daun kering itu tepat terjatuh di hadapan nya, ia memungut nya dan tersenyum dengan hangat, ia suka musim gugur dan melihat daun-daun yang terjatuh dari pohon nya itu membuat dirinya sedikit mengigat sesuatu.
'hei, kau menulis apa di daun kering itu?'
'harapan di masa depan. daun ini akan terbang dengan membawa harapan ku untuk di kabulkan'
'aneh,kenapa kau suka sekali dengan takhayul takhayul konyol seperti itu?'
dia tak menjawab dia hanya terkekeh kecil dengan pertanyaan gadis di sebelah nya.
yura menatap daun itu dan menerbangkan nya kembali."aku tidak akan melakukan hal konyol seperti itu" gumam nya, ia takut untuk melakukan sesuatu yang belum pernah dirinya lakukan, takut jika hal itu akan mengecewakan nya, saat Yura masih larut dalam pikiran nya suara seseorang tiba-tiba memanggil nya.
"Yura!"
panggil orang itu Yura lantas menengok dan mendapati potato yang berjalan ke arah nya.
"Yura kau di panggil pak Namwook"
"Kenapa dia memanggil ku?"
"Aku tidak tau"
jawab potato sambil menaik turun kan bahu nya, Yura mengangguk dan segera berjalan pergi untuk menemui Namwook di ruangan nya.
setelah sampai di depan pintu ia pun mengetuk pintu ruangan Namwook dan terdengar suara seseorang dari dalam yang menyuruh nya untuk masuk.
Ceklek!
"Ah Yura ayo silahkan duduk"
Ucap Namwook dan menyuruh Yura untuk duduk di hadapan nya
"Ada apa pak kenapa anda memanggil saya?"
to the point Yura, Namwook menghela nafas dan menatap Yura dengan teduh.
"Begini, sebelumnya aku ingin meminta maaf padamu, dan sebenarnya aku juga tak ingin melakukan ini melihat kondisi mu yang mungkin tengah membutuhkan pekerjaan tak tega rasanya melakukan hal ini, tapi ini sungguh mendesak Yura, aku harus terpaksa mengeluarkan mu dari sini"
Deg
Mendengar nya hati Yura seketika mencelos, ia sudah sangat ikhlas bekerja di sini tapi mengapa ujung ujung nya harus seperti ini?.
"Memang ada masalah apa pak? apa aku melakukan kesalahan di sini? tolong jangan keluarkan aku pak aku sungguh sangat membutuhkan pekerjaan ini"
Ucap Yura yang memohon dengan raut terkejut nya juga buliran bening yang siap keluar dari bola mata indah nya, melihat itu membuat Namwook semakin tak tega melihat nya tapi ia juga tak bisa melakukan apa apa.
"kau tidak melakukan kesalahan apa pun Yura, kami sedang kekurangan dana untuk membayar beberapa pekerja dan kami pun terpaksa mengeluarkan beberapa pekerja di sini"
Yura tertunduk pikiran nya melambung memikirkan harus mencari pekerjaan di mana lagi untuk membiayai dirinya juga membayar tagihan rumah sakit nenek nya.
"Apa tidak ada kesempatan untuk ku pak?"
"Maaf kan aku Yura.."
ucap Namwook yang menggeleng kan kepala nya, Yura termangu, tanpa melihat Namwook Yura melangkah kan kaki nya yang terasa lemas seperti jeli, ia bingung harus mencari pekerjaan di mana lagi untuk memenuhi hidup nya? Takdir yang tuhan berikan sangat tidak terfikir kan oleh nya benar" sangat tidak terduga.
"aku harus mencari pekerjaan di mana lagi tuhan?..."
keluh nya dengan air mata yang turun membasahi pipi mulus nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUST DESIRE { Joo Jaekyung ✓}
Romansa"Jaekyung apa kau tidak lelah terus terusan bermain dengan para pria?" "Dengar,aku akan berhenti bermain dengan pria jika aku berhasil mendapatkan gadis itu"-joo Jaekyung Joo Jaekyung seorang homosexual tak sengaja bertemu dengan seorang gadis yang...