20. Permulaan

640 97 9
                                    

Sakura keluar dari lift apartemennya, ia tengah melewati koridor dan disana ia berpapasan dengan Gaara. Pria itu tersenyum dari kejauhan saat melihatnya.

"Hai.."

Sakura ikut tersenyum, "Hai.."

"Bagaimana liburannya?" Tanya Gaara, mereka kini berhenti di tengah koridor dan saling berhadapan.

"Lumayan, banyak hal baru yang kutemukan." Jawab Sakura.

"Apa kau menemukan salah satunya untukku?" Gaara memberi kode.

"Maksudmu oleh-oleh?" Dan Gaara menjawab dengan menaikkan kedua alisnya sambil tersenyum.

"Tentu saja, kau mau kemana? Ayo masuk dulu ke tempatku." Ajak Sakura.

"Baiklah." Akhirnya Gaara putar haluan.

Mereka kini sudah di dalam apartemen Sakura, Ino dan Tenten sudah pulang ke Kyoto setelah dari bandara.

"Kau bawa barang sebanyak itu?" Tanya Gaara.

Sakura terkekeh, "Kau tau? Disana surganya belanja, aku kalap.."

Sakura mengeluarkan kantung belanja yang sudah ia pisahkan untuk Gaara. "Ini untukmu, ada kaos, sendal, dan jugaa.." Sakura merogoh ke dalam kantung tersebut, "..ini."

Gara menerima sebuah asbak kayu dari tangan Sakura. "Wow!" Gaara sedikit takjub dengan bentuk asbak yang agak lain itu.

"Kerajinan lokal disana luar biasa.. " Ucap Sakura.

Gaara masih memandangi asbak kayu itu, "Mungkin aku akan selalu mengingatmu saat melihat benda ini.." Candanya.

Sakura mengendikkan bahu, "Asalkan pikiranmu tidak kemana-mana." Balas Sakura, dan mereka berdua pun tertawa.

"Terima kasih banyak." Ucap Gaara.

"Sama-sama. Kau tadi mau kemana?" Tanya Sakura, Gaara memang belum menjawab pertanyaannya tadi.

"Aku mau menjemput Mei."

"Mei?"

Gaara hanya manatap Sakura tersenyum penuh arti. Hingga wajah Sakura pun kini tampak terkejut.

" Kau pacaran dengan Mei??" Tanya Sakura dengan nada tinggi.

"Baru satu minggu." Jawab Gaara.

"Benarkah?" Sakura pun tertawa, ia ikut senang mendengar kabar itu. Wanita itu mengacak-acak rambut Gaara dan pria itu pun terkekeh ringan.

"Lalu bagaimana denganmu? Ada kelanjutan dengan si crazy rich itu?" Tanya Gaara, yang dia maksud tidak lain adalah Sasuke.

Sakura mendengus, kemudian ia terdiam sejenak. "Ya, kurasa saat ini kami berpacaran.."

"Benarkah? Kenapa kau tampak tidak yakin?" Tanya Gaara.

"Entahlah, semua terjadi begitu saja. Aku bahkan belum siap beradaptasi dengan segala yang baru saja terjadi."

"Hidup ini penuh kejutan bukan?" Gaara menyeringai.

"Kau benar, tak pernah terpikirkan olehku akan mengenal pria seperti Sasuke." Jawab Sakura.

"Nikmati saja, prosesnya akan menyenangkan jika kau ikuti alurnya." Ucap Gaara. Kemudian ia membuka sebuah bungkus camilan dan melahapnya tanpa permisi.

"Ini sangat enak, apa nama makanan ini?" Tanya Gaara sambil mengunyah.

"Itu pie susu, makanan khas Bali. Aku ketagihan makan itu jadi kubeli banyak." Sahut Sakura, ia pun membuka satu bungkus dan melahapnya.

We Never KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang