Di sebuah ruangan berukuran 19 x 19 meter dengan nuansa berwarna putih sudah membentang matras hijau yang disebut sebagai gelanggang. Dengan ketebalan minimal 2,5 cm dan maksimal 5 cm. Ini adalah tempat untuk berlangsungnya pertandingan pencak silat. Sesuai dengan aturan dari Federasi Pencak Silat Indonesia (IPSI), bentuk gelanggang adalah persegi sama panjang. Ukuran gelanggang 10 x 10 meter dan tepat di tengah gelanggang terdapat lingkaran garis putih dengan diameter 3 meter disebut bidang tanding. Di sanalah area para pesilat bertanding.
Setelah selesai berdoa bersama untuk memulai latihan, Jaki, Hesa, Ajay, Acil, Seno, Jul, Riki, dan beberapa anggota silat lainnya fokus pemanasan. Mereka terlihat sangat gagah mengenakan setelan pangsi berwarna hitam lengkap dengan sabuk merah yang melingkar di pinggang mereka. Setelah sekitar 10 menit melakukan pemanasan, Kang Dani sebagai pelatih silat mengarahkan untuk berkumpul melakukan briefing.
Kang Dani menatap mereka bertujuh sambil berkata, "Sesuai jadwal, hari ini kita sparing."
"Siap, Kang!" jawab mereka serentak.
Sparing bisa dikatakan sebagai latihan atau pertandingan yang dilakukan dalam lingkungan nonkompetitif atau persahabatan. Biasanya sebagai bagian dari persiapan sebelum kompetisi resmi. Mengingat beberapa bulan lagi akan diadakan turnamen silat tingkat SMA di Jawa Barat.
Kang Dani memberikan Body protector kepada Jaki. "Main, Jak, lawan Hesa."
Jaki menerimanya dengan seringai, kebetulan sekali tadi siang dia mengajak Hesa untuk duel bersama. Dibantu oleh Acil memasang Body protector dan mengikatnya menggunakan semacam sabuk berwarna merah sedangkan Hesa berwarna biru, untuk menandakan disudut mana mereka berada. Setelah siap, mereka berdua berdiri berhadapan bersama Kang Dani di tengah untuk menyampaikan peraturan selama sparing berlangsung, mereka berdua mengangguk mengerti kedmudian mundur dan bersiap di sudut masing-masing. Sementara Ajay, Acil, Seno, Jul, dan Riki duduk di pinggir lapangan.
Di sudut merah, Jaki memasang kuda-kuda. Di sebrang sana, Hesa menempati sudut biru. Suasana sangat hening, ketegangan menyelimuti seisi ruangan. Ini akan menjadi duel yang sanat seru, Jaki dan Hesa adalah dua orang petarung silat yang sangat hebat. Mereka memiliki kekuatan dan kemampuan yang lumayan setara. Setiap tendangan, tonjokan, dan bantingan dari mereka tidak pernah diragukan lagi.
Kang Dani lalu meniup peluitnya sebagai tanda sparing dimulai. Dengan langkah hati-hati, Jaki dan Hesa maju, mereka berdua sangat fokus menciptakan ketegangan di antara para penonton. Dengan gerakkan cepat, Hesa menendang sementara Jaki segera menghindar dan membalas tendangan Hesa sampai mengenai perut, sehingga Jaki mencetak poin pertama. Seringai di wajahnya mulai menyulut sedikit emosi Hesa. Tiba-tiba saja rekaman ingatan saat dia melihat Ayna dipeluk Jaki menghancurkan fokus Hesa.
Permainan semakin mencekam, Jaki kembali menyerang dengan tendangan sabit andalannya. Namun kini, Hesa mengangkat kakinya dan menarik lalu membantingnya sampai terjatuh ke matras. Kang Dani segera meniup peluit memberikan jeda.
"Kayaknya ada yang aneh," ujar Acil.
"Aneh apanya?" tanya Ajay tidak mengerti.
Acil terus memperhatikan Jaki dan Hesa, suasana di antara mereka seperti mengeluarkan dendam tersendiri. Sorot mata Jaki dan Hesa seakan menahan sesuatu. Mungkin kalau tidak di dalam gelanggang dan tidak ada siapa pun, mereka akan benar-benar berkelahi sampai mampus.
Permainan sudah berlangsung selama beberapa menit. Poin diantara Jaki dan Hesa seri, saling menyusul membuat penonton semakin penasaran dan tegang. Ekspetasi mereka tidak pernah gagal saat Jaki dan Hesa meluncur ke dalam gelanggang, permainannya tidak pernah mengecewakan, teknik bantingan, guntingan dan tendangan mereka sangat menakjubkan. Ini lah atlet hebat yang akan menaklukkan lawan di dalam gelanggang dan pulang membawa kemenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY NEIGHBOR
Teen FictionJaki adalah tetangga Ayna yang selalu numpang Wi-Fi dan numpang makan di rumahnya. Terkadang kalau teman-teman Jaki datang, Ayna harus bersabar dengan segala kebisingan, seperti teriakan histeris dari mereka yang sedang bermain game online dan suara...