suaminya, menjawabnya dengan kata-kata kotor juga.

Kata-kata kedua mertuanya sangat cabul, dan ini benar-benar memalukan untuk di dengar sebenarnya. Tetapi Sakura terkena pengaruh juga oleh kata-kata Agawa san, dia pun menginginkan lidah panjang ayah mertuanya masuk ke lubangnya, mendegarkannya membuatnya semakin bergairah, dia tidak tahan siksaan ini, v4ginanya semakin bocor, dia terus mendorong jarinya ke lubangnya, berharap jarinya itu berubah menjadi lidah besar ayah mertuanya. Tubuhnya gemetar, dia duduk bersandar di tembok samping pintu kamar mertuanya, kakinya membentuk M mengambil posisi terbaik untuk m4sturbasi, dan semakin intens menyodoknya. Sakura seperti pel4cur yang yang menginginkan daging tebal masuk ke lubangnya.

"Aki, keluarkan semuanya, aku akan meminum semua cairanmu...!" Ucapan Agawa san, ini sebenarnya di tunjukkan untuk menantu perempuannya. Suatu saat dia akan meminum dan membersihkan cairan yang di kelurkan manantu perempuannya. Dia sengaja mengeluarkan suara seruputan bibirnya di v4gina istrinya, agar terdengar oleh menantu perempuannya.

"Suami, aku akan keluar, aku keluar....ahhhhhh." Saat suara cabul ibu mertuanya terdengar, Sakura juga mencapai klimaks. Tubuhnya bergetar hebat, ini pertama kali dia merasakan sensasi kepuasan orgasme karena sambil melihat adegan mesum mertuanya dengan suara-suara kotornya. V4ginanya berkedut-kedut berkontraksi, mengeluarka cairan lendir dari dalam. Sementara Agawa san semakin bersemangat menjulurkan lidahnya yang panjang, dan dengan sengaja maju mundurkan kepalanya berulang kali di selangkangan istrinya, lalu mencubit klitoris istrinya, cairan bening keluar lagi, kali ini semakin deras menyemprot dari lubang istrinya, hingga tertelan sebagian cairan ke mulutnya.

Di luar kamar, tubuh Sakura semakin melemah melihat adegan mertuanya. Dia sangat menginginkannya juga, segera ingin disetubuhi, v4ginanya ingin di sodok juga oleh lidah ayah mertuanya.

Dengan sisa kekuatanya dia merangkak pelan dan kemudian dia bangkit, berjalan lemah ke kamarnya dengan selangkangan yang basah.
Setelah menantu perempuannya menghilang, Agawa san melepas v4gina istrinya yang bengkak dan menatapnya dengan ekspresi buas dan lapar. Dia menyodorkan pen1snya yang besar dan keras tepat di depan lubang istrinya yang terus meneteskan cairan kotor. Dia langsung memasukkannya, perlahan menyodoknya, kemudian menambah kekuatan genjotannya, semakin intens, melakukan penetrasi pada lubang istrinya dengan acak dan kasar. Dia sudah berhari-hari tidak menembus milik istrinya. Kalau hari ini dia tidak mabuk dan tidak ada godaan oleh menantu perempuannya, mungkin dia sudah tertidur pulas.

Mereka dalam hasrat birahi yang bergelora. Kepala istrinya yang bergoyang secara acak, menggeliat-geliat, dia sedang terbang di samudra nikmat tak terhingga. Kenikmatan ini benar-benar telah merampas kesadarannya.

"Ahhh Aki, aku akan keluar!" Agawa san terengah-engah, hingga akhirnya dia mendorong dengan keras kemaluannya ke dalam istrinya hingga mentok, dengan dorongan terakhir itu dan seperti semburan air man1 panas memembak rahim istrinya, menyebabkan istrinya kejang-kejang, dan akhirnya pada saat yang sama istrinya  juga mengalami orgasme yang luar biasa, dia ungkapkan kepuasannya melalui jeritan dan erangan parau.

Pen1s Agawa san tetap tinggal di dalam lubang istrinya. Dia menjatuhkan seluruh berat badannya, ke tubuh istrinya, mereka menyatu dalam basah oleh keringat.
Setelah istirahat sebentar, Agawa san mencabut pen1snya dan memakai celana dalamnya, dan dengan telanjang dada meninggalkan istrinya itu dalam keadaan telanjang bulat, dia langsung ke dapur, menghidupkan exhaust fan, dan menyalakan rokoknya. Saat merokok wajah menantu perempuannya terlintas di pikirannya. Sakura chan sedang apa sekarang di kamarnya, apakah dia sudah tidur. Dia terus menyedot rokoknya, yang ada di pikirannya hanya menantu perempuannya, dia menjadi penasaran. Setelah selesai merokok dia menyelinap menuju kamar tamu, tempat anak dan menantunya tidur.

Agawa san berdiri di luar kamar putranya yang pintunya tertutup. Dia menempelkan telinganya di pintu, samar-samar dia mendengar gerakan di dalam. Dia penasaran dan mencoba membuka pintunya, terbuka. Di atas ranjang sosok menantunya sedang duduk mengangkangi pen1s anaknya. Sepertinya baru mulai, pikirnya. Dia melihat Sakura memasukkan pen1s anaknya ke lubang v4ginanya, sedangkan tangan putranya memegang pinggang Sakura. Dia memperhatikan bagaimana putranya bercinta dengan menantunya.

Kemudian, Sakura menyentak di atas tubuh suaminya, naik turun dan bergoyang.

Penis Agawa san mengeras lagi, melihat tubuh mulus telanjang menantu perempuannya yang sedang bergoyang di atas tubuh putranya, sambil mengerang kecil. Tiba-tiba kecepatan sodokan anaknya bertambah cepat, dan erangan panjang putranya terdengar, sepertinya anaknya sudah keluar, eee belum 5 menit?! Agawa san tidak percaya bahwa anaknya bercinta begitu singkat, dia melihat menantunya terdiam, untuk semetara duduk di atas Atsushi. Sepertinya menantunya kesal karena menginginkan sesuatu yang lebih tahan lama dan putranya merusaknya. Agawa san menutup pintu kembali pelan-pelan, dan pergi.

Keesokan harinya, Sakura bangun dan langsung pergi ke kamar mandi untuk cuci muka. Saat dia sedang menyikat giginya di westafel, dari pantulan cermin dia melihat keranjang baju mertuanya yang belum di cuci. Di tumpukan paling atas, dia melihat celana dalam ayah mertuanya yang sudah terpakai. Kembali dia kepikiran ayah mertuanya dan adegan tadi malam, dia ingin melihat lebih dekat celana dalam ayah mertuanya, ingin mengeceknya, tapi dia takut dan malu. Setelah selesai menyikat gigi, dia melihat keranjang baju lagi, dan iblis kecil di dalam hatinya menggodanya, rasa penasarannya lebih besar daripada malunya, akhirnya dia mengambil celana dalam ayah mertuanya. Bau pesing yang samar segera tercium di hidungnya, penuh dengan bau jantan tubuh bagian bawah pria. dan dia melihat ada noda putih menguning yang baru mengering. Dia mengelusnya sebentar, kemudian dia taruh kembali.

Tolong Hentikan Itu, Ayah Mertua 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang