Bab 7. Korban

31 0 0
                                    

.
.
.

"Psst..."

"Tuh, dia anak yang katanya ngalamin hal itu, kan?"

"Bejirrr, beneran dia tuh?"

"Masih kuat ya, masih bisa masuk sekolah walaupun udah jadi korban kebejatan...."

"Kasihan... Jangan Diomongin terus, gimana kalo dia dengar?"

Bisikan-bisikan sarkas yang terdengar oleh daun telinganya itu ia abaikan, anggap saja sebagai bisikan setan di pagi hari ini.

Anala melayangkan tatapan dinginnya dengan wajahnya yang memasang raut datar andalannya, memberikan isyarat tanpa kalimat agar mulut ember bocor mereka segera diam.

Seketika semua siswi yang berkumpul dalam satu lingkaran itu terdiam setelah menerima sasaran pandangan datar dari orang yang tengah dibicarakan.

Mereka semua bergidik ngeri melihat ekspresi marah seorang Anala, siswi yang dikenal sebagai korban pelecehan beberapa hari yang lalu.

Nama Anala sendiri sudah menjadi trending topik di sekolah Maharana selama satu Minggu penuh. Selalu saja ada orang yang membicarakan tentang kejadian Anala.

Isu buruk tentang Anala yang hanya diam dan pasrah ketika menerima pelecehan, dan isu lain yang terus bermunculan tiada hentinya. Banyak menimbulkan argumen dan kesalahpahaman tentang seorang siswi bernama Anala.

Selain baru pertama kali menjadi topik utama, siswi bernama Anala itu merupakan orang yang jarang berinteraksi sosial dengan orang lain.

Semua orang tahu bahwa Anala adalah 'Anala si Murahan' entah siapa yang memberikan julukan ini padanya, tetapi kebohongan dari julukannya ini sudah teringat jelas dan tersebar luas.

'Anala si Murahan'

Anala memasuki kelasnya, segera mendudukkan dirinya sendiri dengan nyaman diatas kursi miliknya.

Baru saja merasakan ketenangan sejenak, masalah menyebalkan datang padanya.

Seseorang berjalan kearahnya dengan gugup, ia melihat temannya yang berada dibelakang dengan tatapan takut. Namun temannya membalas dengan pelototan besar.

"Anala... Boleh gue nanya sesuatu sama Lo?"tanya seseorang tiba-tiba dari arah sampingnya.

Anala sontak saja memutar kepalanya kearah kanan, melihat seorang perempuan teman sekelasnya yang duduk seenaknya tanpa ijin dikursi kosong sebelahnya.

"Anala...? Boleh, kan?"tanyanya kembali mengulang.

Dina, bertanya dengan takut-takut kepada Anala, seorang siswi yang baru-baru ini menjadi bahan gosipan utama di sekolahan. Ia dengan terpaksa harus bertanya langsung kepada Anala karena paksaan para temannya yang mendesak agar bertanya langsung tentang kejadian pelecehan beberapa hari lalu itu.

"Anala, Lo dimasukin berapa kali waktu itu?"tanya Dina memasang wajah tanpa dosanya. Menatap wajah yang tertutup oleh helaian rambut dibeberapa bagian.

Anala tentu menatap balik lawan bicaranya. Kedua bola matanya menjuling keatas setelah mendengar begitu frontalnya pertanyaan yang diberikan padanya.

Sebenarnya dia pernah belajar tentang etika tidak, sih? Sungguh hanya manusia sinting saja yang berani menanyakan 'Berapa kali dimasuki?' kepada korban pelecehan itu sendiri secara langsung.

"Lo punya berapa banyak nyawa sampe Lo berani nanya hal kotor kayak gitu ke gue?"tanya Anala.

Perempuan itu bangkit dari duduknya, menatap penuh jijik kearah perempuan dibawahnya.

OBSESSED RAJASKA (ONGOING-BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang