Teacher Tutor - Heeseung

4.9K 31 3
                                    

"mau jadi apa kamu lee heeseung?!" Bentak pria paruh baya pada anak laki-laki nya.

Lelaki 18 tahun itu menatap ayahnya tanpa rasa takit sama sekali, baginya ini bukan pertama kali nya ia seperti ini jadi untuk apa harus takut.

"Mau jadi apa kamu kalau seperti ini terus lee heeseung, papa tanya!"

"papa udah pah" ucap sang istri mencoba menenangkan suaminya.

"jangan kamu bela terus anak kamu itu, liat mah anak kamu jadi urakan gini nilai juga anjlok sering bolos"

"Mama tau pah tapi jangan papa omelin heeseung nya kasian"

"Kasian? Dia aja ga ada kasian nya sama kita, liat nih nilai anjlok gini mau jadi apa dia? Kita cuma punya dia di rumah ini, dan cuma dia yang bakal jadi penerus papa, tapi kalau kaya gini bisa ancur perusahaan di pegang dia"

"siapa juga yang mau" ucap heeseung tanpa kenal takut.

"LEE HEESEUNG!!!" bentak papa heeseung dengan mata yang sudah memerah menahan emosi.

"pah aku masih muda, umur aku baru 18 tahun, dan wajar aja aku butuh kebebasan jadi jangan neken aku buat jadi apa yang papa mau"

papa heeseung menaikan sudut bibir nya mendengar ucapan yang keluar dari bibir heeseung.

"apa kamu bilang tadi? wajar hm?!, kamu ngehamilin 3 orang perempuan di sekolah kamu, kamu bilang itu wajar?!"

Heeseung mendelik menatap papa nya, ia paling malas jika papa nya itu mengungkit hal itu di setiap kali perdebatan nya.

"Pah udah pah..."lirih mama heeseung, karena ia mengerti pembicaraan nya akan semakin jauh lebih tak terkendali lagi.

"Kenapa sih harus bahas itu terus?! Aku muak dengernya tau ga pah?!"

"makannya nurut heeseung, papa kurang apa sama kamu? Kamu mau apapun papa kasih, bahkan buat membayar 3 orang perempuan yang kamu hamili itu untuk di gugurkan pun papa sudah lakukan, sekarang papa cuma minta kamu belajar yang benar dan juga nurut susah sekali ya bagi kamu?"

"Heeseung tetap akan begini, heeseung mau hidup sesuka heeseung"kekehnya.

"terserah, tapi papa akan menyewa tutor untuk kamu belajar di rumah, kalo kamu masih ga mau, atm, harley,bmw dan segala aset yang papa kasih ke kamu papa sita, papa kali ini ga akan main-main lee, 2 bulan lagi kamu akan ikit ujian nasional jangan banyak tingkah" setelah berbicara seperti itu papa heeseung berjalan pergi ke ruangan nya.

heeseung menatap papa nya dengan mata yang memerah akibat menahan emosi, mama heeseung yang sejak tadi masih di depannya pun langsung duduk di samping anaknya.

"Ikutin apa kata papa kamu sayang, jangan nakal ya" ucap mama lee lembut pada anaknya.

Heeseung hanya menatap mama nya pasrah, ia juga tak bisa melawan lebih, ia tau ia bukan apa-apa jika tanpa kuasa dari papa nya.

"udah sana masuk ke kamar kamu, mandi abis itu makan ya, mama udah masakin makanan kesukaan kamu"

"ck, males hee mau tidur aja" heeseung bangkit dari sofa smebari menggeret tas nya ke lantai 2 dimana kamarnya berada.

2 hari kemudian....
Heeseung berdiri di halte depan sekolah nya menunggu jemputan suruhan papanya, sejak dua hari lalu papanya benar-benar tidak omong kosong bahwa akan menyita aset miliknya, akibat nya ia di jemput oleh supir dan bahkan ia membekal dari rumah karena tak bawa uang saku untuk kekantin.

Semua itu gara-gara papa nya.

"weh kemana motor lu bro" tanya lelaki dengan rahang tajam.

jay park namanya, sahabat lee heeseung.

BORDER LINE | ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang