Gila, ini sungguh gila! Aku sudah hampir sebulan disini dan sama sekali tidak ada yang menemukan ku, apakah Nolan tidak membaca pesan ku? Apakah ia benar-benar tidak ingin membantu ku? Atau apakah lokasi rumah ini berbeda dengan yang terakhir kali? Kenapa tidak ada yang menyelamatkan ku? Orangtua ku? Kak Juan? Kak Bryan, Joel? Mereka tidak menyadarinya atau bagaimana?
Setiap hari aku berjuang untuk kabur tapi selalu gagal, hingga aku akhirnya memilih untuk menyerah dengan kondisi tubuhku yang kembali terluka dan pikiranku yang mulai kacau. Setiap kali aku mencoba kabur dan ketahuan aku selalu dihajar habis-habisan oleh Radeo, bahkan jika Radeo tidak bisa menghajarku ia akan menyuruh pembantunya mewakili dirinya untuk menghajarku. Sudah lima hari aku terbaring dan memutuskan untuk menyerah kabur dari rumah itu, karena seluruh tubuhku memar dan semakin sakit. Lima hari terbaring di tempat tidur aku gunakan untuk berdoa dan menangis, berharap ada seseorang yang menemukan ku, siapapun itu.
"Mama, Floren kangen ma," aku menitihkan air mata ku kembali, kali ini aku tidak menyeka air mata ku dan membiarkan air mata ini turun begitu saja.
"Papa, Kak Juan, Kak Bryan, Joel, tolong jaga mama kalo aku engga ada nanti, maafin Floren karena gak bisa jadi anak yang baik." Kali ini aku memejamkan mata ku, berharap aku bisa melihat dunia baru dan menemukan kebebasan walaupun itu sebuah angan-angan yang tidak mungkin.
***
Sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit, sakit
Capek, capek, capek, capek, capek, capek, capek, capek, capek, capek, capek, capek, capek, capek, capek.Kata-kata itu terus terulang dibenak ku bahkan di mimpi ku, aku lelah tidur dalam kondisi seperti ini dan mendapati diriku yang semakin tidak terawat, berat badan ku turun drastis, muka ku terlihat jelek, seperti gembel, tapi siapa peduli?
Hari ini pun aku tetap berbaring setelah aku berjalan susah payah menahan rasa sakit untuk ke kamar mandi. Siang ini keadaan rumah terasa sepi, mungkin Radeo pergi keluar dan tidak kembali beberapa saat, jadi aku bisa menikmati hari-hari santai dengan membaca novel Not Your Typical Reincarnation. Kisahku dengan Edith si tokoh utama dalam novel tersebut hampir mirip, namun ia memiliki seseorang seperti Killian, yang menyayangi bahkan mencarinya saat dirinya menghilang. Aku sedikit iri namun apa yang aku iri kan dengan novel fiksi tersebut? Jelas sekali bahwa hal tersebut tidak akan pernah menjadi kenyataan.
Tengah asik membaca novel aku sampai tak sadar bahwa dibawah ada keributan, seperti ada suara lelaki yang memanggil nama ku, aku tau suara ini! Nolan dan Kak Juan! Aku berusaha membanting vas bunga yang ada di samping tempat tidur ku agar mereka sadar bahwa aku ada di kamar. Sepertinya mereka mendengar suara vas bunga yang aku pecahkan, karena aku mendengar suara langkah kaki yang menuju ke arah kamar ku.
Pintu itu di dobrak paksa dan memperlihatkan Nolan dengan pakaiannya yang berantakan serta mukanya yang terlihat pucat, apakah ia kaget melihat ku? Apakah ia tidak mengenali ku? Apa iya aku sudah berubah menjadi jelek? Ah, mungkin saja iya wajahku berubah menjadi jelek dan tidak bisa dikenali, skincare ku yang berharga pasti menangis saat tau aku tidak menggunakan mereka disini hingga menjadi wanita jelek.
"Floren?" Nolan berjalan dengan cepat ke arahku, melihatku secara dalam seperti ia tak percaya bahwa aku jadi seperti ini.
"Jelek ya? Maaf." Nolan menggelengkan kepalanya tidak setuju dengan ucapanku, tapi aku tau bahwa saat ini kondisi ku sedang tidak bagus bahkan wajahku rasanya tidak berbentuk.
"Engga, kamu sama sekali engga jelek, kamu selalu cantik tapi aku kaget ngelihat kondisi tubuh kamu yang penuh memar dan luka, aku engga bisa mikir gimana sakitnya kamu selama sebulan ini karena harus nanggung luka sebanyak ini sendirian, maafin aku karena telat nemuin kamu." Nolan mengusap wajah ku pelan dan aku hanya tersenyum, aku tidak tau harus berkata apa.
"Agis!" Kak Juan dengan nafas ngos-ngosan datang menghampiri ku, aku yakin ia sama kagetnya dengan Nolan saat melihat ku.
"Agis, maafin kakak, maaf kakak telat, lokasi rumah ini dijaga ketat oleh ratusan orang yang disebar di seluruh penjuru hutan, sulit sekali menyingkirkan mereka dengan waktu cepat." Aku mengangguk, aku paham mengapa mereka tidak bisa menolongku dengan cepat, karena saat terakhir kali aku kabur aku baru sadar bahwa sebenarnya di setiap penjuru hutan ini dijaga oleh beberapa orang, makanya saat aku berusaha kabur aku selalu tertangkap. Bahkan saat aku diberikan hp aku sadar bahwa hp itu sudah diotak atik sebelumnya dan ada kemungkinan besar jika aku menggunakannya untuk sharelock atau mengirim sesuatu, aku akan ketahuan, makanya aku hanya menonton film, membaca novel, atau mendengarkan musik.
"Ayo kita pulang, kali ini Joel dan Nolan bakal mendampingi kamu di sisa waktu kuliahmu, lalu sesuai kesepakatan kamu bisa pergi bebas sesuai yang kamu mau." Aku mengangguk, aku berharap ini selesai dan aku tidak perlu berurusan dengan Radeo dan orang-orang disini.
"Maaf, aku gendong kamu sebentar." Nolan menggendongku ala bridal style, aku bisa merasakan dada bidangnya yang sangat gagah itu, serta wajah tampannya, wah temen masa kecilku yang suka nangis karena permennya aku rebut sekarang jadi lelaki gagah, gentle, ganteng, pinter, pantesan banyak sekali yang suka dengannya, bahkan saking perfect nya ia disukai dua gender sekaligus, gila ya hahahaha.
"Kamu engga perlu takut lagi, kamu sekarang bebas, engga ada yang bakal nyakitin kamu, aku udah laporin semua kejahatan Desta dan keluarganya ke polisi, mereka udah ditangkap seperti kemauan kamu." Aku merasa lega setelah mendengar kabar tersebut, akhirnya orang-orang gila itu ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara, semoga saja seumur hidup agar mereka tidak membuat masalah kembali apalagi meneror ku.
Hai semuanya, terimakasih yang sudah membaca cerita ini dan maaf sekali bila ada banyak kesalahan kata atau alurnya tidak nyambung, karena ini pertama kalinya saya belajar menulis sebuah cerita. Saya harap kalian bisa memaklumi dan membantu saya memberikan kritikan dan saran, terimakasih semuanya.
Jangan lupa komen dan vote ya teman-teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You, Swiss!
Teen FictionJodoh adalah rahasia, begitu juga dengan Agista Florenti Pramudito yang tidak menyangka, orang yang bersamanya selama bertahun-tahun akan menjadi jodohnya dikemudian hari.