✨بسم الله الرحمن الرحيم ✨
🌼🌼🌼🌼🌼
=====
2 Tahun kemudian.Waktu berlalu begitu cepat, banyak hal yang berubah mulai dari lingkungan, pertemanan, termasuk up grade diri menjadi lebih baik dari yang kemarin.
Banyak hal yang sudah berubah, kini ia sudah diangkat menjadi Ustazah, namun dari beberapa Ustazah yang diangkat hanya dia yang di minta untuk membantu Umi Zahra menyimak mbak-mbak setoran hafalan Qur'an. Walaupun sebenarnya ia merasa tak pantas untuk amanah yang diberikan tetapi mau bagaimana pun kalau itu dawuh dari gurunya langsung, ia lebih tidak mampu untuk menolaknya.
Sekarang ia juga jadi bagian pengurus pada bagian keamanan namun juga menjadi abdi ndalem walaupun sekarang mbak Mala sudah tak menemaninya karena mbak Mala sudah diboyong oleh suaminya.
Mba Sasa juga sudah boyong karena harus merawat ibunya yang sedang menjalani rawat insentif.
Qilla dan Kinan masih tetap terus mengabdi di pondok pesantren Nurul Huda. Namun bukan itu sebuah dari perpisahan, di pondok ini selalu mengadakan acara yang khusus untuk para alumni tetap menjalin silaturahim terhadap guru mereka maupun kepada teman yang seperti saudara.
Kesibukan kesibukan yang setiap hari ia lakukan sedikit untuk menghilangkan rasa rindu kepada temennya.
Seperti pagi ini Qilla sudah harus menyimak setoran hafalan di aula 2 bersama Umi Zahra yang sedikit tidak jauh darinya.
Ketika sedang khusuk mendengarkan setoran dari mbak santri, ia dikejutkan dengan suara yang berasal dari sampingnya yang ternyata itu berasal dari suara Umi.
"Nduk, nanti minta tolong kalau sudah selesai ke ndalem dulu nggeh" sebelum meninggalkan Aula 2.
"Nggeh Umi"
Tak lama dari kepergian Umi, Qilla sudah selesai menyimak setoran. Ia bergegas menuju ndalem takut membuat Umi Zahra menunggu terlalu lama lagi.
"Assalamualaikum" ucapnya setelah memasuki pintu dapur ndalem.
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"
Terlihat ada beberapa mbak abdi ndalem yang sedang beres-beres dan ada yang sedang masak.
"Mbak lihat Umi, nggak?" Ucapnya setelah sampai dibelakang salah satu mbak ndalem yang lagi motong-motong sayur.
"Astaghfirullah, kaget mbak" ucap salah satu mbak ndalem yang tak menyadari keberadaan Qilla.
"Hehe maap mba"
"Tadi sih di dalem mba sama siapa gitu, tapi kalau nggak salah sih sama Ning Nina" ucap salah satu mbak ndalem.
"Eh, Ning Nina istrinya Gus Alif kesini mbak?" Tanya Qilla penasaran.
"Iya mba, tapi kalau nggak salah lihat ya"
"Yaudah kalau gitu aku ke depan dulu mbak" ucap Qilla sebelum berlalu meninggalkan para mbak ndalem. "Terimakasih mbak" ucapnya sebelum benar-benar meninggalkan dapur.
YOU ARE READING
Spiritual Cinta
RomanceSpritual-Romance Seperti sudah biasa, jika seorang anak kyai dijodohkan dengan pilihan orang tuanya. Tak jauh beda dari kisah Gus Fattah dengan Ning Qilla. Bagaimana kisah selanjutnya? *Urgent* Mohon maaf ya gaes untuk pembaca Spiritual Cinta tergan...