disebuah perpustakaan ada seorang gadis yg duduk dengan sebuah buku dan pulpen ditangannya, dia adalah felicita dia sangat sibuk dengan dunianya sendiri sehingga tidak peduli dengan sekitarnya. gadis itu sangat fokus dengan buku yg sampulnya sudah usang didalam buku tersebut terdapat memori indah dan kenangan yg berharga bagi dirinya.
"clara alicia ryumi apa kabar? ita kangen ara". gumam si pemilik buku.
dia berfikir jika ara ada disini pasti hidupnya tidak akan semembosankan ini.felicita pindah saat dia naik kelas dua sma, dan saat dia pindah dia belum sempat bertemu lagi dengan ara untuk mengucapkan kata perpisahan untuk terakhir kalinya, pertemuan terakhirnya dengan ara dibawah pohon waktu itu sepertinya belum cukup untuk mengucapkan kata perpisahan.
felicita benar benar tidak memiliki teman saat disekolah lamanya sedangkan di sekolah barunya felicita hanya mempunyai seorang teman yg duduk sebangku dengannya, itupun hanya bertegur sapa saat di kelas atau sekedar basa basi mengajaknya makan di kantin.
"hufft gua laper, kekantin aja kali ya, inikan udah mau jam masuk sepertinya udah ga terlalu ramai". ucapnya pada diri sendiri sambil melangkah menuju kantin.
dia sangat malas bedesak-desakan, jadi dia menunggu kantin sepi hanya untuk mengisi perutnya yg sudah kelaparan,kantin diskolahnya cuman satu tetapi tempatnya sangat luas, seringkali kantin tersebut penuh karena semua siswa siswi cakrawala hanya boleh makan di kantin tersebut, tdk diperbolehkan keluar dari gerbang sekolah sebelum waktu pulang tiba.
biasanya dia membawa bekal dari rumah dan memakannya di halaman belakang sekolah karena disana suasananya cukup sepi, tetapi karena tadi mamanya tdk sempat membuatkan bekal jadi ita terpaksa harus makan dikantin.
di tengah keramain kantin yg sangat berisik terdapat sekumpulan laki laki yg menarik perhatian para wanita, mereka biasa di sebut mostwanted sekolah sma cakrawala, mereka seperti magnet yg akan menarik seseorang untuk memandang wajah yg ketampanannya di atas rata-rata.
semua org makan sambil mengobrol dengan teman mereka masing masing, tak jarang ada yg mencuri pandang kearah kumpulan cogan yg asyik dengan aktivitasnya sendiri.
"astaga masih lumayan rame kirain udah aga sepi, emm makan apa ya"
sambil berfikir dan melihat lihat makanan yg dijual di kantin matanya tidak sengaja menangkap kehadiran 4 cogan yg masih stay duduk dengan ponsel ditangannya dan bekas alat makan di meja mereka
"ohh pantes aja masih rame org mostwantednya belum pergi". gumam ita pada diri sendiri, sambil melangkahkan kakinya ke penjual batagor.
yap hari ini ita ingin makan batagor saja soalnya antriannya sedikit jadi gaperlu susah susah buat ngantri.
"mang!. batagor kuahnya satu porsi ya, sama jus jeruknya satu".
" siap neng! ".
setelah mendapatkan pesanannya ita pun membayar kemudian berjalan menuju bangku paling pojok karena hanya disitu yg kosong, saat sudah menduduki meja yg ditujunya ita pun menyatap makanan yg tadi di pesannya, samar samar ita mendengar obrolan para cogan , bukan bermaksud untuk menguping tapi meja yg di duduki ita berdekatan dengan meja yg di duduki sekumpulan cogan, hanya beda satu meja saja jadi ita masih bisa mendengar obrolan mereka.
"si qila ngotot banget anjir pakai acara maksa gua lagi buat ngasih nomor daren, gua kan takut jadi samsak daren kalau nomornya gua kasih"
"jadi lu ga kasih kan? " .tanya zayan penasaran
"tetap gua kasih hehe soalnya dia maksa banget" . jawab satya cengengesan sambil melirik kearah daren yg diam aja sedari tadi sambil bermain ponsel, padahal dia topik utamanya, tapi sepertinya lelaki itu tidak peduli dengan pembahasan mereka
"lah sianjir takut dijadiin samsak ama daren tapi malah ngasih, nih ren ambil aja jadiin samsak". kata zafran sambil menoyor kepala satya
"ehh enak aja lu, maap banget kakanda darren allaric cassius gua dalam keadaan terpaksa". ucap satya panik, karena mereka tau marahnya daren seperti bencana ga ada yg bisa menghentikannya sampai dia puas dan berhenti dengan sendirinya
"hayoloh daren marah, dia diam diam gitu bentar lagi babak belur muka lu hahaha"
sepertinya zafran sangat senang melihat muka memelas satya"ehh ehh serius ren gua terpaksa banget kalau ga, mana mungkin gua mau ngasih pliss maapin guaa, gua di ancem ama si qila, dia bakalan jauhin gua dari my bebeb salsa"
mohon satya kearah daren sambil menyatukan kedua tangan didepan dada,setelah putus dari pacar yg ke 15nya satya sekarang mengincar salsa
sedangkan orang yg di jadiin objek pembicaraan hanya berekspersi datar seperti biasanya.
daren berdiri dari duduknya kemudian berjalan keluar kantinketiga temannya pun ikut melangkah pergi meninggalkan kantin, orang orang dikantin juga sudah mulai bubar satu persatu, ita yg masih memakan batagornya hanya duduk dan fokus kemakanannya
setelah selesai makan ita pun berjalan meninggalkan kantin untuk kembali kekelas. dalam perjalanannya menuju kelas ita melihat sebuah drama yg hampir selalu terjadi sejak ita pindah ke sekolahan ini, dia selalu melihat drama yg hampir sama yaitu caper ke mostwanted, entah dengan menabrakan diri, pura pura pingsan, memberi coklat di depan banyak org, mengajak pulang bersama dan masih banyak lagi deh yg lain.
"kak aku mohon terima coklatnya, kakak ga makan juga gapapa kok asalkan coklatnya diterima". kata seorang siswi yg memegang coklat sambil menyedorkan kedepan seorang laki laki yg berwajah blasteran, siapa lagi kalau bukan darren alaric cassius
tetapi lagi lagi yg di sodorkan hanya diam sambil menatap tanpa minat coklat tersebut, kemudian lanjut berjalan tanpa menghiraukan tatapan sendu gadis yg coklatnya ditolak olehnya
karena tidak tega melihat wanita cantik bersedih satya pun langsung mengambil coklat tersebut dari tangan gadis itu
"oke makasih cantik".
kemudian berlalu pergi mengikuti langkah ketiga temannya yg sudah berjalan terlebih dahulu.
semua org yg menonton kejadian tersebut memiliki pikiran yg berbeda beda,ada yg merasa kalau gadis tersebut tidak tau malu dan ada yg merasa kasihan karena pasti sebentar lagi aqila bakalan memberi pelajaran kepada gadis tersebut, semua org tahu siapa saja yg mendekati daren secara terang terangan pasti bakalan diberi pelajaran oleh aqila. ita yg sedari tadi menontonpun hanya memutar bola matanya malas kemudian lanjut berjalan menuju kelasnya.
bel pulang sekolahpun berbunyi, seluruh murid sma cakrawala berhamburan keluar kelas, ita sendiri masih duduk di bangkunya dan menunggu semua org keluar terlebih dahulu.
"feli gua duluan ya". ucap teman sebangku ita
"iya silahkan". jawab ita dengan senyum tipis dibibirnya.
sudah ita bilang dia tidak mempunyai teman akrab baik di sekolah lama maupun sekolah barunya,teman sebangkunya hanya sebatas menyapa di kelas, atau mengajakanya bicara jika ada keperluan lain, mereka tidak pernah betul betul mengobrol selayaknya teman.
seluruh teman sekelasnya sudah keluar, ita mulai membereskan buku bukunya lalu melangkah keluar kelas dan benar saja sekolah sudah mulai sepi, hanya ada beberapa org saja yg masih berjalan menuju parkiran, dengan langkah kecilnya ita berjalan menuju gerbang sekolahnya untuk menaiki angkot.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
sore hari kerumah caca
lagi dijalan liat pengamen
haii pembaca
jgn lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
sérénité
Fiksi Remajasérénité dalam bahasa prancis berarti ketenangan. menceritakan seorang gadis yg suka ketenangan, bukan berarti gadis tersebut tdk suka keramaian tapi karena dirinya tidak mampu bersosialisasi dengan baik gadis tersebut jadi suka menyendiri . dia aka...