"Cie yang abis nge-date," Wistara tentu terkejut dengan suara yang tiba-tiba muncul di belakangnya. Sementara Raffael yang duduk tepat di hadapan Wistara terkekeh kecil melihat kagetnya Wistara. Dirinya sudah melihat ada sosok yang mengendap-endap di belakang Wistara.
Anggap saja Raffael tidak setia kawan karena menutup mulut.
Wistara dengan segera mengecek ke belakang. "Jeevika, astaga!" pekiknya kala melihat Jeevika yang hanya berdiri cengengesan.
Tanpa permisi Jeevika bergabung dengan kedua lelaki tersebut. Gadis itu mendudukkan dirinya di kursi sebelah Raffael, dan dengan santainya berbasa-basi dengan Raffael. Tanpa peduli dengan Wistara yang masih terkejut.
"Tau dari mana gua abis nge-date?" pertanyaan terlontar tanpa disadari sang pemilik suara, Wistara.
Dua di hadapannya malah tertawa mendengar pertanyaannya. Membuat Wistara semakin bingung. "Jadi ngaku nih, kalo kemaren abis nge-date?" dengan jahil Raffael bertanya. Mewakili Jeevika yang masih berusaha meredakan tawa.
"Eh, ga gitu," paniknya Wistara kala menjawab justru membuat tawa Jeevika semakin membuncah.
"Santai aja! Lo bilang ga lagi nge-date juga ga ada yang bakal percaya. Terlalu keliatan bohongnya. Seromantis itu masa bukan nge-date?" kali ini Jeevika bersuara. Membuat Wistara justru bingung dengan pernyataan dirinya sendiri.
Hangout berdua, makan di Lawson, penuh canda tawa tanpa rahasia. Apa bisa disebut tidak sedang berkencan? Wistara juga tidak tahu. Namun, yang jelas ia merasa biasa dengan hal itu.
"Gue sama Raffael kemaren lewat Lawson. Ga sengaja liat lo sama Skaya," dengan singkat Jeevika menjelaskan.
Wistara yang mendengarnya masih bungkam. Tidak tahu harus menanggapi bagaimana. Sebelum akhirnya suara Raffael membuyarkan lamunannya. "Mereka mah dari dulu emang sering gitu. Sering hangout bareng. Kadang juga sama Nakula," Raffael berucap. Sementara Jeevika manggut-manggut paham.
Iya, memang sudah kebiasaan Wistara dan Skayana hangout berdua pada weekend. Terkadang juga bersama Nakula. Itu bukan hal baru. Namun baru kali ini ada yang meledeknya dengan sebutan dirinya sedang kencan.
Karena baru kali ini ada yang memergokinya berduaan dengan Skayana.
"Jadi?" tiba-tiba Jeevika bertanya menggantung. Raffael sih jelas paham tujuan pertanyaan Jeevika. Beda halnya dengan Wistara yang masih planga plongo.
Kalau boleh jujur, sebenarnya Jeevika ingin sekali menampar wajah plongo-nya Wistara. Terlihat sangat menjengkelkan baginya.
"Lo udah yakin sama perasaan lo, belom? Beneran sayang sama Skayana, ga?" Jeevika menjelaskan. Kalau begini Wistara paham. Meskipun tetap saja tidak tahu harus menjawab apa.
Beberapa detik diam, akhirnya Wistara memberi jawab, "Gue sih emang sayang sama Skayana dari dulu," dirinya menjawab jujur. Dari hati. Tanpa kebohongan. Hanya kurang detail saja.
Jeevika malah menghela napas mendengarnya. "Ya, tau..." ucap lirih Jeevika. Sudah tidak sanggup menanggapi Wistara yang begitu lambat mengenai hal ini.
"As a friend, or as a lover?" dengan cekatan Raffael bertanya pada Wistara. Membantu Jeevika yang kini pasang wajah berbinar tanda terima kasih padanya.
Sesaat mengangkat bahu acuh. "Friend," Wistara menjawab singkat. Meski dirinya pun tak yakin apakah itu jawaban sebenarnya.
Justru mengundang tawa dari Raffael. Raffael menoleh dan menatap Jeevika yang juga balas menatapnya. "He's lying," Raffael berucap yakin. Sementara Jeevika terkekeh dan mengangguk setuju. Menurut keduanya, dilemanya Wistara terlihat jelas.
"Ah, tapi gue juga penasaran. Lo berdua kemaren lagi nge-date juga?" Wistara dengan jahil bertanya. Meski jujur dirinya juga terkejut mendengar Jeevika dan Raffael berdua di luar jam sekolah.
"Iya," dengan santai Jeevika menjawab. Mengundang terkejutnya Wistara yang semakin membuncah. Sementara Raffael hanya terkekeh.
"Kalian pacaran?" Wistara kembali bertanya. Memastikan apakah Jeevika sungguhan mengatakannya.
Pertanyaan Wistara dibalas gelengan dari Jeevika. "Enggak. Gue jawab iya biar cepet aja," masih dengan santainya Jeevika menjawab. Sampai Wistara bingung dengan jawabannya.
Jadi yang benar bagaimana? Apakah Raffael dan Jeevika punya hubungan lebih dari teman?
Oh sekarang Wistara paham perasaan Jeevika. Jeevika selalu melihat dirinya dan Skayana seakan berlaku lebih dari teman. Padahal ia dan Skayana hanya teman.
Ya, memang. Teman tapi suka.
Setidaknya itu pendapat Jeevika.
— Continued
Bonus :
POV Wistara
(ignore timestamps)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilema | Jangkku
FanfictionCinta itu bukan hal yang mudah ditebak. Bahkan sama diri sendiri. Sama halnya dengan Wistara yang tak kunjung paham dengan perasaannya sendiri. Sebenarnya dia menyukai Skayana, sahabat masa kecilnya, atau tidak? Jangkku fanfiction !! All the charac...