Bab 9. Siapa dia?

19 0 0
                                    

.
.
.
Happy reading:)✨
.
.
.

Didepak?

Sialan, masalah selalu silih berganti datang padanya, kepala Rajaska semakin dibuat pusing karena mendengar berita siang tadi.

Apa maksudnya didepak? Memangnya Falka di depak dari mana? Falka di depak kemana? Sekarang temannya itu berada dimana?

Bak!

Rajaska memukul kencang kemudi stir mobilnya,semenjak ia menjalin keterikatan dengan cewek cupu sialan itu,masalah silih berganti datang padanya setiap saat.

Mengapa bisa Falka didepak? Lagian juga Nanda memberi informasi minim padanya.

Tring

Tring

Suara deringan handphone yang berasal dari saku celananya mengalihkan fokus Rajaska, ia mengangkat panggilan itu segera setelah melihat nama kontak yang tertera.

Mama

"Halo, Ma?"

"Halo sayang... Kamu lagi dimana? Gimana kabar kamu selama mama tinggal? Baik-baik aja, kan sayang?" Rentetan pertanyaan dari sebrang berhasil membuat Rajaska tersenyum kecil.

Suara lembut yang mengalun di telinganya terasa sangat menenangkan hatinya yang gundah ini.

"Rajas baik, Ma."bohongnya berucap.

"Kalo gitu, keadaan Anala gimana? Kamu sering jenguk dia, kan sayang?"lanjut Salara bertanya mengenai Anala menantunya.

Seketika, senyuman yang terbit di bibir Rajaska tadi hilang begitu saja terganti dengan raut wajah datar.

"Anala baik, Ma."

"Terus, kalian Minggu depan mau tinggal sama-sama di apartemen kamu, kan? Semoga Anala bisa betah tinggal sama kamu,"

Kuat-kuat Rajaska mengepalkan tangannya menyalurkan rasa kesal, sialan memang.

"Iya, Ma."jawabnya singkat. Rajaska bingung harus berkata apa mengenai Anala.

Jujur saja, Rajaska tidak pernah mengenal siapa itu Anala,semua ini tiba-tiba terjadi, tidak ada aba-aba sama sekali untuknya bersiap mengenal tentang Anala.

Rajaska hanya tahu, kalau perempuan bernama Anala itu adalah anak yang sangat pendiam dikelasnya. Bahkan ia tidak pernah bertegur sapa dengannya, sekedar melempar senyum satu sama lain saja tidak pernah, apa lagi boro-boro saling tatap lama-lama.

"Sayang, kamu beneran baik-baik aja? Mama bis tahu kamu lagi sedih, nada suara kamu aja-"

Tut-

Rajaska menutup sambungan telepon sepihak. Spontan ia melakukan hal tersebut karena merasa emosinya yang semakin meningkat tinggi. Bisa-bisa ia membanting handphonenya sembarang kalau-kalau Mamanya meneruskannya pembicaraan tentang Anala.

Rajaska muak.

Ia muak mendengar nama Anala. Entah mengapa, akhir-akhir ini pikirannya dipenuhi oleh sesosok perempuan yang memandangnya dingin. Rajaska selalu teringat akan tatapan itu padanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OBSESSED RAJASKA (ONGOING-BELUM REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang