teriakan para penonton semakin terasa riweh di telinga Yura itu membuat nya sedikit pening ia pegang kepala nya dan memejamkan mata menetralisir rasa pening yang menyerang syaraf syaraf yang ada di kepala nya, dan tanpa dia sengaja ia memergoki sang atlet yang bernama Joo Jaekyung itu tengah memperhatikan diri nya dengan tatapan yang....'aneh'. bukanya ia pd atau narsis tapi kebetulan tempat duduk yang ia duduki cukup dekat dengan ring arena jadi ia sudah memastikan jika atlet itu tengah melihat ke arah nya.merasa kurang nyaman ia buru-buru mengalihkan pandangan nya menuju ke minji yang masih semangat dengan seruan nya.
"minji"
merasa terpanggil minji pun menoleh dan sedikit mendekat ke arah Yura agar ia lebih jelas mendengar Yura yang berbicara."iya Yura,ada apa?"
"aku harus pergi sekarang"
"apa? cepat sekali, kau tidak ingin nanti saja?"
"tidak bisa aku harus pergi sekarang"
Yura kembali membawa tas nya dan ingin segera pergi, tak lupa ia mengatakan maaf pada minji karna pertemuan nya dengan gadis itu harus berakhir padahal ia juga sama-sama merindukan gadis itu tapi ada sesuatu yang lebih penting yang harus ia lakukan."maaf kan aku minji"
"tidak papa pergilah" ucap minji yang tersenyum lembut, Yura mengangguk dan segeralah pergi dari sana. langkah cepat nya tengah di perhatikan seseorang tanpa ia ketahui dan orang itu pun menyunggingkan smirik mengerikan nya.
💋💋💋
semua toko, cafe, bahkan restauran sudah Yura kunjungi tapi tak ada satupun yang mau menerima nya alasan mereka kebanyakan sama mereka sudah tak membutuhkan pekerja baru untuk tempat mereka, dan itu membuat Yura sedikit putus asa tapi ia cepat cepat meyakinkan diri bahwa ia pasti akan segera mendapatkan pekerjaan, nafas nya sedikit tersengal senggal karna sedari tadi ia hanya berjalan kaki Yura tak menaiki transportasi karna untuk menghemat biaya jadi ia memilih untuk berjalan kaki,dan saat ini ia tengah melewati gang yang sangat sepi apalagi sekarang sudah malam dan dalam keadaan gerimis ,langkah nya semakin cepat dirinya ingin segera sampai ke rumah dan merebahkan tubuh nya ke kasur kecil nya.
tapi tiba-tiba 3 orang berpakaian layak nya preman mencegat nya Yura menghentikan langkah nya jantung nya berdebar kencang dia takut preman ini akan menyakiti nya apalagi jalanan dalam keadaan sangat sepi.
"haii masiss mau aku temani??" Yura menggeleng sembari memegang tas selempang nya dengan tangan yang bergetar.
"ayolah kenapa tidak mau?,kau sangat cantik dan tubuh mu juga sangat sexy pasti akan sangat nikmat"
preman itu mendekat dan mengelus pipi Yura, Yura pun sedikit menjauhkan wajah nya dari preman itu dan saat preman itu ingin menyentuh bibir nya ia gigit jari preman itu kuat kuat sang empu yang di gigit jari nya menjerit kesakitan dan Yura yang tak kehabisan akal menginjak kaki preman itu dan berlari secepat mungkin.
"AARRKHH...DASAR GADIS SIALAN!, KEJAR DIA CEPAT!!"
Yura terus berlari dengan air mata yang tak henti hentinya keluar dari mata nya dia sudah berlari cukup jauh dan sekarang dia merasa lelah, tak ingin tertangkap ia memilih bersembunyi di balik pohon besar persetan dengan ada nya kunti atau pun genderuwo di sana yang penting ia selamat dari para preman itu.
"sial!, kemana wanita itu pergi?"
"mungkin dia lari ke sana bos"
Yura membungkam rapat rapat mulut nya ia terus berdoa dalam hati meminta agar para preman itu pergi dari sana dan tak menemukan nya, doa nya ternyata di kabulkan oleh tuhan, preman itu telah pergi menjauh dari sana, sekarang ia sudah bisa bernafas lega, tak ingin berlama lama di sana ia segera berjalan pergi dan berlari ke arah rumah nya gerimis tadi berubah menjadi hujan yang deras pakaian nya pun sekarang basah kuyup karna hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUST DESIRE { Joo Jaekyung ✓}
Romance"Jaekyung apa kau tidak lelah terus terusan bermain dengan para pria?" "Dengar,aku akan berhenti bermain dengan pria jika aku berhasil mendapatkan gadis itu"-joo Jaekyung Joo Jaekyung seorang homosexual tak sengaja bertemu dengan seorang gadis yang...