six 6 one night

182 15 1
                                    

Ting tong!!

Ceklek!

"sia- yura!!"

Petir bergemuruh bersaut sautan dengan hujan dan langit yang mendung, secangkir teh hangat tersaji di hadapan nya ia tak menyentuh nya karena sekarang tubuh nya terasa membeku, handuk kering terselampir di kedua pundak nya, Kim dan terus menatap Yura sendu, dia menunggu Yura mengatakan sesuatu pada nya tapi gadis itu tak kunjung mengeluarkan suara, semenjak Yura masuk ke rumah itu dan duduk di hadapan nya gadis itu tak kunjung mengatakan sesuatu tak memberi tahu alasan yang jelas mengapa gadis itu datang dengan keadaan seperti ini.

"Yur-"

"Aku ingin bertemu dengan tuan mu dokter dan."

Ucapan Kim dan terpotong tatkala Yura dengan cepat mengatakan alasan nya datang kemari.

"Kenapa kau ingin bertemu dengan tuan?"

Yura mendongak dan menatap Kim dan dengan tatapan yang sulit di artikan

"Aku menerima tawaran mu kemarin."

"A-apa?"

Kim dan sungguh terkejut, dengan tiba tiba Yura mengatakan hal itu setelah kemarin ia menolak nya dengan mentah mentah, serta hentakan kaki yang masih Kim dan ingat juga nada tinggi yang Yura serukan kemarin masih terpaku di dalam ingatan nya tapi kini semua berbanding terbalik, Yura kembali datang dengan keadaan yang kacau serta ucapan yang membuat Kim dan terkejut dan bingung.

"kenapa kau tiba-tiba mengatakan itu? bukanya kemarin kau menolak nya Yura?"

"Aku di pecat dari pekerjaan ku, dan tidak ada toko ataupun cafe yang mau menerima ku, aku bingung lalu aku teringat dengan tawaran mu kemarin. sebenarnya aku takut tapi...tak ada jalan lain lagi semuanya mendesak ku, aku harus melawan prinsip dan pertahanan ku dan kemudian aku memberanikan diri untuk menginjak kan kaki ku ke sini"

Kim dan terdiam ia tak mampu mengatakan apapun sekarang

"Tolong beri aku satu kesempatan lagi dokter dan, aku tidak akan menyia nyia kan nya lagi"

Mata Yura terpenuhi dengan suara permohonan terlihat cermin indah itu tengah di selimuti oleh keputus asaan, Kim dan jadi merasa sangat iba pada gadis itu sebenarnya ia tak rela jika Yura harus bekerja dengan cara seperti itu tapi melihat pertahanan gadis itu yang mulai runtuh ia harus merelakan ketidak relaan nya itu.

"Kau yakin?"

"Sangat yakin."

"Baiklah tunggu sebentar aku akan memanggil tuan"

Yura mengangguk dan kembali menunduk kan kepala nya, sekarang dia hanya bisa pasrah untuk takdir hidup nya.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk."

Kim dan membuka pintu ruangan itu, terlihat Jaekyung yang masih tengah fokus pada layar monitor di depan nya, namun berkat kehadiran Kim dan dia pun mengalihkan pandangan nya pada Kim dan yang masih berdiri menjulang di depan pintu.

"Ada apa?"

"Ada yang ingin bertemu dengan tuan"

Jaekyung sedikit mengangguk dan menyuruh Kim dan untuk kembali keluar dari ruangan nya, setelah Kim dan benar' pergi dan kembali menutup pintu barulah Jaekyung segera mematikan layar monitor nya dan mulai berdiri dari duduk nya, ia sudah tak sabar untuk menyambut gadis nya yang mungkin tengah menunggu nya di lantai bawah.

"Aku datang sayang..."

Jaekyung menuruni setiap anak tangga yang ia pijak, mata elang nya menatap paku pada seorang gadis yang terduduk di sofa dengan sebuah handuk yang menyelimuti tubuh mungil nya, pakaian gadis itu basah mungkin karena hujan Jaekyung tak begitu peduli, ia terus berjalan maju dan gadis itu pun mendongak menyadari seseorang yang semakin mendekat ke arah nya.

Yura melotot kaget, ia tak menduga bahwa selama ini yang menawari pekerjaan itu adalah joo Jaekyung seseorang yang dirinya tau berkepribadian dingin dan tak kenal belas kasih, dan seseorang itu sekarang tengah berdiri gagah di hadapan nya dengan tatapan yang dingin serta baju tidur nya yang menampakkan dada bidang nya juga perut kotak" nya yang sedikit terekspos.

"Kenapa kau kemari?."

Tanya orang itu dingin

"Dia mau menerima tawaran tuan yang kemarin"

Jawab Kim dan sebagai perwakilan dari Yura Karna gadis itu masih saja mematung dengan bibir yang pucat

"Heh, dia mau menerima tawaran itu yang katanya menjijikan?"

Jaekyung memberikan senyuman meremeh kan nya dan itu mampu membuat Yura kembali tertunduk ia merasa malu tapi ia juga berharap bahwa dia bisa kembali di terima

"Kau yakin ingin menerima tawaran ini?"

Tanya Jaekyung lagi, Yura yang mendengar nya mengangguk pelan dan itu membuat hati Jaekyung berseru kemenangan

"Baiklah kau di terima, ganti pakaian mu dan berdandan lah aku menunggu mu di kamar ku."

Setelah mengatakan itu Jaekyung memberikan isyarat pada Kim dan dan langsung di beri anggukan oleh pria manis itu, Jaekyung melangkah pergi dan berjalan menuju kamar nya kembali sementara Yura ia tengah di tuntun oleh Kim dan ke sebuah ruangan yang terlihat seperti ruangan seorang wanita, ada meja rias dengan make up yang tertata rapi juga ada berbagai pakaian yang terlihat....aneh, karna model pakaian itu yang sangat terbuka.

"Yura, mandi lah dulu dan pakai lah pakaian ini"

Yura hanya mengangguk dan berjalan memasuki kamar mandi, dia mulai melucuti semua pakaian nya dan mengguyur tubuh nya dengan air shower, matanya terpejam merasakan sensasi dingin dari air yang membasahi seluruh tubuh nya setelah selesai dengan ritual nya, Yura segera mengeringkan tubuhnya dengan handuk kering dan langsung memakai pakaian yang di berikan Kim dan tadi.

Yura keluar dari dalam kamar mandi, dan berjalan menghampiri Kim dan yang duduk di salah satu sofa kecil di ruangan itu, Yura hanya menatap kosong dan menerima semua perlakuan Kim dan di mulai dari Kim dan yang menata rambut nya dan memoleskan sedikit make up pada wajah nya dan sekarang wajah manis itu tak terlihat pucat lagi, Yura berdiri dan di pandu Kim dan untuk keluar dari ruangan itu.

Sekarang Yura telah berdiri di depan pintu yang besar, ini adalah kamar Jaekyung ia sudah memulai pekerjaan nya sekarang. jantungnya berdegup kencang ia belum pernah seperti ini sebelum nya tapi sekilas ingatan akan nenek nya kembali terlintas ia segera menguatkan tekad nya, ia ketuk pintu itu dan terdengar sahutan suara dari dalam sana.

tok! tok! tok!

"masuk."

Yura membuka pintu yang tak terkunci itu dan terlihat lah Jaekyung yang duduk di atas ranjang yang mungkin tengah menunggu kedatangan nya.

"akhirnya kau selesai juga, come here..."

Jaekyung mengisyaratkan Yura untuk mendekat, Yura berjalan ke arah Jaekyung sembari memeluk tubuh nya sendiri ia kurang nyaman dengan pakaian yang saat ini tengah ia kenakan terlalu terbuka dan menonjolkan lekukan tubuh nya.

"kenapa Kau tutupi tubuh mu itu? sebentar lagi aku akan melihat semua nya, cepat lepas kan pakaian mu sekarang."

haloo ada beberapa orang  yang nagih aku buat ngelanjutin book ini oke" ini aku up lagiii maaf kalo kurang rapi penulisan nya kapan" author perbaiki lagi dehh dan untuk part welowelo nya ada di bab selanjut nya yawww jadi tunggu aja okeyyy dadadahhh cintaaa💋💋💗💗

LUST DESIRE { Joo Jaekyung ✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang