Chapter 6

70.1K 199 0
                                    

"Menantu, ayah akan melepas celana dalammu, apakah kamu sudah siap menerima yang lebih nikmat?" Lanjut Agawa san, lalu menarik celana dalam menantunya.

"Ugh...ugh..." Tiba-tiba Atsushi batuk. Pasangan mertua dan menantu itu terkejut dengan suara Atsushi, segera Agawa san berbisik kepada Sakura.

"Sssttt." Agawa san menutup bibir menantunya dengan jari yang basah. Melihat putranya sepertinya akan bangun, jadi Agawa san dengan hati berat menyudahinya, dia bangkit dan menyelinap pergi.

"....."

Sakura terkesiap, bibirnya basah ternoda oleh cairan kotornya sendiri. Dia merasa nanggung dan kecewa, vaginanya juga merasa tidak nyaman, karena mendadak hampa dan kesepian. Kemudian dia bangun dan ke kamar mandi untuk mencuci tubuh bagian bawahnya yang lengket.

Di restroom setelah selesai membersihkan v4ginanya, Sakura menyikat giginya, dan siap-siap untuk ke kamarnya, tiba-tiba ayah mertuanya berdiri di sampingnya.

"Ini rahasia kita berdua Sakura chan, kamu bisa janji, kan?.... Ayah sangat keras sekarang, karena menantu tidak bisa kali ini, terpaksa hanya dengan ibumu melakukannya, selamat tidur, Sakura chan!" Agawa san langsung meninggalkan Sakura yang terdiam di depan cermin.

"......"

Sakura hanya melihat ayah mertuanya lewat cermin, dia bingung harus menjawab apa, karena mertuanya bicara cepat. Ayah mertuanya memberitahunya akan melanjutkan hasratnya dengan ibu mertuanya, terus apa hubungannya dengannya, pikirnya.

Sakura kembali ke lantai atas, di lihatnya Atsushi sudah kembali tidur. Sakura mendadak menjadi gelisah, setelah mendapat kata-kata tadi dari ayah mertuanya. Dia duduk gelisah di pinggir ranjang, permainan ayah mertuanya dengan ibu mertuanya kembali menganggu pikirannya.

Dalam kegelisahan, dia beranjak turun lagi, menyelinap menuju ke kamar mertuanya. Dia sudah terobsesi menonton adegan cabul ayah mertuanya.

Sementara itu di dalam kamar Agawa san.

Agawa san sengaja sengaja membuka sedikit pintu kamarnya, dia sudah memancing menantunya dengan perkataannya untuk menontonnya berhubungan intim dengan istrinya.

Saat asyik mempermainkan lubang istrinya, dia melihat bayangan di luar, dia yakin itu pasti menantunya. Agawa san segera mengambil aksi, mempertontonkan permainan cabulnya.

"Aki, apakah itu nikmat?" Tanya Agawa san, sambil memainkan daging berbulu istrinya.

"Aaahhh sangat nyaman..." Istrinya menggelia-geliat, mengangkat kepalanya dengan punggung melengkung.

"Suamiku bermain dengan v4ginaku... Ah ah ini sangat enak...sangat nyaman..." Istrinya terus meracau kenikmatan.

Setelah puas bermain dengan lubang dan kl1torisnya. Kemudian dia melanjutkan aksinya dengan memisahkan kaki istrinya, batangnya yang sudah keras sejak tadi, menggosok lubang istrinya yang basah kuyup, dan ingin segera mulai menunggang.

"Ahhhhh...masukkan suami" Istrinya sudah tidak sabar.

"Aki, apakah pen1sku besar? Apakah keren, ha?!" Dia memancing istrinya dengan kata-kata kotornya lagi.

"Yah... Ini sangat besar... pen1s suamiku sangat besar... Ahhh suami, cepat masukkan..." Racau istrinya, sudah tidak bisa di kontrol lagi, mereka sudah terbiasa berbicara cabul saat berhubungan intim.

Agawa san memasukkan batang beruratnya, kemudian mulai memompanya, bergoyang dengan lihai, menarik pinggang istrinya dengan kuat, dan menambah genjotannya dengan kuat, sehingga mengeluarkan suara plok plok perpaduan dua tubuh.

Beberapa saat kemudian, "Aki, aku ingin melakukannya dari belakang." Agawa san merubah gaya permainannya. Kini dia memompa istrinya dari belakang. Dia memegang bokong istrinya yang menungging seperti anjing, dan mulai menggerakkannya secara intens.

Sakura dengan tubuh gemetar menonton pertunjukan cabul mertuanya, menonton saat penis besar ayah mertuanya masuk dan keluar dengan cepat dari v4gina ibu mertuanya.

"Ohh Aki, betapa enaknya kamu, v4gina memakannya ohh ahha." Racau Agawa san, semangat dan nafsunya sangat tinggi, ingin menunjukkan keperkasaanya kepada menantu perempuannya.

Dia menyetubuhi istrinya dengan kasar dan tanpa malu-malu, istrinya dengan postur menungging, menyodorkan pantatnya untuk membiarkan penis suaminya keluar masuk dari belakang.

"Istri, apakah kamu bahagia?!" Tanya Agawa san.

"Yah...Suamiku sangat pandai dalam seks, dan aku sangat bahagia... Aku akan akan keluar, ah ah ah!"

"Keluarkan Aki!...." Agawa san semakin mempercepat gerakannya.

"Ahhh... itu sangat keren, sangat nyaman...suami aku keluar ahhhhhh" Istrinya mencapai klimaks dan Agawa san mencabut batangnya, segera air cabul istrinya muncrat ke mana-mana dengan kekuatan besar.

"Wooo woooo Aki, kau muncrat di mana-mana.. hahaha.." Agawa san tertawa melihat istrinya muncrat.

"Sebentar lagi aku juga akan keluar, aku akan menembak lubangmu dengan sperm4 panasku." Agawa san kembali memasukkan pen1snya, dan melanjutkan pemompaannya, gerakannya semakin cepat, suara plok plok hingga membuat payudara istrinya begelayut glayut.

Kata-kata dan permainan ayah mertuanya sangat cabul. Dia seketika mengalami demam, dengan tubuh gemetar menahan rangsangan yang sangat kuat, dia meraba di bawahnya, v4ginya kembali bocor, di colokannya jarinya, dan sambil menonton dia melakukannya sendiri.

"Ahh ahhh... enak sekali... Aki aku mau keluar juga .. iku ikuuu ahhh." Gerakan Agawa san semakin cepat, dan semakin cepat seperti piston.

Akhirnya dia mencabut kemaluannya mengocoknya cepat di luar v4gina istrinya. Mempertontonkan pen1s beruratnya yang mengeluarkan cairan kental putih di depan menantunya.

"Sial, Aki, terima air mani suamimu ini ahh.." Sperm4 kental muncrat dari penis Agawa san. Mengenai lubang, pantat serta sampai ke punggung istrinya.

Sakura juga mencapai klimaks, dia memuncratkan cairan di lantai depan kamar mertuanya, kakinya gemetaran menahan nikmat. Dia melepas celana dalammnya, dan dengan itu dia mengelap lantai yang basah. Kemudian dia segera pergi dari tempat itu.

Dia menyelinap ke kekamarnya dengan dada masih berdegup kencang dan terus gelisah. Di lihatnya suami tidur sambil mendengkur.

Tolong Hentikan Itu, Ayah Mertua 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang