Waktu sudah hampir pukul dua pagi saat Sasuke dan Sakura bergandengan tangan memasuki kamar tidur mereka. Suasana di dalam resort sudah cukup sepi, hanya terdengar suara percikan air dari kolam di luar. Naruto dan Hinata juga ikut kembali ke kamar setelah dua petugas resort membantu memapah Naruto yang sudah tidak sadarkan diri alias mabuk. Pria itu hanya meracau kata-kata yang acak, dan Hinata hanya bisa tersenyum pasrah melihat kekasihnya tumbang. Sementara Ino dan Tenten melanjutkan kegilaan mereka di dalam kamar, entah apa yang dua wanita itu lakukan.
Sasuke langsung merebahkan diri di ranjang, ia menutup separuh wajahnya menggunakan lengan. Tampaknya pria itu sudah mencapai batasnya, Sakura memperhatikan pria itu sambil berdiri di samping ranjang.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Sakura sambil bersedekap.
"Akan lebih baik jika kau ada disini." Sahut Sasuke sambil menepuk sisi ranjang.
"Kau minum terlalu banyak." Omel Sakura.
"Aku hanya menikmati pesta.." Suara Sasuke terdengar seperti orang yang sedang mengigau.
Sakura menghela nafas, bahkan dirinya bisa lebih berakal dari pada Sasuke sekarang. Ia pun memutuskan untuk pergi ke toilet dan membersihkan diri, tidak ada acara berendam air hangat karena hari sudah sangat larut.
Sepuluh menit kemudian, Sakura sudah mengenakan gaun tidur berwarna putih dengan kain yang menerawang. Gaun itu hanya sebatas paha yang tampak melambai saat wanita itu berjalan. Ia duduk di tepi ranjang, memeriksa Sasuke yang ternyata belum tertidur.
"Mau kuambilkan kaos?" Tanya Sakura.
"Aku lebih suka kau melepaskan kemejaku sekarang.." Jawab Sasuke, pria itu masih belum bergerak seperti patung.
"Aku tidak tertarik bercinta dengan orang mabuk." Sakura malah membaringkan diri di samping Sasuke, ia membelakangi pria itu dan hendak memejamkan mata.
Sasuke langsung bergerak, ia mengurung tubuh Sakura dari atas. "Aku masih cukup sadar untuk membuatmu mendesah sayang.."
Sakura tersenyum miring, kemudian ia membelai rahang Sasuke dengan gerakan menggoda. "Kalau begitu buktikan padaku.."
Belum selesai Sakura bicara, Sasuke sudah membungkamnya dengan ciuman panas. Ia mencium bibir Sakura seolah ingin memakannya, nafasnya memburu bagaikan serigala yang telah mengunci mangsanya.
Tangan Sakura dengan lihai membuka kancing Sasuke satu-persatu, pria itu pun segera melepaskan pakainnya dan melemparnya sembarangan. Kemudian Sakura hendak membuka ikat pinggang Sasuke, namun pria itu menahannya.
"Cukup sampai disitu."
"Kenapa?" Tanya Sakura bingung.
"Malam ini aku yang ambil alih, kau dilarang melakukan apapun." Perintah Sasuke.
Sakura terdiam sejenak, "Bagaimana jika aku menolak?"
Sasuke menatap Sakura dari atas, "Maka aku akan menghukummu."
Sakura menatap wajah Sasuke, sepertinya pria itu tidak main-main. Akhirnya ia memilih untuk mengikuti permainan sang alfa, Sakura pasrah saat Sasuke melepas seluruh pakaian di tubuhnya, ia masih terlentang sambil mendongak ke atas. Merasakan sapuan lidah Sasuke di sekitar leher dan dadanya, tangan pria itu memijat lembut kedua payudara Sakura. Sambil memutar jemarinya di area puting hingga membuat Sakura mengeluarkan desahannya.
Tak ada satu inci pun dari tubuh Sakura yang terlewat oleh Sasuke, pria itu terus menjelajah hingga membuat Sakura menggeliat mabuk kepayang. Sampai akhirnya lidah pria itu pun tiba di pusat vital diantara kedua paha wanita itu dan bermain di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Never Know
FanfictionKehidupan pahit yang Sakura jalani sejak kecil memanglah tidak mudah, ia harus bergelut dengan nasib ditengah hiruk pikuknya dunia. Namun, takdir kelamnya itulah yang telah mempertemukannya dengan seorang pria kaya raya yang jatuh cinta padanya. Mam...