Suasana hening di dalam mobil Taehyung, hanya ada suara playlist spotify Taehyung dan laki-laki itu yang sibuk meminum jusnya—sengaja menaruh minuman dan snack di dalam mobil. Begitu sampai di parkiran FEB, Taehyung justru menyerahkan kunci mobilnya pada Jungkook.
Wajahnya memerah karena panas, hampir saja merengek karena ia kehausan dan juga lapar. Tapi untungnya Jungkook hanya menurut, mungkin kasihan padanya.
"Mau makan dimana?" tanya Jungkook setelah keduanya hening selama lebih dari 5 menit, mobil Taehyung juga mulai keluar dari area kampus.
"Terserah yang penting ngga panas, sama ada nasinya..."
Jungkook hanya mengangguk, tidak bertanya lebih jauh dan memutuskan untuk memilih tempatnya sendiri. Bisa makin lama kalau dia menanyai Taehyung lagi.
Lebih dari 30 menit berkendara, tapi Taehyung tetap diam, menatap kosong ke arah jalan sambil makan black truffle chips yang sejak dua hari lalu berusaha ia habiskan, jadi ia diam saja, hampir tidak sadar ketika mobil perlahan berhenti.
Jungkook juga sama diamnya dan keluar mobil kemudian, Taehyung yang sedikit bingung pun juga hanya diam, mengekori Jungkook dibelakangnya.
Tempat makan yang mereka datangi adalah sebuah kafe restaurant yang sedikit ramai karena memang masih jam makan siang, tapi karena tempatnya yang luas, dan space antar meja yang juga cukup jauh, Taehyung rasa tempat ini tidak buruk juga. Tinggal makanannya saja yang sesuai seleranya atau tidak, karena Taehyung lumayan picky soal makanan.
Mereka diantar waiter ke salah satu meja di ujung untuk 2 orang, dan begitu duduk tidak ada pembicaraan karena baik Jungkook dan Taehyung lebih fokus memilih menu makan siang mereka.
Nasi goreng cakalang dan peach tea untuk Taehyung, dan nasi iga bakar untuk Jungkook. Minumnya ia lebih memilih iced americano di siang hari begini, meskipun Jungkook ingin mencoba filtered coffee disini. Jungkook juga memesan truffle fries dan fried calamari, mengingat daritadi Taehyung yang nyemil di mobil, sebelum makanan utama mereka selesai dibuat, Taehyung bisa makan snack dulu.
"Lapeer..." ujar Taehyung, wajahnya tersembunyi di lipatan tangannya di meja.
Ngga lu doang Taehyung, inginnya Jungkook bilang begitu, tapi takut kalau manusia di depannya berubah jadi anarkis, jadi ia lebih memilih diam sambil memainkan HP-nya.
"Jungkook...lo kenapa si waktu itu ada di kafe..." ujar Taehyung ngelantur, wajahnya bahkan tidak menatap Jungkook.
"Ya lo ngapain ngaku-ngaku jadi pacar gue"
Setelahnya diam lagi, Jungkook juga memilih untuk tidak peduli.
"Yaudah ayok jadi pacar gue kalo gitu!"
Taehyung kini menatap Jungkook dengan pandangan berapi-api, bahkan lebih dramatis lagi ketika anak itu menggebrak meja membuat Jungkook kaget. Hpnya hampir saja terlepas dari pegangan tangan.
Keduanya saling pandang untuk sementara hingga fokusnya teralih dengan waitress yang memberikan pesanan mereka.
"Pesanannya truffle fries dan fried calamari, saya letakkan di sebelah sini ya" ujarnya ramah dan menata piring di meja.
Jungkook mengucapkan terima kasih, dan setelah makanannya kini di meja, ia kembali menatap Taehyung yang fokusnya teralih pada makanan yang ada di sana. Ia mendekatkan piring ke arah Taehyung, membuat laki-laki itu menatapnya bingung.
"Makan...lu kalo laper ngelantur mulu"
"Hehe...makasih Jungkook, nih lo makan juga doong...gue kan sungkan kalo mau ambil banyak"
Bisa apa Jungkook selain tertawa, dan keduanya fokus mengunyah sebelum Taehyung mulai membuka pembicaraan. Kalau perutnya sudah terisi begini, dia paling tidak tahan kalau diam. Ada saja yang ingin ia lakukan atau bicarakan.
"Lo tau aja tempat begini..." Komentarnya sambil melihat interior kafe, bagian outdoor yang banyak pohon sepertinya tidak akan terlalu panas.
"Kapan hari nyokap main di sini sama temen-temennya, terus gue disuruh jemput jadi sekalian aja makan disini..."
Taehyung mengangguk-angguk, moodnya lebih baik, senyumnya juga makin lebar.
"Bingung gue mau ngajakin lu kemana, padahal mau gue ajakin makan belakang gerbang teknik..."
Taehyung mendongak, menunggu lanjutan pembicaraan Jungkook.
"Tapi jalan kaki..."
"Ga mau lah, panasnya udah kaya apaan masih aja disuruh jalan kaki, gila ya lo titisan buto ijo"
Keduanya ngobrol lebih banyak, dan nyambung untung saja. Jungkook pikir kalau keduanya bertemu dalam keadaan yang lebih baik, dia dan Taehyung bisa akrab lebih cepat. Mungkin sesekali mereka bisa hangout bareng karena ngobrol dengan Taehyung menyenangkan, asal perutnya sudah terisi.
Setelah makanan utama mereka datang, keduanya makan dalam diam. Tidak sepenuhnya diam karena sesekali Taehyung akan ngobrol, apapun yang ada di dalam kepalanya.
Jungkook menghabiskan sisa minumnya, membiarkan saja Taehyung yang daritadi intens menatapnya, tapi tidak mengatakan apapun. Ia kemudian tersenyum ketika Jungkook meletakkan gelas dan berbalik menatap.
"Nah karena udah makan—Gimana kalo lo jadi pacar gue?"
Diucapkan dengan nada kelewat santai dan senyum kotaknya yang khas, tidak ada raut bersalah ketika Jungkook tersedak sisa minuman dimulutnya.
"Nggak"
"Kok ngga mauu??" Taehyung hampir berdiri dari duduknya ketika mendapat jawaban kelewat singkat dari Jungkook.
"Ya kenapa coba gue harus mau...baru kenal, gue juga ga suka sama lo"
"Tapi gue mau pacaran Jungkook..." rengek Taehyung, wajah kecewanya tidak ia tutupi, biar saja Jungkook iba padanya.
"Lo suka sama gue?" pertanyaan Jungkook membuat Taehyung terdiam, dan ia menggeleng sebagai jawaban. Ya meskipun wajah Jungkook ganteng, ganteng sekali kalau dibilang, tapi ia tidak memiliki perasaan suka.
"Ya terus buat apa pacaran?"
Taehyung merengut, benar juga...
"Tapi orang-orang taunya kita pacaraaan"
"Tapi kan kenyataannya kita ga pacaran" rasanya urat-urat di leher Jungkook akan keluar semua, baru saja perutnya kenyang, ia sudah hilang tenaga lagi karena emosi.
"Ya udah bohongan aja pacarannya" usul Taehyung, senyumnya terkembang cerah dan harus hilang seketika ketika lagi-lagi Jungkook menjawab tidak.
"Gue bayar deh gimana?"
"Gue banyak duit..."
"Mmhh...5 juta ngga mau?"
"Nggak"
"10 juta?"
"Nggak, lo bayar berapa juga gue ga mau. Gue ga mau pacar-pacaran apapun itu...tetep nggak Taehyung jawabannya"
Jungkook menatap tajam ke arah Taehyung, bersiap memanggil pelayan untuk meminta bill. Tidak menoleh ke arah Taehyung yang terdiam daritadi. Hingga suara isakan pelan terdengar.
Hah?
Jungkook buru-buru menatap Taehyung yang menunduk dan mengusap matanya berulang kali. Pundaknya bergetar kecil dan isakannya sedikit tidak terkendali.
"Taehyung...heii...lo nangis?"
"Ga mau ngomong sama orang jahat..." Taehyung mengangkat wajah, pipinya sudah basah dan memerah membuat Jungkook shock.
Dang...man, di siang hari begini dia sudah membuat anak orang menangis, dilabeli orang jahat pula. Harusnya tadi Jungkook absen kuliah saja kalau tau harinya se-amburadul ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feign -KOOKV-
FanfictionKOOKV STORY BXB Taehyung yang sudah lelah dituduh sebagai pelakor berakhir melakukan aksi paling gila dihidupnya. Ia menunjuk seorang di pintu kafe yang bahkan tidak sedikitpun menunjukkan wajah karena masker dan tudung hoodinya sebagai 'pacar'. Tan...