Chapter 15

40.7K 151 0
                                    

Sakura bagai di cocok hidungnya menurutinya, dia mulai menjulurkan lidahnya yang basah, menjilat ujung pen1s yang mengkilap itu, lalu memasukkan ke dalam mulutnya dan perlahan menghisapnya, menikmati pen1s ayah mertuanya, menghisap dan menyedotnya ke tenggorokannya sejauh yang dia dapat, membiarkannya diam dan menggosoknya dengan lidahnya.

"Ahhh...Sakura chan...ayah suka, terus lanjutkan, kamu semakin pintar." Racaunya keluar sangat lirih, dia sangat bangga dan senang dengan layanan menantunya, karena itu dia membelai kepalanya yang naik turun, merayunya dengan sayang.

Mendapat pujian dari ayah mertuanya, Sakura semakin bersemangat, dia terus mengocoknya dengan mulutnya dari waktu ke waktu, terkadang mengeluarkannya dari mulutnya dan menghisap telur kembarnya yang berbulu, satu-satu secara bergantian, mengocoknya dengan satu tangan dan mulutnya bersamaan, lalu dia menggerakkan lidahnya ke seluruh batang, dia kadang menyedot kepala penisnya saja, dia mulai menyukai apa yang dia lakukan.

"Ahhh.." Agawa san mendesah lirih, pengalaman ini belum pernah terjadi sebelumnya. Seluruh raga dan indranya melayang sangat senang, terutama penampilan cabul menantunya saat melayani pen1snya, gerakan menjilatnya yang bertambah mahir sekarang membuat darah di dahinya mau meledak. Mulut kecilnya menyedot dengan keras, dan dua telur besar di bawah selangkangannya berkontraksi karena rangsangan.

Agawa san melihat ke dapur, untuk melihat apakah istrinya tidak datang dan berkata, "Sakura chan, duduk di atas ayah!" Perintah Agawa san.

Sakura berhenti mengisap dan menatapnya lagi dengan heran, ini sudah terlalu jauh. Tapi Agawa san tidak membiarkan dia bereaksi, hawa nafsunya sudah mengacaukan kepalanya sekarang. Dia meraihnya dan mengangkatnya dengan mudah dengan menempatkannya duduk di atas pahanya.

Sakura dengan punggung menghadapnya, dan wajahnya menghadap tv, dia terkejut ini tiba-tiba, dia merasakan pen1s mertuanya yang keras di bokongnya, bagaimana dia mengangkat dia dan bagaimana dia menurunkan tepat di atas pen1s besarnya sampai dia hampir membelah v4ginanya.

"Tidak ayah... ini ...ibu akan akan tahu...ayah ...aaahhhh." Ayah mertuanya mengangkatnya sedikit dan mendudukannya di atas pen1snya.

"Ahhh... itu sangat besar. Itu akan menyakiti saya!" Meskipun Sakura di bawah sudah basah, tapi pen1s mertuanya sangat besar dan tebal, itu akan menghacurkannya di dalam.

Agawa san meludahi telapak tangannya dan mengeluarkan pen1snya, kemudian mengolesianya dengan air liurnya.

"Bodoh, jangan membuat suara...?" Agawa san berbisik di telinga menantunya. Dia menambah volume tv-nya.

Sakura menjawabnya dengan menganggukan kepalanya, sambil menahan erangan, dia menggeliat melakukan gerakan senggama di atas lelaki tua itu, namun masih belum masuk.

"Masukkan menantu!" Perintah ayah mertuanya padanya. Dia mulai turun perlahan, memasukkan sendiri penis ayah mertuanya. Dia mengatupkan bibirnya agar tidak bersuara, tetapi nafasnya memburu dan semakin terdengar.

Agawa san sedang berbaring di sandaran sofa, menontonnya saat menantu perempuannya memasukkan pen1snya ke vaginanya sendiri. Vagina itu sangat ketat sehingga dia tidak bisa menembusnya dengan gampang dan kemudian saat bisa masuk, pen1snya langsung tersedot. Rasa ini membuat hasrat seksual Agawan san sangat tinggi.

Sakura tidak malu-malu lagi melakukannya bersama ayah mertuanya, posisi cowgirl ini terasa enak dilakukan bersamanya, mengendalikan batang ayah mertuanya sendiri, dia meletakkan tangannya di lutut berbulu ayah mertuanya, menggerakkan pinggulnya dari bawah ke atas. Dia mengencangkan remasan bibir bawahnya pada pen1snya, matanya terpejam menikmati dan lupa bahwa ibu mertuanya ada di dapur.

Ahhh ini terlalu dalam, sangat nyaman. Oh sepertinya itu diisi dengan sesuatu yang luar biasa. Sakura menutup matanya, dan hanya bisa mengerang dalam hatinya, dia memompa dan menggoyangkan pinggulnya di atas penis mertuanya, dan berteriak senang dalam hatinya.

Tolong Hentikan Itu, Ayah Mertua 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang