01] Perangko

75 9 7
                                    

Berbagi ujaran terlontar dari mereka para lelaki yang tengah melingkar. Menunggu salah satu teman mereka yang berjanji datang tepat waktu. Walau nyatanya telah lewat 10 menit dari waktu yang dijanjikan.

Mereka masih berdiskusi, bertanya-tanya kemana perginya salah satu teman mereka itu, Wistara. Kalau bertanya kenapa mereka tidak menyusul Wistara, jawabannya adalah mereka terlalu malas. Jangan berharap pada para lelaki ini.

"Eh, serius? Ahaha!" suara cantik itu tiba pada pendengaran mereka. Jelas mereka kenal suara siapa itu.

Itu suara Skayana, primadona kelas, juga primadona sekolah. Tengah berjalan berdampingan dengan sahabatnya yang terkenal bawel itu, Jeevika.

"Jeevika! Skayana!" salah satu dari para lelaki itu memanggil kedua perempuan yang masih asik berbincang tak jauh dari para lelaki.

"Eh, Galen!" Jeevika dengan kakinya berlari kecil menuju Galen, sosok yang memanggil ia dan Skayana.

"Jeev, lu sama Skaya mau kemana?" Galen berbasa-basi. Lumayan, ngobrol sama cecan dan bestie-nya yang primadona sekolah.

Jeevika yang ditanya malah menggedikan bahu. "Gak tau, tuh? Gue mah ngikut Skaya aja!" seakan acuh Jeevika menjawab.

"Yeu, elu kaga ada tujuan amat. Skay! Mau kemana lu berdua?" Galen beralih tanya pada Skayana.

Namun Skayana justru melakukan hal yang sama dengan Jeevika. Menggedikan bahu lalu berkata, "Gak tau. Jalan-jalan aja, kali?" Skayana menjawab jujur. Karena memang keduanya tak memiliki tujuan untuk disinggahi.

"Dasar. Nempel amat yak lu berdua. Kayak perangko," Galen terkikik geli. Memang Skayana dan Jeevika kerap kali terlihat bersama. Kecuali pada satu moment. Kala Skayana menghabiskan waktu dengan Wistara.

"Emang Skaya sama Jeevi lengket banget, Gal. Tapi kayaknya masih lebih lengket Skaya sama Wistara. Nah, mereka tuh beneran nempel banget kayak perangko," bukan Galen, kali ini Raffael yang berujar.

Seketika satu lingkaran itu penuh suara tawa. "Bener sih. Kalo Jeevi sama Skaya lebih kayak sepasang sepatu. Bisa aja ilang satu, tapi kalo Skaya sama Wistara kayaknya udah lengket banget dari hati," sosok lelaki lain dalam lingkaran itu turut menyahut.

"Ih gitu, ya! Emang sih Wistara sahabatnya Skaya dari orok," Jeevika berujar dengan nada sedih yang dibuat. "Udah, ya! Gue sama Skaya mau lanjut keliling!" setelahnya Jeevika dan Skayana berjalan menjauh dari mereka semua. Galen hanya terkekeh mendengarnya. Jeevika termasuk sosok baru yang masuk kedalam hidup Skayana. Karena, Wistara jelas telah lebih lama menetap dalam hidup Skayana.

"Eh, bro!" suara yang mereka tunggu akhirnya terdengar. Terlihat Wistara yang tengah berjalan menuju mereka dengan Nakula di sampingnya.

"Nah, kalo yang ini perangko juga atau sepasang sepatu, Raf?" Galen menyenggol Raffael yang terkekeh.

"Kalo ini bukan perangko, bukan sepasang sepatu. Mungkin lebih ke earphone kabel," ujar Raffael yang berandai bahwa Wistara dan Nakula adalah sebuah earphone kabel. Mereka berdua telah saling mengenal sejak kecil. Nakula juga telah mengenal Skayana sejak kecil. Bahkan Nakula lebih dulu bertemu dengan Skayana dibandingkan dengan Jeevika. "Earphone kabel yang bisa dipake salah satunya aja, tapi yang satu tetap menggantung meski ga dipake," lanjut Raffael. Galen yang mendengar hanya mengangguk meski lucu jika membayangkan Nakula dan Wistara sebagai earphone kabel.

"Apaan dah? Ngapain ngomongin perangko, sepasang sepatu, sama earphone kabel?" Wistara yang mendengar tuturan teman-temannya bertanya heran.

"Ada deh," Wistara mendelik tak suka mendengar tuturan Galen. "Eh btw, tadi cewe lu lewat sama Jeevika," Galen menambahkan.

Wistara yang mendengarnya memasang tampang bingung. Lantas ia bertanya, "Hah, cewe gue? Siapa?" bukan tanpa alasan, tapi ia sedang mencerna yang Galen ucapkan.

"Pura-pura ga tau lu mah. Skayana lah, siapa lagi? Masa Jeevika? Atau, udah beralih?" Galen terkekeh geli kala berucap. Membayangkan Wistara yang beralih rasa pada Jeevika.

"Apaan sih? Ngaco lu," setelah berucap Wistara juga Nakula turut bergabung dan duduk dalam lingkaran itu. Setelahnya mereka kembali berbincang dan berbagi tawa untuk segala hal. Entahlah, hanya para lelaki yang mengerti.

Meski begitu, masih terus berputar di dalam kepala Wistara tentang apa yang Galen ucapkan. Tentang Skayana.

Continued

New Cast Unlocked :

New Cast Unlocked :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dilema | JangkkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang