4. Hal yang tidak terduga

1K 135 7
                                    

Beberapa hari berlalu namun langit masih cukup setia mengguyur hujan di  Tokyo dan sekitarnya. Hari libur dengan cuaca seperti itu, tentunya orang akan lebih memilih tarik selimut dan tidur nyenyak. Namun lain halnya dengan Sakura, wanita itu malah sibuk pindahan ke apartemen barunya. Hinata telah membantunya mencari apartemen yang cocok, awalnya Sakura sempat ditawari oleh Hinata untuk menempati salah satu apartemennya. Namun Sakura menolaknya, ia tidak ingin hidup manja dan bergantung pada orang lain. Kemudian Gaara memberi informasi bahwa apartemen tempatnya tinggal cukup murah dan layak, jadi Sakura memutuskan tinggal disana dan bertetangga dengan pria itu.

Setelah usai dengan segala urusan tempat tinggal, kini Sakura dan Hinata pun makan siang bersama. Mereka berdua berada di restoran yakiniku di pusat kota, ada cukup banyak pengunjung di sana karena hari libur. Kedua wanita cantik itu menyantap makanan dengan bahagia, mereka beberapa kali tertawa bersama.

"Sakura, jika pacarku ikut bergabung apa kau keberatan?" Tanya Hinata.

Sakura melahap daging dengan nikmat kemudian melambai-lambaikan tangannya. "Tentu saja tidak, apa dia mau datang?" Tanya wanita itu dengan mulut penuh.

"Ah ya, mungkin sebentar lagi ia tiba.." Jawab Hinata. Beberapa menit kemudian seorang pria berambut jabrik muncul dan menghampiri.

"Hai sayang, maaf menunggu lama. Macet sekali di jalan.. " Ucap pria itu pada Hinata.

Hinata tersenyum manis, "Tidak masalah sayang, apa kau lapar? Ah, kenalkan ini sahabatku Sakura.."

Sejenak Sakura dan pria itu saling pandang dalam beberapa detik, hingga kemudian mereka pun bersalaman.

"Sakura.. " Wanita itu tersenyum manis saat memperkenalkan dirinya.

"Naruto.. " Pria itu juga tampak ramah menyebut namanya.

Beberapa jam berlalu, mereka bertiga asik mengobrol hingga lupa waktu. Naruto bersedia mengantar Sakura pulang karena hari sudah menjelang sore, hujan sudah reda namun hawa dingin masih terasa.

"Sayang, tidak apa-apa kan jika kita mengantar Sakura terlebih dulu?" Tanya Hinata pada kekasihnya.

Naruto tersenyum sambil menyetir mobil membelah jalan raya yang cukup padat merayap. "Tentu saja tidak masalah, hari ini Sasuke sedang ada urusan pribadi. Jadi waktuku cukup senggang.." Suaranya sengaja di perjelas.

"Sasuke adalah rekan kerja Naruto, Sakura.. Kapan-kapan aku akan mengenalkanmu padanya." Ucap Hinata.

"Oh, begitu ya.. " Hanya itu respon Sakura.

"Oh iya Sakura, ngomong-ngomong kau tinggal di apartemen lantai berapa?" Tanya Naruto.

"Lantai dua belas." Sahut Sakura.

"Ah, begitu. Nomer berapa?" Tanya Naruto lagi.

"Nomer 208."

"Kapan-kapan kita akan main ke tempat Sakura. Kau setuju sayang?" Tanya Hinata pada Naruto.

Naruto melirik sekilas ke kaca spion dan memperhatikan penumpang yang duduk di belakang. "Boleh saja.. "

🍉🍉🍉

Sakura tiba di apartemen barunya, ia menghabiskan waktu sore itu dengan beres-beres dan merapihkan huniannya agak semakin nyaman dan indah dipandang. Ruangan studio itu tampak sederhana namun penuh estetika, Sakura pun tersenyum puas setelah apartemennya kini telah rapih.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
We Never KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang